42.

4.6K 282 29
                                    

SELAMAT MEMBACA!!

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT!!

****

Kondisi SMA Angkasa sekarang ini sangatlah ricuh. Adanya batu yang bertebangan, kaca pecah, gerbang yang sudah terbuka lebar. Markus menangani itu semua dengan anggotanya.

Leo beserta teman-temannya pun datang bersama anggota yang lainnya. Ternyata yang menyerang SMA Angkasa adalah Fretzesi dan juga Dimagrata. Mereka terus-terusan menghalang murid-murid Angkasa untuk tidak keluar dari sekolah.

"WOI ANAK-ANAK ANGKASA YANG BUKAN VERGOSA GAK ADA SANGKUT PAUTNYA SAMA KITA GOBLOK!" Leo berteriak geram. Ia sangat marah karena orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan mereka harus terlibat. Padahal mereka tidak salah.

Tadinya Lia ingin ikut, tetapi Leo tidak memperbolehkan, karena untuk keselamatannya. Akhirnya Leo meninggalkan Lia di SMA Jaya Makmur.

"WOI JANGAN JADI KAYAK BANCI ADA UMPANNYA BANGSAT!" Sekarang giliran Ares berteriak dari belakang Fretzesi.

Para anggota Fretzesi dan Dimagrata pun berbalik badan dan otomatis murid-murid SMA Angkasa berusaha untuk keluar memanfaat momen itu untuk keluar dari sekolah.

Para aggota VERGOSA terkejut, karena terdapat beberapa perempuan yang ikut menjadi anggota Fretzesi. Masalahnya 'perempuan'. Mereka selalu menghargai seorang perempuan. Melakukan hal itu membuat mereka menjadi ragu untuk bertempur dengan Fretzesi.

Tiba-tiba mereka mendengar suara ricuh mesin motor dari samping kanan. "KALO GAK MAU KETABRAK MINGGIR SETAN!" Dan betapa terkejutnya kalau yang menaiki motor itu adalah seorang perempuan. Ada banyak sekali motor yang mendatangi area SMA Angkasa itu.

Salah satu orang dari sana turun dari motor yang ia kendarai sebelumnya. "Wuih! Dah lama gue gak berantem! This is the best day ever in my life! Shit man!" Perempuan itu sangat senang dengan kondisi seperti ini. Leo dan teman-temannya yang melihat hal itu agak bingung karena mereka tidak tahu apa-apa tentang ini. Lalu terdapat satu perempuan yang ikut turun dari kendaraan. Kira-kira terdapat 7 perempuan yang ikut.

Salah satu perempuan disana membuka helmnya. Ternyata perempuan itu adalah Lia. Leo pun menatap tajam Lia Sudah dibilang berkali-kali juga sama saja. Namanya juga Lia. Ia tidak akan menyerah dengan Leo.

Dan diikuti oleh yang lainnya. Saat mereka membuka helm mereka, para anggota VERGOSA sedikit terpesona karena mereka sangat cantik. Mereka semua anak blasteran, sama seperti Lia, tetapi sepertinya dari berbagai negara.

"Oh gue belom kasih tau. Ini semua temen-temen gue, tenang aja mereka gak beban. Mereka bisa berantem semua. Mereka anak-anak dari sahabat bokap gue. Jadi kira-kira udah sahabatan dari gue kecil." Leo hanya mengangguk menanggapi.

"Guys! Please today. We, will have a big fight. So maybe take care of ourselves. I don't want one of you get in trouble here. Maybe injury or something. So--RASCARA!"

"BE BRAVE! AND TRUE!" VERGOSA menatap mereka takjub, karena mereka tidak menyangka kalau memang Lia itu memiliki geng sendiri. Apalagi geng itu dari kumpulan anak-anak seorang Mafia. Tentu mereka sedikit takut.

RASCARA dan VERGOSA pun menjadi satu. Mereka ingin membantu VERGOSA agar tidak kalah dengan pertarungan ini.

"Kamu ada anggota sendiri ternyata." Lia menanggapi dengan mengangguk saja. "Pantesan kamu bisa berantem, temen-temennya aja anak Mafia semua." Leo terkekeh sedikit.

"SERANG!" Perintah tiba-tiba dari ketua Fretzesi yaitu Fano. Mereka pun mulai bertempur, perempuan bersama perempuan. Laki-laki bersamabersama laki-laki.

Lia melihat adanya kebe

"BANGSAT KENAPA SIH SELALU MUKUL KEPALA GUA BUJING! PALA GUE PEYANG LAMA-LAMA ANJIR!" Ares mengelus kepalanya yang tersikut oleh lawannya. "MATI LO NJAY!" Ares membogem mentah lawannya sampai muka lawan tersebut sangat hancur. Darah memenuhi muka lawannya.

"WA BANTUIN CEWE-CEWE YANG NGELAWAN CEWE FRETZESI!" Wawa pun menganggukkan kepalanya lalu mulai untuk membantu para perempuan yang masih berkelahi dengan perempuan Fretzesi. Wawa sangat terkejut karena perempuan-perempuan itu dapat mengalahkan rival mereka dengan sangat cepat. "ANJER CEPET AMET NGAB!" Wawa terkejut.

"solo tu hai un debole talento nel combattimento, quindi ci hai guardato con stupore." Kata perempuan itu. Perempuan ini berasal dari Italia. Memang ia sangat jago dalam berkelahi. Wawa mendengarkan bahasa asing tersebut dengan wajah yang cengo.

"FRETZESI MUNDUR! GANA NYURUH!" Fano berteriak lalu berlari menjauhi area pertempuran itu.

"YEAYYYYY WE WIN THIS TIME BITCHES!"

"Guys i think that you guys should introduce yourselves." Lia menyarankan kepada mereka semua.

"Yes that's true, we should do that." Perempuan itu menjeda kalimatnya sebentar. "In Indonesian or?" Perempuan itu bertanya kepada Lia.

"If you more comfortable with Indonesian then do it." Lia menepuk pundak perempuan itu. Lalu perempuan tersebut hanya mengangguk kan kepalanya. Tidak dengan para anggota VERGOSA. Mereka tidak mengerti apa yang perempuan-perempuan itu katakan. Kecuali dengan Leo, Leo memang mengerti dengan bahasa Inggris karena 'mantan ayahnya' memang orang luar.

"Or i will do it for you guys okay?" Lia menyarankan kepada mereka semua.

Mereka pun menganggukkan kepalanya dengan antusias, karena mereka juga tidak terlalu bisa berbahasa Indonesia.

"Yang rada mukanye dingin-dingin gitu Eunha. Dari Korea. Terus kalo yang mirip Ares itu Jemina, Sama satu lagi si Wadarya. Jemina dari Chicago, Kalo Wadarya dari Perancis. Terus yang mukanya sinis terus, itu Vendra, dari Italia. Trus ada si Tasya dari Australia mirip banget ama Wil, bisa ngelacak orang. Abis tu ada si Hanata, dia dari Jepang. Terus terakhir si Karina, dia dari Jerman. Selesai!" Lia menepuk tangannya.

"Ya, itu temen lo yang mukanye sinis. Dia ngomong pake bahasa alien kali ya, kaga ngarti gue badrul! Nilai Inggris gue aja cuman ukuran sepatu. Lu ngomong ke gue pake bahasa Alien." Wawa menggerutu kesal.

"Vendra, what did you say to him earlier?" Vendra menatap Lia dengan pandangan malasnya.

"solo tu hai un debole talento nel combattimento, quindi ci hai guardato con stupore." Lia yang mendengar hal itu sontak tertawa kencang. Para anggota VERGOSA melihat Lia dengan pandangan bingung karena apa yang lucu?

"Nih Wa dia bilang ama lo tuh gini--hanya kamu yang memiliki bakat bertarung yang lemah, jadi kamu melihat kami dengan takjub. Gitu. " Para anggota VERGOSA yang sudah mengetahui artinya pun ikut tertawa. Ternyata salah satu anggota VERGOSA di bilang lemah.

Wawa yang mendengar hal itu sontak melotot tidak terima. "Eh Walaupun badan gue kecil, gak berarti gue gabisa berantem ye. Awas aje tu si Ve-Ve anjing siape si namanya susah amat." Wawa menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Vendra." Akhirnya Vendra bersuara. "Lia! Let's go to our mansion. RASCARA mansion." Lia yang merasa terpanggil sontak menegakkan kepalanya. Lalu menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Dah gue mau ke markas RASCARA dulu. Kalo lo pada emang mo nyari gue. Tanya Leo aja. Leo tau pasti." Lia memakai helmnya lalu menjalankan motornya menuju ke markas. Leo dan teman-temannya pun mengikuti mereka dari belakang. Ia malas untuk bertanya kepada Leo. Tidak akan dijawab oleh Leo. Jadi lebih baik mengikuti.

****

Gimana perasaan kalian pas baca part ini?

Maaf ya ku updatenya telat, tadi ada urusan mendadak :(

Giaman reaksi kalain aps tau kalo Lia itu ternyata punya geng sendiri.

Spoiler dikit ya :) Di part 44 nanti aku bakal ceritain tentang RASCARA. Jadi awal mulanya dan sebagainya...

Sehat selalu ya manteman!

Love u all!!

VERGOSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang