SELAMAT MEMBACA !!
JANGAN LUPA VOTE & COMMENT!!
****
Akhirnya bel yang ditunggu-tunggu oleh para murid pun berbunyi. Banyak sekali murid-murid yang berkeliaran keluar untuk pulang ke rumah masing-masing, tetapi tidak untuk para inti VERGOSA, Lia dan Netta. Mereka masih berkumpul di kelasnya.
"Bu Negara bengong aje." Ucap Ares mencoel bahu Lia.
"Eh jangan pegang-pegang dong entar ada yang ngamuk!" Ucap Wawa melihat ke arah Leo. Leo yang merasa di perhatikan-pun hanya menggidikkan bahunya.
"Pak bos aja bolehin ya mending gua pacarin aje lah Bu negara, cakep bener soalnye!" Ucap Ares sembari membusungkan dadanya pertanda bahwa ia percaya diri dengan ucapannya.
"Eh emang Bu Negara mau ama lo?! Muka pas-pas an aja bangga lo! Cakepan Pak Bos kemana-mana lagi!" Ucap Wawa menggeplak dada Ares dengan kencang.
"ADUH ANJING SAKIT GOBLOK!" Teriak Ares kesakitan.
"Lah bodo amat bodo amat lah ya bacot amat bacot amatlah~" Mereka semua melihat ke arah Juan yang sedang menyanyikan lagu aneh itu.
"Udah jangan berantem lagi. Capek gue dengernya." Ucap Lia lembut. Ia tidak tahu sifat bar-barnya kemana. Yang terpenting sekarang adalah jangan sampai ada keributan atau nanti kalau ada keributan panic attack-nya bisa kembali lagi.
"Siap sayang~" Goda Ares. Leo yang mendengar hal itu langsung memukul belakang kepala Ares sangking kesalnya.
"Tuh kan udah gue bilang pasti nanti ada yang marah." Ucap Wawa sembari memakan cemilan yang tadi sempat ia beli saat istirahat.
"Pulang yuk!" Ajak Lia.
"Skuy Cantik!" Ucap Ares berniatan ingin menggoda Leo.
Leo pun hanya bisa melihat Ares dengan tatapan tajamnya. "Ampun Bos." Ucap Ares sembari menepuk pundak milik Leo.
Mereka pun berjalan ke lantai bawah untuk menuju ke gerbang sekolah. Sebelum mereka sampai gerbang sekolah tiba-tiba ada yang berjalan ke arah mereka dan berteriak--
"Lia!" Fano melambaikan tangannya.
Lia hanya melirik Fano, lalu melanjutkan langkah kakinya yang sempat terhenti karena merasa terpanggil. Fano yang merasa diabaikan merasa kesal dan marah. Karena dari dulu ia tidak pernah terabaikan.
"MAMPOS GAK DI BALES LO!" Ucap Ares sembari tertawa ngakak.
"KACANG-KACANG! AKU JUALAN KACANG LOH HARI INI!" Teriak Wawa.
"KACANG GOBLOK DARI JAKARTA CHECK TETETETEW! BIKIN TIKTOK BISA NIH GUE!" Teriak Ares lagi.
Lalu mereka semua meninggalkan Fano sendirian dan tertawa.
Fano merasa geram dan marah. Leo yang melihat hal itu hanya menyeringai.
"Jangan deketin Lia ato lo berurusan sama gue." Ucap Leo dengan nada yang dingin, menusuk dan tidak terbantahkan.
"Gue mana pernah takut berurusan sama lo haha! Anaknya Gana Martin Zeolapard!" Leo yang mendengar hal itu menjadi geram dan membalikkan badannya kembali ke arah Fano.
"Hati-hati." Ucap Leo dingin.
Fano yang tadinya tertawa menjadi diam dengan sekejap dan mengerutkan dahinya karena mendengar kata 'hati-hati' untuk apa? Batin Fano bertanya.
Leo pun membalikkan badannya lalu mulai berjalan kearah motornya yang disebelahnya terdapat Lia. Lalu ia mulai menyalakan motornya dan menyuruh Lia naik. Lia pun tidak menolak hal itu. Lia memegang jaket kebanggaan milik Leo dan Leo mulai untuk menjalankan motornya.

KAMU SEDANG MEMBACA
VERGOSA [ON GOING]
Ficțiune adolescenți[⚠️ADANYA KATA-KATA KASAR YANG TIDAK PATUT DITIRU. DAN JUGA ADEGAN KEKERASAN YANG TIDAK BOLEH DICOBA. MOHON MEMBACA DENGAN BIJAK⚠️] [BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA CERITA PON] VERGOSA. Nama geng motor yang cukup terkenal di kalanga...