7.

11.8K 686 2
                                    

SELAMAT MEMBACA!! 

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT!!

****

"HALO TEMAN-TEMAN TERCINTA!!" Ares masuk dengan teriakannya yang memekakkan gendang telinga semua orang.

"BERISIK GOBLOK!" Teriak Wawa dengan menggeplak belakang kepala Ares.

"ANJING! SAKIT WOI!" teriak Ares tidak terima.

Juan pun mengambil sapu dan pengki, pengkinya diberikan kepada Ares. Dan Ares sudah mengetahui apa yang dimaksud Juan.

"YOK! NYANYI DULU WOI! NYANYI LAGU KEBANGSAAN VERGOSA!!" teriak Ares dengan lantang.

"YOK! YOK!" teriak Wawa dan Juan bersamaan.

"ACIE BARENGAN SOSUITTTTT!!" Teriak Ares dengan nada yang menggoda.

"NAJIS GOBLOK!" Teriak Wawa.

"Ude hayu nyanyi-nyanyi!" ucap Juan dengan lantang.

Juan sudah memposisikan sapu menjadi mic nya dan pengki yang dipegang oleh Ares menjadi alat penyemangat. Pengkinya dinaik-naikkan keatas.

Wil menganbil gitar yang berada di dibelakang kursinya.

"1! 2! 3!" teriak Leo dengan lantang.

VERGOSA kebanggaan kita semua!

VERGOSA selalu dihati kita bersama!

MENGGENGGAM BENDERA VERGOSA DENGAN BERKATA !!

JANGAN MENYERAH!

JANGAN MEMBUNGKUK!

JANGAN PUTUS ASA!

BIARKAN HATI BERDEGUP SEREMPAK!

VERGOSA SELALU BERSAMA TIDAK PERNAH TERBUBARKAN!!

Ares masih menyemangati dengan pengkinya.

Sampai-sampai pengkinya terlepas dari tangannya.

TAK!

Semua orang hening saat melihat siapa yang terkena pengki Ares.

"WIDARYA ARES MORGONTALE!! PENGKI INI BUKAN BUAT MAINAN!! UDAH KENA KEPALA SAYA LAGI!" Teriak Bu Markis sembari memegang kepalanya.

"Hehe. Maaf bu gasengaja." Ucap Ares dengan membuat muka semanis-manisnya.

"MAAF! MAAF! GAK MAAF KAMU GAK SAYA TERIMA! SEKARANG KAMU HORMAT DI TIANG BENDERA! GAPAKE LAMAA!!!!" teriak Bu Markis dengan suara yang sangat menggelegas.

"Yaelah bu kasihani saya bu. Saya tadi abis dihukum bu.  Plis bu, Ibu cantik deh, kayak bidadari jatuh dari lang-- eh surga" ucap Ares dengan wajah memelasnya.

"Gacocok anjir lu pake muka begituan Res" Ucap Wawa dengan nada yang jijik.

"Diem lu bangke gua lagi rayu Bu Markisa nih biar gua gak di hukum tai!" ucap Ares dengan kesal.

"UDAH BU HUKUM AJA BU!!" Ucap Leo dengan menujuk Ares.

"DIH ENGGALAH YO KASIHANIN GUA YO GUA ABIS DIHUKUM ANJIM!" teriak Ares tidak menyetujui.

"ARES! CEPAT! ATAU SAYA KASIH SURAT PERNYATAAN?!" teriak Bu Markis.

"Ye yaudahlahya naseb!" Ucap Ares dengan nada kesalnya, akhirnya Ares keluar.

Dan Bu Markis berjalan ke meja guru.

"Oke, anak-anak  buka buku pake halaman 90 dan kerjakan! Yang nomor absennya ganjil silahkan mengerjakan yang ganjil, yang nomor absennya genap silahkan mengerjakan yang genap. Selesai pelajaran saya harus sudah selesai. Kalau ada yang belum selesai sanksinya adalah mengerjakan tugas tambahan dari saya! Mau kerja sama tidak apa-apa, yang penting jangan ribut!" ucap Bu Markis

Lia dan Netta bertatapan dengan mata yang berbinar-binar, karena mereka sama-samsa ganjil.

Leo yang duduk diujung hanya menatap dingin Juan. Ia tidak kesal karena sama-sama genap, hanya saja kalau Juan dijadikan parternya, yang ada tidak selesai-selesai karena Juan lemot dan juga goblok.

Juan hanya menyengir kuda, dan mengatakan "Yok kerjain Yo"

Leo yang sedang menatapnya dingin mengatakan "Yaudah ayo."

Wawa hanya santai saja, karena dia salah satu dari murid pintar di sekolah ini.

Wil juga sebenarnya lumayan pintar, tetapi tidak sepintar Wawa. Kalau Wawa itu sudah jenius kalau kata Wil.

****

VERGOSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang