Udah lama gak double up nih!!!
Gimana?
Gimana?
Lagi suka denger ariana grande, jangan lupa di denger sambil baca biar ngefeeel😂
Sampe di sini, how about the bu ketu?
I really need your opini guys!
Jangan lupa komen typo and vote too!!
Keep enjoy!
*************
"Dia balik, sekarang udah bisa masuk sekolah lagi""Hah serius? Gak di DO?"
"Denger-denger, ortunya punya kekuasaan besar di sekolah"
"Lo gila? Gak mungkin anak donatur bakal DO segampang itu?"
"Akh, bakal banyak berandal ngumpul di Darmawangsa"
"Betul, setelah si Sandra ketua angkasa itu. Masih ada Gani"
"Pengecualian Gani, dia anak terpelajar. Setidaknya nilainya tidak se anjlok berandal yang lain"
"Sudahlah, Gani memang tidak bisa di samakan dengan yang lain. Menepis kutukan kalo tiap para ketua akan berjodoh, gue rasa si Gani pantes dapet yang lebih dari Sandra"
"Bener, gue suka heran. Kenapa dia gak pernah di DO? Mentok-mentok skorsing, itupun sebentar"
"Orang dalam, inget dekingan dia banyak. Sandra bukan apa-apa tanpa Angkasa"
Gue menghela nafas sambil melepas kaus olahraga, sudah biasa terjadi. Mentang-mentang mereka gak sadar kehadiran gue, seenak nya aja bergosip ria.
Meraih seragam putih, gue yang sudah mengganti celana olahraga dengan rok setangah paha berjalan memutar ruang loker.
Loker gue berada di tengah ruangan, seharusnya sumber suara gak jauh.
Tepat saat seorang siswi hendak membuka pintu loker, gue melayangkan kaki melewati kepalanya yang sedang berdiri.
"Lo bilang apa? Sandra bukan apa-apa tanpa Angkasa?" gue menunduk, mengabaikan kemeja putih yang belum terkancing. Tangan gue lebih gatal mengukir lebam di tubuh cewek boncel ini.
Mereka ber tiga diam menggigil, halah mental cemen!
"Sandra bakal berdiri di kaki sendiri!" gue menendang tungkai salah satu dari mereka.
Berteriak histeris, dua lagi berusaha melindungi temannya. Ah lucu, eh tunggu? Gue kok lama-lama mirip novita?
"Lo gila?" cewek dengan pakaian olahraga dari kelas lain berusaha menghadang gue mendekati teman nya.
Menarik dagunya mendekat, gue berbisik. "Kalo gue gila, kalian yang tolol ini di sebut apa?"
Melempar wajahnya menjauh, gue berjalan keluar ruangan. Sial, Bu Ajeng berdiri sambil bersedekap dada.
"Temui saya ke ruang BK sekolah Sandra"
Oh shit, here we go again!
Berjalan pergi, jangan harap gue akan mengikuti ucapan Bu Ajeng. Tujuan gue satu hari ini, cabut langsung menuju tempat Baba.
Lengan gue di tarik paksa, diikuti bantingan ke dinding. Kedua tangan gue di tahan ke atas kepala, dan dengan kurang ajar nya pelaku menggunakan tangan nya yang bebas menahan rahang gue agar menatapnya lurus.
"Wowow, hampir masuk 5 bulan sekolah lo gak berubah banyak ya serigala betina" matanya menelusuri tiap inci leher, terus kebawah.
Menendang selangkannya, gue menyentak kasar agar telepas.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANI (TAMAT)
Roman pour AdolescentsWARNING⚠ BERLOGO 18+ KARNA BANYAK KATA² KASAR! yang gak cukup umur, ganti cerita dulu🔞 Awalnya semua baik-baik saja, gue udah biasa menjalan kan aktifitas sebagai anggota Angkasa. Tapi semenjak hari itu, semua berubah, gedek? Pasti lah, gue jadi...