27

71 3 0
                                    

Hewooooo😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hewooooo😂

Masih stay kah???

Let's enjoy the story, komen kalo ada typo!

****
Melempar smartphone ke atas meja bar, Gue meraih satu sumpit dan menyanggul tinggi rambut sepunggung yang udah minta di potong. Pesan dari Oma lagi, dan kali ini beriringan dengan pesan Paman Steven.

Masih pukul 6 pagi, dan Fyi udah tiga hari Gani absen datang pagi buat jadi koki dadakan. Ayolah gak ada yang berubah, Gue udah biasa di tinggalin.

Mencampur mayones dengan semangkuk salat, Gue memilih mengisi perut sebelum mandi. Biar sekalian sikat gigi, males aja harus ngulang sikat lagi.

"Hey, its your breakfast!" menyodorkan mangkuk makanan Miku, Gue melahap salat Sambil duduk di kursi tinggi meja bar.

Bel apartment menggema, mendengus malas Gue membuka pintu tanpa mau melihat interkom.

"Hai sisturs, happy to meet you" cewek dengan surai blonde sepunggung datang, manusia menyebalkan yang masih berdarah Sudibyo, lagi?

Mengabaikan gadis berambut blonde yang udah menyerobot masuk, Gue memilih kembali asik dengan sarapan. Masih pagi Ndra, gak guna buang-buang tenaga buat ngomel.

"Ayolah! Gue jauh-jauh pindah dari Aussie ke sini, dan Lo ngacangin Gue?"

"Gue gak nyuruh Lo balik"

"Trus Lo mau ignore Gue lagi? Kaya kemaren?" Gue mengangkat bahu acuh, lalu membereskan alat sisa memasak.

"But just info, Gue bakal satu sekolah sama Lo"

"Maksud lo?" Gue menoleh menanti jawaban, mengabaikan tangan yang penuh sabun dan busa di bak cuci piring.

"Finally, makanya kalo sepupunya dateng di--"

"Lo bakal pindah ke Darmawangsa?"

"Off course yes!! Okey, Darmawangsa bakal jadi saksi persaingan Salsabiela Gabriel Sudibyo melawan Sandra Galuh Sudibyo"

💸💸💸

Setelah mengantar kan Salsa ke ruang kepala sekolah, Gue segera menyeret langkah ke kelas. Pura-pura budeg saat Alex terus memanggil, Gue berdecih saat Alex menyamai langkah kami.

"Sorry okey?" Gue menghentikan langkah, menatap malas mata berbingkai Alex.

"Ogah"

"Gue kelepasan, Lo nya juga kenapa bisa terlalu--"

"Terlalu apa?" menatap tajam Alex, ia menggaruk tengkuk.

"Dahlah Gue bad mood"

Berjalan menuju ruang loker, mata gue sempat berserobok dengan Gani. Dia bertiga, di apit oleh Satria yang memegang sebungkus chitato, dan rehan yang serius berbicara.

ALGANI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang