12.

8.6K 478 20
                                    

SELAMAT MEMBACA!! 

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT!!

****

"HAI LIA CANTIK!" Teriak Netta sembari berlari ke arah Lia dengan merentangkan tangannya. Lia pun hanya berjalan santai ke arah Netta sembari merentangkan tangannya juga.

"Hai bebeh!" Ucap Lia dan memeluk Netta dengan erat.

"Oiya gue lupa buat minta nomor lo!" Ucap Netta antusias.

"Iye-iye abar gua keluarin hape dulu nyed." Ucap Lia sembari mengeluarkan handphone bermerek apple dari sakunya.

"Nih lo ketik aja nomor hape lo." Ucap Lia sembari memberikan handphonenya kepada Netta.

Saat Netta sedang mengetik nomor handphonenya di hp milik Lia. Lia mengedarkan pandangannya dan ia merasa ada yang aneh karena ia dari tadi merasa di awasi tetapi tidak ada orang yang mencurigakan. Ia pun mulai menyipitkan matanya untuk bisa melihat lebih jelas. Saat Ia mengedarkan pandangannya ke arah kanan, terlihat ada seorang laki-laki berperawakan tinggi dan memakai baju yang sangat rapih melihat ke arahnya. Letaknya sangat-sangat jauh, dan Lia memutusakan untuk menyipitkan matanya ke arah laki-laki tersebut, dan ternyata laki-laki itu adalah-- Oh! Laki-laki itu yang kemarin ingin kenalan dengannya. Kalo gak salah namanya Fano. Lia pun cepat-cepat memutuskan kontak mata dengan Fano dan memfokuskan atensinya ke arah Netta karena dari tadi Netta tidak selesai-selesai mengetikkan nomor handphonenya.

"Udah belom?"

"Udah nih, yok masuk kelas!"

"Yok!"

Lia dan Netta pun bergandeng tangan dan mulai berjalan ke arah kelas.

Leo bersama teman-temannya sedang berada di Warung Kang Wartok  unttuk sarapan, kata Ares sebelom sekolah harus makan atoga kembung nanti, akhirnya Leo dan teman-temannya hanya mengikuti perkataan Ares, bukannya lapar atau apa, tapi males masuk kelas soalnya pelajaran pertama itu Kimia, dan gurunya juga ngeselin. Banyak bacot kalo kata Wawa.

"Gak sabar gue mau berantem entar pulsek." Ucap Juan antusias.

"Halah, entar paling ketendang dikit juga udah nangis lo!" Jawab Wawa sembari memakan bakso yang tadi ia pesan.

"NGOMPOL AJE NANGIS!" Teriak Ares sebari tertawa terbahak-bahak bersama Wawa.

"Bacot lu pada asu!" Ucap Juan kesal. Dan melempar sepatunya ke arah Ares.

"TIDAK KENAA!!" Ucap Aressembari menghindar dari lemparan sepatu busuk milik Juan.

"Ju lu gapernah cuci kaki ye? Bau banget bangsat sepatu lo!" Ucap Ares yang ingin mengambil sepatu milik Juan tapi tidak jadi karena terlalu bau.

"Enak aja. Pala lo peang gapernah di cuci!" Ucap Juan sembari berjalan ke arah sepatunya yang tadi ia lempar.

"Bau banget bangsat!" Ucap Aresd sembari terbatuk-batuk sangking baunya sepatu milik Juan.

"Woi gua pengen makan bambang jan bau-bau goblok!" Ucap Wawa sembari menata Juan.

"AH UDAH LAH SALAH MULU GUE!" Teriak Juan sangking kesalnya dengan teman-temannya.

"Bebeb Wiwil agi napain tamu?" Ucap Ares sembari berjalan layak model dari Victoria's Secret.

"EH ENAK AJA YANG BISA PANGGIL ITU CUMA GUE DOANG YE BAMBANG!" Ucap Wawa kesal.

"Terserah gue lah!" Ucap Ares sembari ingin duduk di pangkuan Wil.

"Lu duduk di sini gua gorok leher lo." Ucap Wil dingin sembari menatap tajam Ares.

VERGOSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang