56.

4.9K 294 33
                                    

SELAMAT MEMBACA!!

SAYA ANJURKAN KLEAN MENYIAPKAN TISU!

Jangan lupa vote and comment!!

DENGERIN LAGU HANYA RINDU-ANDMESH! BIAR TAMBAH KERASA WAW!

****

Sekarang, lebih tepatnya pada sore hari ini mereka, VERGOSA, RASCARA dan yang lainnya sedang berada di pemakaman, pemakaman XANDERO SETWA GARDARIAN. Semua orang memakai baju berwarna hitam, seperti suasana hati orang-orang yang disana, orang tua Wawa sebelumnya tidak terima atas kepergian anaknya, tetapi pada akhirnya mereka mencoba untuk melepaskan Wawa, karena memang sudah takdir dari Tuhan Yang Maha Kuasa, jadi kita sudah tidak bisa menentukan jalan.

Setelah acara pemakaman Wawa selesai, satu-persatu orang disana meninggalkan tempat pemakaman. Hanya tersisa para anggota VERGOSA dan RASCARA. Para orang tua Wawa sudah pulang terlebih dahulu karena tidak kuasa melihat pemakaman sang anak.

Leo berjongkong di sebelah batu nisan yang bertuliskan nama sahabatnya yang sudah berjuang dengannya selama bertahun-tahun, dan memilih untuk meninggalkannya. Hidup memang tidak adil.

"Wa, gue seneng banget lo udah menjadi pahlawan bagi VERGOSA, lo udah buat kita ketawa terus tanpa adanya beban yang lo pikirin. Gue jadi merasa ketua yang ga bener Wa ngeliat lo udah tidur--untuk selamanya." Ujar Leo dengan tenang, Leo pun mengeluarkan air matanya, kehilangan salah satu sahabat adalah hal yang paling sulit.

"Wa, lo adalah sahabat terbaik yang pernah gue temuin. Selain lo pelawak, lo juga bisa ngebuat suasana hati gue jadi lebih enak. Lo adalah pahlawan bagi VERGOSA maupun RASCARA. Lo kayak gini itu cuma untuk ngelindungin gue. Gue salut dengan keberanian lo Wa, gue kira lo gak seberani itu haha." Ujar Leo sembari terkekeh sedikit, dan Leo pun menghapus air matanya.

"Wa, sekarang kagak ada lo jadi sepi Wa, biasanya ada ngelawak walaupun lagi sedih, lo sih ninggalin kita, jadinya kan gaseru gaada lo Wa, gue ngelawak nanti gaada yang ketawa lagi kan berabe." Lirih Ares, memang kepergian Wawa jadikan suasana di VERGOSA menjadi agak sepi karena tidak terbiasa dengan anggota berisikan 4 orang.

"Wa lo emang sahabat terbaik yang pernah gue temuin, satu seperjuangan tanpa adanya ragu di mata lo, lo lindungin kita semua. Gue bangga sama lo Wa, beenr-bener bangga banget Wa." Ujar Ares lagi, dan kali ini tangisan Ares pun pecah.

"Wa, lo bilang lo suka sama gue, tapi kok lo ninggalin gue?! Gue marah sama lo Wa, lo perjuangin gue, pa-padahal gue udah mau berjuang sama-sama sama lo. Kenapa lo pergi Wa?!" Teriak Mila. Mila pun memeluk batu nisan Wawa dengan erat.

Mereka yang menyaksikan Mila pun ikut menangis karena sangat sakit bukan ditinggal pergi selamanya oleh orang yang kita cintai?

"Wa, gue berharap ini cuman mimpi, gue gamau kehilangan lo Wa, walaupun lo sering bully gue, ya tetep aje, lo sahabat terbaik buat gue. Tolong Wa, gue gakuat Wa lo ninggalin gue kayak gini. Sakit banget hati gue Wa." Ujar Juan, Juan pun menangis.

"Wa, tenang disana, jangan sering ngelawak sama malaikat disana, kalo ada yang cakep boleh lah tawarin ke gue Wa, lo bisa datengin mimpi gue terus bawa tuh cewe." Di saat seperti ini pun Ares masih bisa sempat, sempatnya memberikan lelucon, dan semua orang pun tertawa karena lelucon aneh dari Ares. Memang Ares berbeda.

"Wa, doain kita dari atas ya, gue tau, lo pasti lagi liat kita semua, tapi apa daya gue gabisa ngeliat lo dimana, tapi kita semua bakal terima kehadiran lo kok, walaupun lo udah jadi hantu sekalipun." Ujar Lia, Leo pun terkekeh sedikit lalu mengelus pucuk kepala Lia dengan lembut.

Wil hanya menatap batu nisan tersebut tanpa mengeluarkan sepatah katapun, mereka tau kalau Wil tidak berbicara saat dalam keadaan sedih seperti ini, maka ia sedang bersedih.

"Yok balik, udah mulai malem, kita gabisa larut dalam kesedihan terus, kalau kita sedih terus, yang ada Wawa gak akan seneng disana." Ujar Lia dengan lembut kepada orang-orang disana.

"Kita bikin salam perpisahan dulu buat Wawa." Ujar Leo sembari memberi arahan agar membuat lingkaran, melingkari kuburan milik Wawa.

"VERGOSA!"

"JANGAN MENYERAH! JANGAN MEBUNGKUK! JANGAN PUTUS ASA! BIARKAN HATI BERDEGUP SEREMPAK!"

"RASCARA!"

"BE BRAVE AND TRUE!"

Mereka semua pun berjalan meninggalkan kuburan Wawa dengan perasaan yang--sedih pastinya.

****

Para anggota VERGOSA dan RASCARA sekarang berada di markas milik VERGOSA. Leo sedang memegang jaket kebanggaan milik Wawa, yang sudah sedikit robek karena mereka terlalu banyak tawuran.

Leo pun menaruh jaket kebanggan Wawa di meja yang baru saja disediakan oleh Ryan untuk menaruh jaket orang-orang yang gugur dalam pertempuran.

Leo menaruh jaket tersebut dengan sedikit sedih.

Setelah itu ia mundur dan mengangkat tangannya.

"Walaupun Wawa udah gak ada, kita, VERGOSA akan tetap bersatu. Kita tidak akan jatuh ke dalam keterpurukan. Masalah demi masalah sudah banyak kita lewati, dan sekarang, hal ini akan kita lewati, tetapi jangan lupa perjuangan Wawa dari awal masuk VERGOSA." Ujar Leo dengan tegas.

****

Gimana perasaan kalian pas baca part ini?

Aku lumayan sedih pas ngetik ini, karena pasti kalian tau kalo misalnya kalian di tinggal sahabat kalian. pasti merasa kehilangan banget kan?

Yak sepertinya sedikit lagi VERGOSA dan RASCARA kesayangan kalian akan habis.

Untuk kalian yang lagi kehilangan, kayak diputusin pacarnya kek atau apapun, ayo bangkit dari keterpurukan kalian, kalian pasti bisa. Kalian adalah orang yang hebat jadi jangan menyerah! Pon bakalan dukung kalian!

Jadi, kalo mau nangis, nangis ajah jangan di pendem nanti malahan sakit. oke?

SEMANGAT! SELALU SEMANGAT!!

SEHAT SELALU!

PON ALWAYS LOVE YOU ALL!!

SEE YOU IN THE NEXT CHAP!

VERGOSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang