27.

5.1K 301 13
                                    

SELAMAT MEMBACA!!

JANGAN LUPA VOTE SAMA COMMENT YAA!!

****

Leo pun sudah kembali ke Rooftop dengan obat yang ia ambil dari tas Lia. Untungnya sekarang sedang jam kosong, jadi tidak terlalu susah untuk mengambil dari kelas. Dan jangan lupa ada beberapa anggota VERGOSA yang mengikuti Leo dari belakang. Karena sepertinya mereka sangat bosan berada di dalam kelas yang seperti neraka itu.

Lia yang melihat Leo membawakan obat untuknya sangat senang, tetapi ia masih memikirkan foto Leo yang berada di feeds milik Maya.

Lia pun menggelengkan kepalanya, ia rasa tidak mungkin Leonya berselingkuh darinya kan?

Ah Lia masih belum mau bercerita tentang Riri masa kecilnya. Lia hanya ingin menunggu waktu yang akan menjawab semuanya.

Leo pun berjalan ke arah Lia dengan semangat. Ada botol minum juga yang di bawa oleh Leo untuk meminum obat.

"Nih obatnya minum." Leo mengusap kepala Lia lalu memeluknya.

"Ih Leo lepas dulu lah! Giamana gue minumnya kali kek gini!" Leo pun tertawa kecil mendengarkan ocehan Lia yang menurutnya sangat menggemaskan.

"Yaudah minum cepetan. Gimana masih?" Leo bertanya dengan khawatir.

Lia melepaskan pelukannya dengan Leo lalu menjawab pertanyaan Leo "Masih sih. Tadi pas lo kebawah gue masih berasa pengen nangis." Apalagi pas ngeliat foto lo di feeds Maya Yo. Batin Lia.

Leo yang mendengar penuturan dari Lia langsung menyuruh Lia untuk meminum obatnya.

Setelah Lia selesai meminum obatnya. Lia menggandeng Leo untuk ikut turun ke kelas bersama-sama.

"Yok Leo turun!" Leo yang ditarik-tarik oleh Lia hanya bisa mengikuti kemana Lia pergi.

"Yaelah bos kita baru aje sampe lo mau kebawa-- eh ada ibu negara gak jadi deh silahkan pak bos. Kalo ada ibu negara saya tidak bisa melawan hehe." ujar Ares sembari tersenyum manis.

"Senyuman Ares manis juga ya." Goda Lia. Lia melihat ke arah muka Leo.

Leo yang mendengar hal itu dari Lia langsung menggeplak belakang kepala Ares alalu berkata.

"Jangan senyum lagi ato gue robek mulut lo." Ujar Leo dingin dan menusuk.

Ares yang melihat hal itu langsung menutup mulutnya. Dan meneguk salivanya kasar.

Setelah itu Leo menarik Lia pergi dari sana. Mungkin Leo ngambek Lia juga tidak terlalu peka. Ah yasudahlah.

****

Bel pulang sekolah pun telah berbunyi dari 15 menit yang lalu. Tetapi ada hal yang membuat murid di kelas XI MIPA 2 menjadi jengkel karena itu. Sepertinya kalian sudah menebaknya. Bu guru yang dari tadi mengajar tidak selesai-selesai mengoceh tentang nilai ulangan yang jelek. Leo dan teman-temannya pun dari tadi hanya bermain kertgas dari tadi. Padahal sudah di tegur beberapa kalipun mereka tidak akan selesai. Namanya juga anak berandal.

Lia dan Netta hanya sibuk menggibah orang. Siapa lagi kalau bukan Maya bahan gibahannya. Lia pun masih penasaran dengan foto Leo itu dan dtambahi caption 'makasih udah nemenin' hal itu yang membuat Lia terus-terusan ingin mengorek informasi dari Netta.

"Rasanya gue pengen labrak si pelakor biar mampus tu anak." Kesal Netta setengah mati dengan Maya.

"Jangan. Kita liatin aja dulu dia sampe mana kelakuannya. Kalo misalnya dia emang udah keterlaluan banget baru deh kita labrak plus bully dia sih." Ujar Lia. Lia memang pandai dalam hal ini, pelabrakan.

Akhirnya mereka semua diperbolehkan pulang oleh guru tersebut.

Leo beserta teman-temannya menghampiri meja Lia dan Netta. Dan Leo menarik Lia keluar dari kelas dengan lembut.

"Yo gue mau ke toilet dulu Yo." Ujar Lia sembari berlari kecil ke arah toilet.

Setelah beberapa menit selesai, Lia keluar dari toilet dan menemukan Maya yang sedang berbicara dengan Leo. Lia pun mendatangi mereka dengan santai.

"Ngapain kor?" Maya yang mendengar hal itu sudah melirik Lia dengan garang.

"Bangsat lo!" Geram Maya kepada Lia.

"Emang gue panggil lo? Oh--Apa lo udah nyadar kalo lo itu pelakor?" Sumringah Lia.

"BANGSAT!" Kesal Maya kepada Lia dengan tatapan benci yang diajukan kepada Lia.

Leo yang melihat hal itu memisahkan mereka berdua karena Lia bisa kapan saja menampar atau memukul orang yang dihadapannya ini.

"Dah dari pada suara lo abis mending lo pergi deh gue juga capek pengen tidur di rumah dari pada ngeladenin orang macam lo!" Ujar Lia malas.

Maya yang sudah kesalpun akhirnya membalikkan badannya lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Yo pulang aja sana. Gue dijemput Kak Rial disini." Ujar Lia mendorong Leo untuk turun terlebih dahulu.

"Yaudah hati-hati." Leo pun turun. Dan Lia menelefon Kak Rial dari ponselnya.

"Halo, Kak?"

"Udah? Kakak otewe neh udah deket sekolah lo. Cepetan keluar."

"Oke deh kakak terganteng seduniah muah." Lia mematikan telefonnya lalu berjalan menuruni tangga.

Lia pun melihat leo sudah pergi bersama teman-teman-teman lainnya. Lia pun melanjutkan jalannya menuju gerbang depan sekolah.

Lia pun berjalan ke arah Warung dekat sekolah yaitu Warung Kang Wartok. Ia membeli beberapa makanan. Ia ingin mengeluarkan dompetnya.

YAH DOMPET GUE DI KELAS DONG. Batin Lia berteriak. Lalu ia berlari ke arah sekolah untuk mengambil dompetnya.

Lia melihat ke arah kiri, sepertinya ada mobil yang melaju sangat kencang. Lia sudah mengangkat satu tangannya untuk menyetop mobil itu, tetapi sepertinya mobil itu memang ingin menyelakai dirinya.

BRAK!

"Udah Yah."

"Bagus. Sekarang kamu tinggalin cewek itu disitu biar Ayah yang urus."

"Oke Gana."

Maaf. Batin orang itu. Lalu meninggalkan kejadian itu yang sudah dilihat oleh Kang Wartok.

****

GIMANA PERASAAN KALIAN PAS BACA PART INI?!

KIRA-KIRA MENURUT KALIAN SIAPA YANG NABRAK LIA?!

MENURUT KALIAN MAYA ITU GIMANA?!

SEHAT SELALU YA GAIS!!

VERGOSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang