48.

3.9K 254 32
                                    

SELAMAT MEMBACA!!

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT!!

****

"Eh target udah dateng! Target udah dateng! Di arah jam 11. Lisia siap-siap" Perempuan yang bernama Lisia pun menganggukkan kepalanya. Menandakan bahwa ia siap dengan misinya.

Lisia pun berjalan ke arah lelaki tersebut sembari memainkan aktingnya.

****

Leo baru saja pulang dari rumah Lia. Karena Ia menepati janjinya kepada Lia bahwa ia akan membelikan Lia martabak telor kesukaan Lia. tetapi tiba-tiba di arah kiri terdapat perempuan yang sedang menangis. Leo tidak peduli.

"Tolong! Tolong saya!" Perempuan itu berusaha untuk menarik perhatian Leo, tetapi Leo ya Leo, dia tidak akan menoleh karena hal itu bukan urusan dirinya. Apalagi sekarang keadaan gelap seperti ini membuat Leo tidak ingin membantu orang asing, apalagi perempuan.

"Saat dipukulin pacar saya tolong!" Setelah leo mendengar itu sontak ia memberhentikan langkahnya. Karena ia jadi teringat mamanya. Yang pernah dipukuli oleh si bajingan itu.

Perempuan itu sontak tersenyum miring, karena berhasil menarik perhatian Leo.

Tetapi Leo lebih memilih untuk melanjutkan jalannya menuju motor kesayangannya tanpa ada niatan untuk membantu perempuan yang tidak jelas itu.

"KALO UDAH TAU COWO LO TOXIC YA JANGAN PACARIN LAH!" Teriak Leo, lalu mulai mengendarai motornya.

Lisia pun mengepalkan tangannya karena tidak bisa menarik perhatian Leo.

****

"Yah Lisia gagal." Ujar Fano dengan tangan yang gemetar. Gana pun menatap Fano dengan tajam dan dingin.

"Tidak berguna." Setelah Gana mengucapkan hal itu Fano pun hanya bisa diam.

"Aku akan berusaha untuk menjauhkan Lia dari Leo Yah." Ujar Fano dengan mantap.

"Cih! Bertengkar saja tidak bisa, ingin membuat rencana." Ujar Gana dengan sinis. Lalu kedua netra Gana menatap wajah Fano.

Fano yang ditatap seperti itu pun menundukkan kepalanya.

"Bunuh Leo. Dengan cara apapun, saya tidak mau tahu." Ujar Gana. Fano pun membulatkan matanya, seorang ayah tega membunuh anaknya?

****

Lia sedang memakan martabak kesukaannya yang diantarkan oleh pacar kesayangannya. Ia memakan martabak itu dengan sangat lahap. Sampai-sampai siapapun yang melihatnya makan akan merasa lapar.

Lia sedang berada di kamarnya. Ia memakan martabak sembari membaca aplikasi yang berwarna oranye. Kalau orang-orang menyebutnya dengan dunia orange.

"Gila kapan gue punya pacar kek Antares Sebastian Aldevaro? Dah ganteng, anak motor. Coba kalo dia Real life udah pasti gue pacarin tuh cowok." Monolog Lia. Padahal dalam kehidupan dai sendiri dia sedang berpacaran dengan ketua geng motor.

"SO SWEET!!!" Monolog Lia lagi sembari berjoget-joget sendiri.

Ditengah-tengah ia sedang membaca, ada panggilan video call masuk. Lia pun berdecak, orang lagi seru-seru baca selingkuhan malah di ganggu. Batin Lia.

Lia pun mengangkat panggilan video call tersebut.

"Udah abis martabaknya?" Betul sekali, yang menelepon Lia dalah Leo.

"Ck! Belom!" Jawab Lia ketus. Terdengar Leo tertawa di seberang sana.

"Kok marah-marah?" Tanya Leo gemas dengan Lia. Lia pun merotasikan matanya malas.

"Yaiyalah! Orang lagi pacaran sama cowok kedua kamu ganggu!" Jawab Lia denga muka watadosnya.

Leo pun mengernyit. Terlihat diseberang sana.

"Kamu punya pacar kedua?" Jawab Leo dengan ketus. Lia yang melihat hal itu terkikik sendiri. Seru nih kalo gangguin Leo! Batin Lia.

"Iya! Ganteng banget! Lebih ganteng dari kamu! Jauh!" Lia terkikik melihat wajah cemburu Leo. Leo pun marah terlihat diseberang sana.

"Siapa namanya?! Biar aku bunuh tuh orang! Biar kamu gak suka lagi sama dia!" Lia pun tambah terbahak melihat ekspresi kesal milik Leo.

"Antares Sebastian Aldevaro." Jawab Lia menahan tawanya melihat ekspresi Leo. "Kamu juga gak mungkin bisa ketemu sama dia. Beda dimensi sayang." Lanjut Lia. Lia pun tambah terbahak melihat ekspresi Leo yang memanyunkan bibirnya.

"Kirain beneran." Ujar Leo diseberang sana. Lia pun meredakan tawanya.

"Tadi ada tante girang minta tolong sama aku. Aku bodo amatin." Lia yang mendengar hal itu sontok menatap tajam handphone nya.

"Nanti kalo ketemu lagi biar aku kasih pelajaran ke dia, gangguin punya aku." Ujar Lia sembari melanjutkan memakan martabak telornya.

"Gemes banghet sih pacar aku ini." Ujar Leo sembari berguling-guling di kasurnya.

"Udah ah aku mau lanjut makan sambil pacaran sama pacar kedua aku!" Ujar Lia.

"Bayangin aja kalo Antares siapalah itu aku." Setelah leo berkata seperti itu, Leo langsung memutuskan panggilan lewat video call tersebut.

Lia pun tersenyum. Tapi gak boleh! Soalnya ada Zea! Pacar Antares! Lia pun memilih untuk melanjutkan makan martabaknya sembari membaca.

Sedang asik-asiknya Lia makan sembari membaca, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan di lantai bawah.

Lia pun mematung. Karena Lindria meneriaki nama Rial.

****

Gimana perasaan kalian pas baca part ini?

Hayo Lia kenapa?

Siapa yang tau sama Antares Sebastian Aldevaro? Ada keluar novel nya gais! Bagus banget parah! Apalagi Zea nya! Bedeuh! Mantap!

Sehat selalu ya!!

Love u all!

VERGOSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang