Hola, hai hai, apa kabsss??
Gimana-gimana?
Ada yang nebak cerita ini end di capter berapa??
Pokoknya tunggu terus yaos!!!
Kalo ada typo kita komen rame-rame!
•
•
•
•
•
•
Enjoy the story!!
*****************
Menetralisir cahaya masuk ke mata. Gue mulai peregangan sampe mampus, suara hujan dari luar di tambah hawa sejuk membuat gue kembali merapatkan selimut.Tapi tunggu, kenapa sesak?
Membuka mata lebar, gue menoleh ke kiri dan kanan. Atas bawah, serong kanan kiri juga biar gak julid kaya Lydia.
Menyadari sesuatu,.gue menunduk. Tunggu ini kaos siapa? Mengintip tubuh gue di balik kaos, crop top gaya kemben warna hitam masih melekat.
Mengabaikan kaus hitam yang menutupi tubuh, mata gue membulat sempurna.
Demi apa Gani tidur nindih gue? Lengkap dengan tangan memeluk pinggang.
Berteriak kencang, gue menendang gani sampai jatuh dari atas tempat tidur.
Suer demi apa? Mengingat kejadian semalam, gue memegang kepala yang pusing.
Gani bangkit sambil mengaduh, hanya menggunakan celana selutut tanpa atasan alias stritles.
Gani menatap gue kesal, salah siapa nibanin orang? Dikata gue kasur apa?
"Lo ngapain?"
Gani acuh memilih kembali tidur di kasur sebelah gue.
Mengacak rambut kasar, gue mulai mengingat kejadian tadi malam. Gak lucu gue lepas segel pas mabuk, sama Gani lagi? Ah ogah.
"Kita gak ngapa-ngapain selain tidur bareng" gue mendelik.
Gani tidur tengkurap dengan wajah menghadap gue, malas berdebat gue memilih mengambil kemeja denim yang gue jadiin outher. Membuka kaus dan melempar sembarang arah, gue menyampirkan outher.
"Sandra!" mengacuhkan Gani. Gue berjalan keluar kamarnya, ini apartemen?
Gani keluar dari kamarnya dengan kaus hitam yang sudah ia kenakan, bersamaan dengan itu Rehan masuk dan melempar kunci mobil ke Gani. Di terima dengan tepat oleh si pelaku, gue yang meneguk air putih memilih diam.
"Tuh mobil Sandra, gue cabut dulu!" gak sempat membuka sepatu, Rehan sudah buru-buru lari keluar.
Menyeka sisa air putih di bibir, gue menghampiri Gani dengan tangan terjulur. Minta kunci mobil maksudnya, cowok yang menyandang gelar ketua KoLoS 44 itu bersedekap dada.
"Gue gak niat debat sama lo"
"Gue juga gak niat ladenin lo!" Suasana hening,gue gak minat ledenin cowok tinggi dengan muka bantal ini.
"Tapi, cuman ini kesempatan yang gue punya" lanjut Gani lagi.
Gue bersedekap dada, menatap Gani malas. Kalian kira gue masih punya rasa? Demi Lydia yang berhenti suka warna hijau, gue udah gak ada rasa! Kayanya sih.
"3 menit"
Gani mendengus. "Apapun yang gue lakuin sekarang semua buat Lo"
"Gue gak minta"

KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANI (TAMAT)
Novela JuvenilWARNING⚠ BERLOGO 18+ KARNA BANYAK KATA² KASAR! yang gak cukup umur, ganti cerita dulu🔞 Awalnya semua baik-baik saja, gue udah biasa menjalan kan aktifitas sebagai anggota Angkasa. Tapi semenjak hari itu, semua berubah, gedek? Pasti lah, gue jadi...