Kalau ada yang paling menyebalkan selain Gofood telat di antar lebih dari10 menit, jawabannya ya Kemunculan cowok di depan Gue secara tiba-tiba. Sagara Mahardika, anak sulung dari Bu Ajeng ini dari mana tau apartment Gue?
"Ngapain Lo kesini?" pertanyaan terlontar saat Gue membuka pintu apartment, dan dengan santainya, cowok dengan tinggi saingan dengan tiang bendera itu segera menarik Gue menuju cafe di lantai utama apartment.
Di salah satu sudut cafe yang masih sepi, pukul 10 pagi. Gila kan?
"Diminum dong latte nya" Saga menatap Gue, hanya satu teguk lalu gue kembali menatap dengan kesal.
"Mau ngapain Lo kesini? Dan tiba-tiba Lo ngajakin Gue ke sini?"
Saga mendengus sebentar, menatap lalu lalang macet saat weekend. "Gak papa, emang salah kalo Gue deketin cewek yang Gue suka?"
"Jangan aneh-aneh deh Ga!"
"Gue gak aneh-aneh Ndra, Gue suka sama Lo!" heh, apa-apan nih orang?
Gue bangkit, meninggalkan Saga di cafe sendirian. Gak panas, gak hujan tapi tau-tau ada geledek kayak gini? Berjalan tergesa-gesa menuju lift, tanpa sengaja Gue menubruk seseorang.
"Maaf, Saya gak sengaja" cewek itu membungkuk, mengambil barang yang berceceran.
"Maaf-maaf, Saya yang salah kok" Gue ikut memungut barangnya.
"Makasih" gadis itu tersenyum dan berlalu, Gue bangkit berjalan lagi menuju lift. Percaya atau gak, ketika kalian bantu orang asing yang lagi kerepotan, perasaan bahagia bakal muncul. Apa cuman Gue?
Melangkahkan kaki dengan ringan Gue berjalan menuju apartment yang berada di ujung, hari minggu yang cerah ini gue terlalu malas untuk bepergian. Siang nya, lain cerita kalo malam ya!
"Gue kira Lo kemana tadi" Suara Novita saat Gue masuk ke area dapur.
"Tumben ke sini? Abis bunuh siapa lagi Lo?" Novita tertawa, di antar yang lain nya Novita emang paling menyebalkan dalam makna yang lain.
"Gak bunuh kok, Gue lagi seneng sama mata." Novita mengiris bawang, entah apa yang akan ia sajikan.
"Pala Lo! Gue gak ikutan ya kalo seandainya ada apa-apa"
"Tenang aja. Oh iya, ntar malem gue mau ke club ama yang lain. Want to join?"
"No thank's, i have appoitmen"
Suasana kembali sedikit rusuh, mengabaikan krasak-krasuk suara akibat aktifitas Novita, sudah sering Gue bilang kan di chapter-chapter sebelumnya, Novita yang paling sunyi, dan paling gila!
"Ta" Ia menoleh, dengan ragu Gue meletakan gelas. Saat ini gue lagi duduk di kursi meja pantry yang langsung menghadap dapur, paham kan?
"Jangan nyakitin diri Lo sendiri lagi, sekalian beresin kekacauan gara-gara ulah Lo!" Novita tersenyum lalu mengangguk, Gue memilih membiarkan psikopat yang satu itu sibuk membakar kucing hidup-hidup, bawang yang Ia iris tadi sudah di sumpalkan ke mulut kucing jenis lokal itu.
💸💸💸
Memasuki tempat yang minim wanita, Gue langsung di sambut sapaan hangat. Jangan salah! Meski tubuh penuh tato, wajah sangar dengan beberapa bekas luka. Para lelaki di area pelatihan boxing ini baik, rumah kedua setelah Angkasa.
"Woi, udah lame gak kemari. Ni ape kabar?" setelah bertos ria, pria berkulit gelap dengan luka memanjang di pipi menggiring gue ke area stretching.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANI (TAMAT)
Teen FictionWARNING⚠ BERLOGO 18+ KARNA BANYAK KATA² KASAR! yang gak cukup umur, ganti cerita dulu🔞 Awalnya semua baik-baik saja, gue udah biasa menjalan kan aktifitas sebagai anggota Angkasa. Tapi semenjak hari itu, semua berubah, gedek? Pasti lah, gue jadi...