💙❄
Pagi itu Nasha memasuki kelasnya dengan tersenyum lebar, gadis itu senang karena siang nanti--saat istirahat pertama, ia akan menemui Leon untuk mengembalikan Hoodie milik cowok itu yang kemarin di pinjamkan padanya. Sekalian modus, tidak apa 'kan?
Bahkan hari ini tumben sekali Nasha melangkah maju kedepan kelas untuk menjawab soal matematika. Karena biasanya, gadis itu tak pernah mau repot mengerjakan soal matematika yang sulitnya "Naudzubillah" Itu.
Menurut Nasha, lho, ya! Bukan kata Author! Author mah suka kok, sama matematika.
Bel istirahat berbunyi dengan nyaring ke seluruh antero sekolah, bahkan bunyinya pun sampai di rumah janda sebelah. Eh?
Nasha, gadis itu kini tengah memasukkan alat tulisnya kedalam tas. Setelah selesai, ia kemudian langsung mengambil hoodie milik Leon dan membawanya pergi.
Tapi sebelum gadis itu beranjak keluar, ia menolehkan kepalanya ke belakang. Lebih tepatnya kearah Queensha dan Meira.
"Queen, Mei, lo berdua ke kantin duluan, ya. Gue ada urusan dulu, " katanya membuat Queensha mengerutkan keningnya.
"Mau kemana lo? "tanya Queensha.
Nasha mengangkat Hoodie yang berada ditangannya. " Mau balikin ini. Udah ya, jangan lupa beliin gue choki-choki! "
Setelah itu, Nasha berlari keluar dari kelasnya menuju kelas Leon.
"Nanas mau kemana? " tanya Meira setelah tubuh dan bayangan Nasha menghilang dari pandangannya.
"Ketemu Leon, " jawab Queensha.
Meira mengangguk paham, gadis itu kembali menatap Queensha. "Emang Leon gak bakalan ngusir Nanas lagi? " tanyanya dengan polos.
Queensha terkekeh mendengar pertanyaan Meira, lalu mengedikkan bahunya tak acuh. "Doain aja biar gak diusir, kasian si Nanas diusir mulu. "
"Iya deh, Mei doain Nanas aja, kasian soalnya! "
****
Nasha benar-benar pergi ke kelas Leon, di sepanjang perjalanan gadis itu sesekali tersenyum menanggapi setiap sapaan siswa yang dilewati nya.
Akhirnya, Nasha sampai dikelas Leon. Dan ternyata kelas cowok itu masih belum bubar. Ia menyenderkan tubuhnya di dinding dekat pintu kelas.
Setelah menunggu selama beberapa menit, guru yang mengajar di kelas itu keluar. Dan otomatis semua siswanya pun ikut keluar untuk istirahat.
Saat Leon akan melangkah keluar dari kelas, Nasha langsung merentangkan kedua tangannya menghalangi Leon. Ia tersenyum lebar membuat Leon mengernyit.
"Ngapain lo? " tanya Leon ketus.
Senyum Nasha seketika luntur, namun gadis itu berusaha mengangkatnya lagi. Dan kali ini lebih lebar dan manis. Ia menyodorkan hoodie yang sedari tadi di genggamannya. "Punya lo, makasih pinjamannya. "
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Crush [End]
Roman pour Adolescents-𝓜𝓪𝓻𝓻𝓲𝓮𝓭 𝓫𝔂 𝓐𝓬𝓬𝓲𝓭𝓮𝓷𝓽- Nikah karena accident sama crush sendiri? Awalnya Nasha tidak pernah bermimpi sejauh itu. Karena crush-nya itu susah digapai. Tapi sepertinya Tuhan mengabulkan doanya selama ini, walaupun dengan cara yang menu...