50

48 2 0
                                    

Holaaaaaaaaa!!!

Apa kabs?? Apa kabbss??

Pas baca part 50 kalian lagi apa??

Udah makan dong ya??

Ada yang kangen bu ketu??

Enjoy it!!
*********
Bangun di pagi hari ini berbeda, gak ada lagi Troy berkeliaran dengan singlet hitam dan boxer saat gue menyiapkan sarapan, dan gak ada lagi Troy yang siap mengantar jemput kesekolah.

Mengikat tali sepatu warna putih, gue berjalan sambil menggigit toast dan memutar-mutar kunci mobil di jari. Memasang sit beld, gue mendengus saat melihat mata sedikit sembab, menyedihkan!

Perjalanan ke Darmawangsa, masih ada cukup waktu untuk sekedar membeli pepsi kalengan ke warung budhe Fafa.

Menelusuri koridor sambil asik memainkan smartphone, Pepsi di tangan kanan gue di rampas.

Algani dengan jaket denimnya membuka kaleng tanpa dosa, meminum lalu menatap gue.

"Gak baik minum sirup jagung dengan fruktosa tinggi pagi-pagi"

"Out of your buissnes dude!"

Beranjak pergi, gue memasuki kelas. Lydia tampak sibuk dengan buku di mejanya.

Wait! Jangan kira Lydia belajar untuk ujian, cewek blasteran mexico itu memilih menyalin PR orang lain.

"Eh ndra? Mata lo kenapa?" Lydia melirik sekilas sebelum kembali asik menyalin PR.

"Kebanyakan tidur"

Mengeluarkan buku, gue ikut menyalin PT dan beberapa tugas lain.

Malas menerima hukuman Pak Bono dan berakhir di jemur saat jam pelajaran ekonomi, gue memilih jalan aman.

"Eh bu Endang gak hadir, jadi sekarang di kasih tugas. Gue catetin di depan ya!" suara sekretaris di sambut iyaan anak-anak rajin.

Gue melakukan peregangan, Lydia menatap tanpa minat sambil memainkan pulpennya.

"Ngantin kuy ndra"

"Masih kenyang"

"Basket?"

"Mager ah"

Grusak-grusuk dari arah pintu masuk kelas membuat gue dan Lydia menatap sumber kericuhan, ada Gani dan Rehan memasuki kelas langsung menuju sudut berlawanan tempat duduk gue.

"Lyd"

"Hmm" cewek blasteran mexico itu asik memasukkan kripik lays hasil rampasan ke dalam mulut nya.

"Troy out dari apartemen gue"

"HAH? TROY SURYA LESMANA OUT? KOK BISA?"

Gue menepuk jidat lalu menghempaskan punggung ke sandaran kursi, salah gue juga sih cerita ke Lydia gak paham sikon.

"Santai dong mukanya, maap gue reflek!" gue memutar bola mata sampai berserobok dengan Gani.

Ia tersenyum tipis, mengangkat satu alis dan menatap intens. Ada apa? Kesambet jin tomang dimana dia?

💸💸💸

Untuk masalah mengisi perut, gue dan yang lainnya kompak delivery. Gak semua anak Angkasa, Anggun cs termasuk gue sedang malas banyak buang-buang tenaga hari ini, dan delivery adalah jalan tepat.

ALGANI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang