SELAMAT MEMBACA!!
JANGAN LUPA VOTE & COMMENT!!
****
Bel pulang yang sangat dinanti-nantikan oleh para murid pun telah berbunyi, yang menandakan bahwa pelajaran telah usai.
Hal ini membuat Lia dan Netta sibuk untuk membereskan buku-buku yang berserakan diatas meja.
"Duh kenapa ni tas berat banget sih benci banget gua!" ucap Netta.
"Ya namanya juga sekolah Ta Ta! Ah pengen gua cubit lu!" kesal Lia kepada Netta.
Netta pun hanya tersenyum dengan muka yang sangat imut, yang biasanya ia kasih ekspresi itu bila Wil sedang marah dengannya.
Lia pun yang merasa gemas hanya melayangkan tanganya ke udara karena kesal dengan Netta.
Lia dan Netta pun akhirnya berjalan ke ara pintu, tetapi sebelum mereka berdua memegang ganggang pintu kelas, ada satu lelaki yang mendekati Lia. Katanya sih anak caper gitu namanya Fano.
"Hai Lia." sapa Fano kepada Lia.
Lia sedikit tersentak karena tiba-tiba ada suara di belakangnya, Lia pun reflek memutar badannya kebelakang untuk melihat siapa yang menyapanya.
Ia sedikit mengerutkan dahinya, karena ia anak baru jadi ia belum terlalu mengenal teman-teman sekelasnya.
"Oh kenalin saya Fano." ucap Fano sambil mengulurkan tangannya kepada Lia.
"Lu dari luar keliatannya kaga alim, kenapa lu ngomong pake aku? Kenapa gak gua?" tanya Lia sambil mengerutkan dahinya, tetapi setelah itu ia melanjutkan "Oh gua Lia." ucap Lia sembari mangulurkan tangannya untuk menjabat tangan Fano.
Tetapi sebelum tangan Lia menyentuh tangan Fano, Netta menarik tangan Lia lalu menariknya keluar.
"Loh Ta?! Gua belo--" ucapan Lia terpotong saat Netta membalikkan badannya dan berkata "Dia anaknya freak banget. Jadi jangan deket-deket dia!" Ucap Netta kepada Lia.
Lia hanya menganggukkan kepalanya sembari mengerutkan dahinya yang menandakan bahwa gadis ini masih bingung dengan perkataan Netta.
"Nih gua ceritain ya, dia pernah dulu deket sama satu cewe juga, trus akhirnya ama dia tuh kayak di teror mulu ampe cewe itu tuh masuk psikiater karena punya depresi sama trauma berat, gara-gara Fano!!" Ucap Netta sembari memegang pundak Lia.
"Seriusan lu Ta?!" ucap Lia dengan melebarkan matanya.
"Iya Lia sayang! Ngapain juga gua boong ama lo gaada guna tau ga?" ucap Netta dengan merotasikan matanya."Ih jadi merinding gua, dah ah gua mau pulang jai takut gua disini." ucap Lia takut.
"Yaudah yok pulang. BTW lo dijemput apa pulang sendiri?" tanya Netta.
"Kayaknya sih gua dijemput deh sama Kakak gue, tapi gatau juga, takutnya Kakak gue masih kerja, gua gamau ganggu dia." ucap Lia lemas.
"Yah kasian banget lo. Di Sekolah udah sepi lagi. Lo udah dikenal ama Fnao lagi." ucap Netta ikutan lemas juga.
"Emang kenapa kalo gua udah dikenal sama Fano Ta?" tanya Netta.
"Ya berarti lo usah di klaim ama dia. Kayak dia merasa kalo lo udah milik dia. Dia tuh kayak psikopat tau ga sih?!" ucap Netta dengan sedikit takut.
"Udah ah gua mau pulang." ajak Lia.
"Nebeng gua mau gak? Gua bawa mobil kok." ajak Netta sembari menggandeng Lia.
"Gausah deh gua jalan aja ke halte, bentar doang paling berapa menit doang." ucap Lia menolak ajakan Netta.
"Bener ya?! Kalo ada sesuatu telfon Leo aje hehe." ucap Netta sembari tersenyum jahil.

KAMU SEDANG MEMBACA
VERGOSA [ON GOING]
Teen Fiction[⚠️ADANYA KATA-KATA KASAR YANG TIDAK PATUT DITIRU. DAN JUGA ADEGAN KEKERASAN YANG TIDAK BOLEH DICOBA. MOHON MEMBACA DENGAN BIJAK⚠️] [BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA CERITA PON] VERGOSA. Nama geng motor yang cukup terkenal di kalanga...