"I am in love at a first sight, when we meet in 6"
Troy Surya Lesmana"Ngapain Lo di sana tadi?" menatap Gani tanpa minat, gue terus berjalan meninggalakan lapangan Padang.
Gak nyerah, Gani menarik Gue menuju pagar pemabatas lapangan dan mengukung di tembok. Kedua tangannya menempel, tak memberi celah untuk kabur.
"Jawab pertanyaan Gue ndra!" datar tapi menusuk, khas suara Gani.
Gue menatap Gani sengit, "bukan urusan Lo!"
"Jangan bikin Gue khawa--"
"SHUT THE FUCK! Gue gak percaya sama semua omongan Lo!" Gue menunjuk wajah Gani emosi.
"Pernah minta Lo untuk khawatir, atau peduli sama Gue! GAK PERNAH KAN?" Gue menarik nafas mengurangi emosi, untuk pertama kalinya Gue meneriaki Gani. Ada guratan kaget di sana, emang Gue peduli?
"Habis ngebual dengan gampangnya Lo pergi bareng cewe lain, dan sialnya dia sepupu Gue! Otak Lo dimana?"
"Cowok di percaya karna kata-katanya bisa di pegang, tapi kalo Lo …"
Gue menatap Gani, kecewa pasti. Tapi hidup Gue bukan untuk terus meratapi nasib tragis kisa cinta yang layu sebelum mekar. "Ngomong di gedein, bacot!"
Gue mendorong Gani, lalu pergi. Di ujung jalan sana, seorang siswa dengan kaus hitam lengan panjang warna hitam di balik kemeja seragamnya berdiri menghadang.
"Wow, you look so sexy" Gue menatap cowok berambut ikal hitam menjulang, senyuman nakalnya Gue balas putaran bola mata.
"Adorable "
"Minggir Lo orang gila!" bocah sinting ini terus menghalangi langkah. Gue ke kanan dia ikut ke kanan, ke kiri juga sama. Maunya apaan deh?
"Gak boleh nyambut orang yang 6 tahun gak pernah ketemu kaya gini"
"Peduli Gue apa?"
"Galuh" Gue berdecak, cowok itu terkekeh geli.
Gue mengerjap saat di tarik paksa dalam pelukan, aroma khas parfum mahal bercampur nikotin. Oke Gue ngaku, ada sedikit rasa kangen ke orang ini.
"Lepasin Gue sialan!" puncak kepala Gue di elus lembut tanpa melepas pelukan.
"Dasar gak konsisten, Gue hapal lo luar kepala!" mengulum senyum, Gue balas memeluk lelaki jangkung ini.
"I miss you so bad Troy!" bahu cowok kurang ajar ini bergetar di ikuti pelukan yang mengut.
"Love you too Sandra"
💸💸💸
Di pagi hari yang cerah ini, Gue memilih ngadem di bawah pohon ketika upacara di mulai. Lagi dan lagi Angkasa di jemur di tempat paling tersiram cahaya matahari, bukan cuman Gue. Anak-anak Angkasa memilih ngadem di bawah pohon gak mengidahkan kepala sekolah botak buncit nyeloteh ngasih amanat, sekolah kan bayar? Yaudah, repot amat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANI (TAMAT)
Teen FictionWARNING⚠ BERLOGO 18+ KARNA BANYAK KATA² KASAR! yang gak cukup umur, ganti cerita dulu🔞 Awalnya semua baik-baik saja, gue udah biasa menjalan kan aktifitas sebagai anggota Angkasa. Tapi semenjak hari itu, semua berubah, gedek? Pasti lah, gue jadi...