Menatap pantulan bayangan dari cermin,menyedihkan banget asli. "Eh, anting Gue kemana semua?" sekedar info, Gue emang punya banyak tidikan di telinga. 3 kanan 4 kiri, awalnya Gue biarin aja gak pake anting, tapi semenjak Meka keracunan salah satu drama korea, Gue di paksa pake anting yang katanya mirip Han soejun ntah gimana ejaan nya, ada yang tau dia gimana? Lempar fotonya ke igeh author okay.
Setelah membasuh muka dan menguncir rambut asal, Gue berniat beres-beres. Hari ini Gue pulang, gak mau bikin repot orang lain, jadi kepulangan Gue jadi rahasia. GR banget ya, emang siapa yang mau repot?
"Huff, ntar aja deh mandi di apart" terlalu asik mengemas pakaian Gue yang gak terlalu banyak, sosok cowok berdiri di samping Gue.
"Kenapa gak bilang?"
Menoleh, lalu refleks mundur beberapa langkah. Apa telinga Gue budek banget ya? Atau Dia yang titisan jelangkung?
"Lo kalo masuk kamar orang ketok dulu kek, bahaya! Ntar kalo Gue lagi ganti baju gimana?"
"Ya gak papa" dengan wajah lempeng Ia duduk di atas bangkar, memperhatikan Gue dari samping.
Tangan nya menyodorkan sebuah kotak kecil, mengerutkan kening Gue menatap penuh tanya. Membuka kotak kecil, anting yang sebelumnya Gue pake. "Anggi yang lepas"
Gue mengambil kotak kecil di tangan nya tanpa suara, "gak di marahin Bu Ajeng pake gituan?"
"Bukan urusan Lo!"
Gue berjalan keluar sambil menenteng tas ransel, sedangkan Gani tanpa rasa bersalah berjalan di sisi Gue, gak niat buat bantuin lagi? Sabar Ndra, gak usah terlalu banyak berterima kasih sama manusia minim rasa gentle kaya Gani. Cukup insiden ini, dan Gue berjanji gak akan terlibat lagi!
"Kartu Lo udah Gue balikin, kuotanya udah habis kok tenang aja" Gue masih asik dengan smartphone, mengecek panggilan masuk dan keluar dari kartu yang di pake Gani, gak lucu kan nomer gue di pake buat belanja online dengan harga mencekik, atau neror nomer iseng.
Gocar pesanan Gue datang, tanpa niat pamit ke cowok yang masih berdiri di samping, Gue meraih handel pintu yang sialnya di cekal. Apa-apan sih ni orang? Menatap Gani tajam, cowok itu malah mengetuk jendela di samping supir.
"Maaf ya Pak, gak jadi. Ini udah Saya ganti uangnya, Pacar Saya emang suka ngambek Pak"
Si sopir cuman ketawa, anjim si Gani! Gocar yang baru aja di cancel Gani pergi meninggalkan lobi rumah sakit, mau ngerjain Gue nih anak pasti.
"Gue gak mau buang-buang energi cuman buat berdebat sama Lo ya!" kesal, Gue menunjuk wajah songong ketua Kolos angkatan 44 ini.
"Gue juga gak niat buat debat, ikut Gue!" telapak tangan besar itu kini melingkupi tangan Gue, bisa Gue rasain gerakannya berhati-hati takut jahitan tangan Gue lepas. Untuk sementara boleh Gue merasa sedikit, di lindungi?
"Apapun masalahnya, jangan nyakitin diri Lo sendiri! Lo punya temen kan? Berbagi itu lebih baik" ucap Gani sebelum memutar mobil untuk masuk ke kursi driver.
"Kenapa Lo se peduli itu sama Gue?"
"Rasa kemanusiaan" jangan salahin Gue ketika satu kotak tissue mendarat tepat di wajah lempeng cowo di samping Gue, untung Gue gak keburu baper!!
💸💸💸
Menatap ketua OSIS di depan Gue, pengen rasanya Gue cekik ni orang, bilang sama Gue kalo ada hari bebas ngebunuh orang, sehari aja. Alexander Pieter akan masuk list pertama orang yang akan lenyap dari atas bumi, janji atas nama Gue!!
"Rapiin yang bener, sesuai alfabet"
"Brisik Lo!"
Jam pulang sekolah udah dari satu jam yang lalu, karna Gue murit yang bertanggung jawab, hukuman harus Gue jalanin meski dalam hati pengen ngumpat dan lari pergi ke apartment.
Kondisi Gue udah lebih baik dari kemarin, meski harus rajin cek luka-luka dan jahitan, juga harus minum beberapa obat. Ah, jadi inget betapa baiknya Kak Anggi. Rela bela-belain ke apartment nyetok beberapa kasa dan obat-obat.
"Ahh, selesai" Gue main delosoran di lantai, capek cuy. Kali-kali cobain deh beres-beres perpus segede perpusnya Darmawangsa, ini baru satu rak, kapan kerjaan Gue kelar ini?
Mengedarkan pandangan, ketua OSIS kembaran nya jin ifrit udah gak keliatan. Menyambar tas di atas meja pengawas perpustakaan, Gue mengendap-endap keluar. Dewi Fortuna mari kita kerjasama, ntar Gue traktir mie rebus budhe Fafa deh.
"Mau kemana Lo?" suara bariton dari arah berlawan, sial kan? Apa Gue bilang? Dewi Fortuna ogah makan mie instan.
Berbalik, Alex berjalan mendekat menarik Gue kembali masuk perpustakaan. "Gue capek, mau pulang!" Alex mendorong Gue duduk di atas sofa coklat di pojok ruangan.
Tangannya mulai membuka jeroan kotak P3K, bergerak menuju westafel untuk mencuci tangan. Alex menarik tangan gue agar berada di atas pangkuannya, dengan cekatan mulai membuka perban kotor akibat debu.
"Kenapa Lo mau nolongin Gue?" Alex diam, tatapan kami bertemu. Hanya sebentar, Alex kembali asik dengan kotak P3K dan tangan Gue. Untuk ukuran cowok, hasil perbannya cukup rapi.
"Kenapa mau nolongin Gue?" Alex berhenti lagi, menatap Gue lagi. Tangannya bertengger di atas kepala Gue, untuk sebentar tatapannya melunak.
"Karna Lo kaya kucing kecil yang terjerat di jabakan tikus" reflek Gue medaratkan satu bogem ke lengannya, enak aja!
"Bukannya bilang makasih" Alex mengusap lengannya, lebai deh. Pukulan Gue gak mungkin sesakit itu!!
"Gue gak minta Lo tolong kan?" bangkit Gue berlalu pergi, entah kenapa, Gue cukup sensitiv dengan kalimat barusan.
Bukannya Gue sombong dan gak mau bilang makasih, tapi kalo kalian ngasih pertolongan hanya mengharap terima kasih dari mahluk gak berdaya yang kalian tolong. Mau merasa jadi jagoan? Kalo enggak, Yaudah ngasih pertolongan yang ikhlas, biar yang di tolong bilang sendiri.
"Gak usah main tonjok-tonjok, mau jahitan Lo kebuka lagi?" Gani muncul, lagi-lagi bak jelangkung. Menyempirkan jaket denim khas Kolos ke bahu Gue, lalu menggiring ke dalam mobil yang sudah terparkir tak jauh.
Gerimis kecil saat ini jatuh di atas kepala, menyisakan bulir halus di rambut Gani yang dapat Gue lihat dengan jelas. Punggung Lelaki dengan balutan seragam SMA khas Darmawangsa tanpa dasi yang kini jadi objek penglihatan Gue. Untuk saat ini, gue boleh gak percaya sama dia? Setidaknya, Dia mau nolong Gue tanpa nuntut terima kasih.Hollaaaa, i am come back guysss😁
Jangan lupa vote!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANI (TAMAT)
Teen FictionWARNING⚠ BERLOGO 18+ KARNA BANYAK KATA² KASAR! yang gak cukup umur, ganti cerita dulu🔞 Awalnya semua baik-baik saja, gue udah biasa menjalan kan aktifitas sebagai anggota Angkasa. Tapi semenjak hari itu, semua berubah, gedek? Pasti lah, gue jadi...