EPILOG

7.6K 322 25
                                        

SELAMAT MEMBACA SEMUANYA!!

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT!

Pon pas nulis ini hampir mau nangis karena udah terakhir :(

****

"GILA! CAPEK BANGET SUNMORI!" Teriak Lia sembari merenggangkan badannya yang terasa kaku. Leo pun tersenyum lalu merangkul pundak Lia.

"Mau makan dulu gak?" Ujar Leo sembari menangkup wajah Lia yang sedikit memerah karena panas.

"Boleh, ada makanan apa?" Tanya Lia sembari memeluk Leo. Leo pun mengelus surai Lia dengan lembut.

"Ya makanan yang biasanya dijual di warteg emang apa?" Ujar Leo sembari memeluk Lia dengan erat seperti tidak ingin kehilangan Lia.

"Indomie." Ujar Lia sembari menatap netra Leo yang tajam dengan mata yang berbinar.

Leo pun mengangkat dagunya sebentar untuk berfikir. "Kamu kapan makan indomie? Jangan bohong." Ujar Leo, sembari mencubit hidung Lia yang mancung.

"ADUH! SAKIT PEA!" Teriak Lia, karena memang cubitan Leo di hidungnya tidak main-main.

"Heh kasar!" Tegur Leo sembari mengacak-acak rambut Lia.

"WOI MAKAN WOI! JANGAN BUCIN TEROS!" Teriak Vendra dari Warung tersebut.

Lia pun menganggukkan kepalanya. "Udah ah aku mau makan, laper." Ujar Lia sembari berjalan ke arah Warung.

Dari belakang, tiba-tiba Leo mengangkat Lia, lebih tepatnya Leo menggendong Lia, sampai-sampai Lia terpekik. Karena terkejut, tiba-tiba Leo menggendongnya.

"LEO NANTI JATOH!" Teriak Lia sembari mengalungkan tangannya di leher Leo agar tidak jatuh.

"YAH RATU DAN RAJA SUDAH DISINI GAIS!" Teriak Ares, sembari mengangkat kameranya tinggi agar Lia dan Leo terlihat.

Lia pun menutup mukanya karena malu. "Bu negara jangan malu-malu dong." Goda Juan sembari menaik-turunkan alisnya.

Mereka pun makan dengan adanya candaan yang terlontar dari mulut Ares dan Juan. Ya, beginilah, tidak ada Wawa memang mengubah suasana, tetapi kita tidak boleh selalu sedih kan?

"WOI MUNCRAT GOBLOK!" Teriak Markus, dari tadi Ares bercanda gurau, tetapi sampai makanannya muncrat dari mulut Ares.

"Kan nanti jadinya abang mau sama akuh." Ujar Ares dengan nada imut yang dibuat-buat.

"NAJIS GOBLOK!" Teriak Juan sembari menyipratkan air ke muka Ares yang menggelikan.

"Makan udah makan ih! Brisik banget dah lu pada." Ujar Hanata kesal dengan tingkah kekanakan mereka, yang perempuan sudah seperti ibunda mereka yang sedang menjaga anak-anaknya agar tidak nakal.

"Makan ato bener-bener gue pukulin lo pada!" Ancam Lia kepada mereka. Karena memang sedari tadi mereka bukannya makan malahan bermain-main tidak jelas.

"Iya bu negara, saya minta ampun atas kesalahan saya, saya tidak akan mengulanginya lagi bu." Ujar Juan dan Ares bersamaan sembari berdiri dan menaruh tangan di dada kiri.

Lia pun hanya menganggukkan kepalanya, lalu melanjutkan acara makannya yang tertunda.

Setelah mereka semua makan, bukannya mereka melanjutkan sunmori malahan tiba-tiba mengelilingi Lia dan Leo.

Lia memasang raut bingungnya karena tiba-tiba mereka mengelilingin Lia dan Leo, Lia pun menautkan alisnya kepada Leo karena bingung dengan semua ini.

"Lia. Aku mau ngomong sesuatu." Ujar Leo sembari memegang tangan Lia yang lembut dan putih.

"Lia, kamu itu bener-bener cewe yang mampu buat luluhin hati aku yang sebeku es batu ini. Kamu berani buat deketin aku dan gak ada takut-takutnya sama sekali buat bantuin aku ngelawan Gana dan kamu itu cewek yang kuat banget, padahal ada banyak halangan kamu selalu siap untuk itu semua. Sekarang, aku cuman pengen nanya, kamu mau jadi tunangan aku?" Ujar Leo dengan panjang lebar.

Mereka semua pun menunggu jawaban Lia dengan tegang, karena takut saja Lia belum siap.

"Ehm..Aku gabisa--" Binaran di mata Leo pun meredup, sebelum Leo mengucapkan sesuatu, Lia memotongnya terlebih dahulu. "Maksudnya tuh gak bisa nolak sayangku!" Ujar Lia sembari tersenyum ceria di hadapan Leo.

Leo pun tersenyum dan memeluk Lia dengan erat, setelah Leo menyelipkan cincin di jari manis Lia.

"Makasih buat semuanya Lia." Ujar Leo.

Mereka semua pun bersorak karena Lia menerima Leo. Mereka semua menyoraki Lia dan Leo dengan gembira.

Inilah akhir dari cerita Leo dan Lia, dari pertemuan yang disengaja, membuat mereka menjadi dekat, banyak sekali rintangan yang mereka lewati, tetapi mereka bisa melewatinya dengan kepala dingin. Terimakasih sudah membaca VERGOSA.

THE END.

****

Gimana perasaan kalian pas baca part ini?

Makasih untuk kalian yang udah baca VERGOSA sampai habis, walaupun kalian baca doang aja aku merasa seneng banget karena aku merasa dihargai.

Nah udah terakhir aja nih, Pon nulis ini pertama nya tuh padahal cuman iseng-iseng aja. Pertama-tama Pon cuman nanya ke temen-temen Pon, "Apa gue bikin Wattpad aja kali ya?" Dan gadisangka sangka ternyata temen-temen aku support semuanya. Aku seneng banget.

Sekali lagi makasih untuk kalian yang udah support Pon, walaupun dalam hati WKWKKWWK.

Love u all guys!

Kalau kalian pengen extra part...comment dulu dong......

Dadah semuanya!!

VERGOSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang