5.

13.8K 791 6
                                    

SELAMAT MEMBACA!!

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT!!

****

"HEI ANAK BARU DI BELAKANG! BARU AJA MASUK UDAH NYELONONG TIDUR!" Kata Bu Erlan dengan mata yang melotot.

Lia pun belum juga terbangun, walaupun dengan suara Bu Erlan yang sangat keras seperti toa.

Murid-murid di kelaspun melihat Lia masih tertidur pulas hanya tertawa karena Lia yang molor seperti kebo.

Salah satu murid di depan Lia menyentuh tangan Lia seraya menggerakkannya.

Lia pun akhirnya yang merasa terganggu karena tangannya digerakkan, ia terbangun dan melihat sekelilingnya dengan muka yang bloon.

Ni semua orang kenapa pada ngeliatin gua yak? Apa ada iler di muka gua ato gimana? Batin Lia.

Ia mengecek satu mukanya dengan kaca kecil yang ia bawa dari rumah, dan ia bersyukur tidak ada iler atau apapun di mukanya. Tetapi saat Lia ingin menurunkan kacanya, tiba-tiba didepannya terdapat Bu Erlan yang sedang menatapnya garang.

Lia masih belum sadar dan masih belum tahu apa kesalahan yang Lia perbuat sehingga ia hanya tersenyum kepada Bu Erlan "Kenapa ya bu? Saya salah apa?" Setelah Lia berkata seperti itu, Bu Erlan menjadi naik pitam.

Bu Erlan pun tambah marah dan akhirnya menggebrak meja Lia dan berkata "KAMU MASIH TANYA KAMU SALAH APA?! KETERLALUAN! KAMU TADI TIDUR ITU KESALAHAN BUKAN?!"

Lalu akhirnya Lia tersadar mengapa Bu Erlan marah. "Oh, maaf bu ngantuk hehe." kata Lia dengan muka yang tersenyum kikuk dengan tangan kanannya dinaikkan keatas dan membentuk huruf V.

Bu Erlan yang sudah habis kesabarannya, Ia berkata "Kamu anak baru udah berbuat ulah, gimana kedepannya coba?!" dengan memijit pangkal hidungnya.

"Sekarang kamu keluar hormat ke bendera Merah Putih." Tegas Bu Erlan kepada Lia

"Saya aja belom perkenalan diri bu, masa saya udah di suruh hormat ke bendera sih bu." jawab Lia tanpa takut.

"Yasudah biar gampang, sekarang kamu perkenalan, lalu kamu langsung hormat ke bendera." kata Bu Erlan yang sudah terkuras tenaganya karena lelah menghadapi remaja labil ini.
Lia pun berdiri, lalu ia berjalan kedepan.

Setelah Ia sampai didepan Ia berkata "Halo nama gue Zeclya Victoria Zomanic panggil aja Lia biar gampang."

"Pantesan adiknya Rial, jadi ibu gak heran kenapa kamu enggak bisa diem, maunya ngejawab mulu." kata Bu Erlan dengan nada sinis.

Lia tidak terlalu mempermasalahkan hal itu, karena kalau ia menanggapinya yang ada ada perang dunia ke-tiga.

Lia pun langsung berjalan ke arah pintu, lalu ia membuka pintunya dan berjalan keluar menuju ke lapangan.

Tetapi sebelum ia sampai ke lapangan, tiba tiba--

BRUK!!

Lia memegang kepalanya yang sepertinya membentur sesuatu.

"Kalo jalan yang bener, itu didepan lo ada dinding gak keliatan apa? Buta apa gimana lo." ucam Leo, Ya dia adalah Leo yang menjadi penyelamat Lia. Kalau saja Leo tidak melihat Lia maka tidak tahu bagaimana nasib dahi Lia.

Lia yang langsung membuka matanya lalu melihat kearah "penyelamat"nya. Lalu berkata " Makasih udah ngebantuin." Setelah itu Lia pergi begitu saja ke arah lapangan tetapi ada pertanyaan yang membuat Lia berbalik kearah  "penyelamat" nya.

"Lo adeknya Bang Rial kan?"

****

Lia sedang menjalankan hukumannya ditemani oleh Leo dan teman-temannya yang sedang dihukum juga.

FLASHBACK

"Lo adeknya Bang Rial kan?"

Lia memutar badannya 180 derajat dan mendekati Leo.

Setelah Lia sudah di depan Leo, "Lu tau Kak Rial?" tanya Lia kepada Leo.

"Semua yang sekolah disini ta Bang Rial kali. Dia yang buat Geng VERGOSA." jawab Leo.

"Geng VERGOSA?" tanya Lia dengan mengerutkan dahinya.

"Iya Geng VERGOSA. Jangan bilang Lo gatau Geng VERGOSA?" tanya Leo dengan muka yang bingung.

"Hah gua gapernah tau Geng VERGOSA apaan, Kak Rial gapernah cerita ke gua" jawab Lia dengan muka yang sama bingungnya dengan Leo.

Leo memijat pangkal hidungnya, dan mengatakan dalam batinnya "Adek yang buat Geng VERGOSA, tapi gatau Geng VERGOSA apaan, lawak amat"

"Yaudah, gapapa kalo emang lu gatau, yang sekarang gua mau tanyain, lu kenapa ada disini?" tanya Leo sembari membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.

Dalam batin Lia "NJIR GANTENG!"

Leo yang melihat Lia seperti mengagumi mukanya hanya tersenyum, "Kenapa?"

"Gapapa ,oiya jawab pertanyaan lu yang tadi kenapa gua disini, gara-gara gua dihukum." jawab Lia sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Oh oke, sabar." Ucap Leo sembari mengambil Handphonenya.

"Mau ngapain lu?" Tanya Lia, Lia takut bila Leo akan memberitahukan kepada Kak Rial kalau dia dihukum.

"Mau telepon temen-temen gua, biar barengan kita dihukum." kata Leo, tetapi Leo melanjutkan perkataanya "Jangan geer, gua cuma disuruh jagain elu dari musuh-musuh gua."

"Dih siapa yang geer, tai lu." ucap Lia dengan lantang.

Leo pun hanya mengedikkan bahunya sambil menelfon teman-temannya.

FLASHBACK END

"Yo, kalo dihukum jangan bawa kita napa." Ucap Wawa dengan nada kesal.

"Kalo gua jadi Leo sih, udah gua bonyokin tuh muka, masa bos di tentang perintahnya." Ucap Ares dengan nada yang ngeselin.

"Iya gue juga setuju."  Ucap Juan mengompori Ares.

"NGOMPORIN AJE LO BOCIL!!" teriak Wawa.

"NGACA WOI!!" teriak Juan tidak terima.

"BISA DIEM GAK SIH ANJING!!" Teriak Lia ngegas.

"Maap bu bos, tidak akan saya ulangi lagi." Jawab Juan dan Wawa.

"Najis formal, gacocok goblok!" Ucap Ares dengan muka yang ngeselin.

"Kalo gabisa diem gua jahit mulut lu." Ucap Leo dengan nada yang tenang tetapi menusuk.

Semuanya langsung diam bila Leo sudah berkata seperti itu.

Beberapa menit kemudian terdengar suara yang paling disukai oleh semua murid.

KRING!!!

"Kantin." Ucap Leo.

"Siap bos!" Ucap mereka semua kecuali Lia.

Setelah mereka pergi kecuali Leo dan juga Lia.

Leo menatap Lia lalu berkata "Mau barengan aja gak?"

"Emang boleh?" tanya Lia.

"Boleh-boleh aja lah, lo kan adeknya Bang Rial sekaligus biar gua bisa jagain lu."

"Oiya btw gue belom kenalan sama lo, nama lo siapa?" Tanya Lia sembari mengulurkan tangannya.

"Leo." Jawab Leo sembari menjabat tangan Lia juga.

"Nama gue Zeclya Victo--" ucapannya terputus saat Leo menimpali, "Gausah nama panjang, emang gua bakal manggil lo pake nama panjang?"

"Yaudah Lia" Jawab Lia sembari memutar bola matanya malas.

Mereka melepas tautan tangannya, lalu pergi ke kantin bersama-sama.

****

VERGOSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang