30.

5.2K 302 14
                                    

DOUBLE UPDATE!!

SELAMAT MEMBACA!!

****

"Eh eneng apa kabar eneng! Lama tak berjumpa kita neng." Ujar Ares menggoda perempuan yang waktu itu. Ternyata mereka memilih untuk datang kembali ke Warung Kang Wartok.

"Jangan didengerin neng. Mending sama abang. Biar bisa nganu HIYA! AMBIGU!" Ujar Wawa tertawa kencang.

"Nganu ngapain lu. Masi SMA juga masa depan masih panjang cuk!" Ujar Markus sembari menempeleng belakang kepala Wawa.

"SAKIT MARKUS SAYANG!" Teriak Wawa kesal terhadap Markus.

"IDIH SAYANG-SAYANG MENDING GUA SA--"

"BRISIK ANJENG!" Kesal Wil. sembari menggebrak meja kencang. Mereka berdua langsung kicep. Terdiam.

"Cewe. Hm menurut gua sih ada sesuatu yang aneh nih." Ujar Ares. Melihat kearah Leo yang sedang berfikir juga.

"Tapi kalo cewe gua coba nanti bantu cari deh bang." Ujar Revan dengan semangat 45.

"Ya boleh-boleh aja lah Van." Ujar Ares menepuk pundah Revan berkali-kali.

"Jadi cewenya itu gua mas--" Ucapan Wil terpotong kala ada telefon yang berbunyi berasal dari handphone Leo. Ternyata Bang Rial menelefon mereka.

"Sabar." Ujar Leo sembari mengangkat telefon dari Bang Rial.

"Ya bang?"

"Gana ternyata punya kayak suatu perkumpulan. Dia ngumpulin anak-anak sepantaran kalian. Gua udah dapetin satu orang dari sekolah kalian yang ngikut sama Gana kampret."

"Siapa bang?"

"Fano. Ada kan yang namanya Fano di sekolah lo?"

"Ada bang. Fano. Waktu itu dia pernah deketin Lia sekali. Tapi gua kaga bolehin."

"Bagus. Nah yang gua dapetin infonya lagi adalah Si Gana ini tuh ngebolehin mereka manggil Gana itu ayah. Mungkin buat gantiin lo Yo. Tapi lo tenang aja. Disini tangan kanan gua udah kasih full info Gana ke gue. Mau di jelasin sekarang apa mau dari chat aja gua kirim lewat e-mail?"

"Dari sini aja bang." Ujar Leo sembari meloud speaker handphonenya, agar mereka semua bisa mendengar perkataan Bang Rial.

"Lo pasti udah tau kalo Gana ini seorang Mafia. Ya tapi bokap gue lebih tinggi dari dia. Gua udah dapetin beberapa yang curigain tentang Gana. Salah satunya tentang perihal kerja sama. Bokapnya si Netta? Netta ya namanya?"

"Iya bang." Ujar Leo sembari melihat raut tegang milik Wil.

"Si bokapnya Netta ini jalin kerja sama, sama Gana ini. Dan baru-baru ini. Kerja sama mereka hampir putus karena suatu hal. Dan gue masih belom tau itu tentang apa. Jadi kalo misalkan kerja sama itu gak jadi. Maka perusahaan milik bokap Netta itu gak bisa diselametin. Dan Netta itu akhirnya masuk ke dalam komunitas milik Gana itu. Kalo gak salah nama komunitasnya itu Fretzesi. Lo udah pernah denger? Tentang Fretzesi?"

"Itu kalo gak salah rival baru kita bang. Waktu itu Revan ketua kelas 10 pernah kena serang."

"Nah komunitas Fretzesi itu bener-bener gak bisa lo sepelein sekarang Yo. Karena komunitas itu bukan kayak Dimagrata yang cuman geng biasa yang bisa lo kalahin dengan mudah. Karena Fretzesi ini dibawah naungan Gana. yang notabene Mafia. Jadi kalo emang lo mau nyerang mereka. Panggil gue. Pasti bakal gue bantu sama yang laen. Kalo bisa bokap gue ikut karena emang kalau misalkan ada salah satu dari kita yang mengibarkan bendera perang terlebih dahulu. Bisa jadi ini adalah perang yang cukup besar untuk kita lawan. Gak kayak dulu."

"Oke bang. Jadi sekarang gue punya satu cewe yang bakalan gue curigain."

"Lo cari Netta. Bilang ke Wil. Pacar lo udah jadi rival lo sendiri."

"Siap bang. Makasih infonya."

Tut.

"Wil maaf ka--" Ucapan Leo terputus di timpali oleh Wil. "Gapapa. Kita cari bukti dulu."

"Oke. Sekarang balik ke rumah masing-masing. Dan para ketua VERGOSA--" Leo berteriak.

"VERGOSA!"

"JANGAN MENYERAH! JANGAN MEMBUNGKUK! JANGAN PUTUS ASA! BIARKAN HATI BERDEGUP SEREMPAK!"

"Jangan lupa para ketua VERGOSA kasih tau ke anggota masing-masing kalau sekarang kita lagi masa pencarian musuh."

"Oke bos." Jawab mereka serempak.

****

Jika kalian menanyakan kabar Lia. Lia sudah tahu bahwa yang menabraknya itu adalah seorang perempuan.

Ia tahu dari Kakaknya. Tadi saat menelefon dengan Leo.

Ia masih sedikit diliputi rasa kesal karena leo tidak datang. Tetapi tadi ia sudah mendengar bahwa Leo sedang mencari siapa yang menabraknya. Dengan seperti itu saja sudah membuat Lia menjadi senang. Dan moodnya membaik karena hal itu.

Lia masih terbaring di rumah sakit dengan kepala yang diperban.

Ia masih tidak boleh pulang karena kondisinya yang tidak memungkinkan ia untuk pulang.

Lia masih takut kalau yang menabraknya ini adalah Ne-- Tidak! Lia tidak boleh berfikiran seperti itu. Karena tidak mungkin sahabatnya sendiri mengkhianatinya.

Lia sempat memikirkan nama itu di otaknya beberapa kali. Tapi ia selalu menepisnya. Ia sampai tidak bisa tidur hanya karena memikirkan hal itu terus menerus.

Tiba-tiba ia merasa ada yang melihatinya dari kaca.

Saat ia melihat kearah kaca, ada seorang pria yang sedang berdiri di balkon rumah sakitnya sembari menuliskan beberapa kata dengan cepat.

Lia pun berusaha untuk berdiri. Saat ia sudah berdiri. Ia merasakan dunianya sedikit berputar. Lalu mulai berjalan ke arah balkon rumah sakitnya dengan berani.

Setelah selesai membaca. Ia merasa paniknya kambuh kembali karena hal itu.

KEMATIAN AKAN DATANG KEPADAMU GADIS KECIL. HALO RIRI!

****

GIMANA PERASAAN KALIAN PAS BACA PART INI?!

Sehat selalu!!

VERGOSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang