57

33 3 0
                                    

Holaaaa apa kabsss??

Mapkan ndaku yang sangat terlambat update😭
Tapi guys, ska berusaha meluangkan waktu di kesibukan menuju pindah semester ini, harap di maklum ya😭

Siapa yang kangen bu ketu dan pak ketu kitaaaa??

Atau sama ketua geng sebelah???

Dikit lagi tamat, moga sebelum 2022 cerita ini selesai yaaa!

Gak mau ulang tahun, mau move ke cerita lain😂

Enjoy yaoss!

Setelah mandi dan menggunakan piyama, gue duduk di atas kasur.

Iya, ini kamar tamu.

Si cowok gila yang menyandang ketua KoLoS 44 itu memberikan alasan gak masuk akal ke wanita yang bergelar Nyonya Atmanegara, Gue yang mengintip dari balik pintu langsung keluar dan berjalan tertatih menuruni tangga, menjelaskan semua yang terjadi dan berpamitan kembali ke apartemen.

Diluar dugaan, Nyokap Gani menarik tangan gue ke dalam kamar tamu. Memerintahkan si bungsu Atmanegara untuk membawakan koper ke kamar tamu, selanjutnya gue terus mengangguk dan memasang telinga mendengar nasehat wanita cantik saingan Vina Panduwinata jaman masih muda itu.

Pintu kamar di ketuk, gue berjalan tertatih membuka pintu, Nyokap Gani muncul dan seekor anak kecil yang gak asing.

"Mamiiihhh!" teriaknya sambil meraih gue , akibat tubuhnya yang terhuyung gue refleks menangkap tubuhnya.

"Arsen, pelan-pelan!" Nyokap Gani mencubit pipi tembam milik batita dalam gendongan gue.

"Sandra udah pernah ketemu Arsen ya? Gani cerita, kalo Sandra pernah bantu ngurus Arsen"

Gue di giring menuju ruang keluarga, Nyokap Gani hendak mengambil alih Arsen dari gendongan gue saat menuruni tangga, bocah cilik itu gak mau.

Dan gue memilih tetap menggendong arsen, Nyokap Gani yang baik hati memegang lengan gue sambil menuntun perlahan menuruni tangga.

"Iya tante, waktu itu Arsen di bawa kesekolah"

kalo mengingat kejadian itu, gue bener-bener kesel ke Gani. Gila aja, dengan gampang nya memerintah membawa Arsen ke apartemen dan berakhir Arsen yang tertidur karna terlalu asik mengejar miku keliling apartemen.

"Kalo gitu, tante titip Arsen sebentar ya. Tante punya janji sama teman" Ucap Nyokap Gani setelah memastikan gue nyaman duduk di sofa.

Bokap Gani mendekat, gue tersenyum kikuk karna Bokap Gani gak bereaksi apa-apa saat tau gue tidur sekamar dengan anak bungsunya.

"Kalo ada apa-apa Sandra bisa panggil bibi, tante gak tega ninggalin Arsen sama Bagas atau Gani. Lebih sering bikin Arsen nangis, tante jadi gak tenang" Nyokap Gani menggelengkan kepala, lalu mengusap puncak kepala Gue dan pamit.

Bokap Gani segera merangkul istri nya, keduanya tampak berbicara sebentar lalu tertawa lepas. Ah, kalo liat keluarga Gani gue jadi minder dengan latar kelurga gue yang rumit.

"Heyyy Arsen, little boy" Bagas mengambil tempat berhadapan, lalu melempar senyum hangat.

Ia lanjut mengetik sesuatu di laptop, mengusir canggung gue mencoba mencari topik.

"Gimana kemarin rapat sama Sudibyo kak? Lancar?"

Bagas menatap gue sebentar lalu tersenyum, ia bersandar ke sofa sambil mendongak.

"Kalau boleh jujur, saya kurang menikmati nya kemarin"

"Loh kenapa? Ada masalah? Ada yang melanggar kontrak?" Gue membuka toples yang di bawa Arsen, bocah itu meraih biskuit dalam toples dan mulai mengunyah sambil menatap Gue dan Bagas bergantian.

ALGANI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang