6 (revisi)

344 6 0
                                        

SIJOKO a.k.a SIrkuit poJOk KOta, tempat favorit untuk melepaskan adrenalin dengan kecepatan, Sorry aja nih! Anak-anak Angkasa masih mampu sewa sirkuit cuman buat balapan.

Gue pamit diikuti Anggun dan Lydia, posisi star Gue di nomor 2 sedangkan Anggun di nomor 5 dan Lydia di 7, pertandingan diikuti 7 mobil, 4 Casablanca dan 3 Angkasa.

Apa perlu Gue jelasin siapa itu Casablanca? Oke, dikit aja sebelum tanding.

Casablanca, kumpulan siswi-siswi anak SMA 145. Gue gak tau pasti sejak kapan Angkasa terus di tantang Casablanca, tapi yang pasti Angkasa menang terus dong.

Gak kapok, selain di arena balap mereka juga sering menantang di berbagai perlombaan, anggap aja mereka gak terima Darmawangsa yang notabene sekolah swasta lebih unggul timbang mereka yang negeri.

Selain SMA 145, beberapa SMA lain juga sering menantang perang, contohnya tadi. Gue sempet liat beberapa anak-anak SMA pancasila dan merah putih di luar sirkuit.

Back to arena, Gue tertegun ketika melihat sosok yang duduk santai di cap mobil kesayangan gue.

"Minggir!" cowo dengan jaket denim bertuliskan 'KoLoS' bangkit menghampiri, tatapan kami bertemu.

"Harus menang!" tangan nya bergerak mengusap luka di sudut bibir Gue, dengan cepat tangan hangat itu Gue tepis.

"Lo ngeremehin Gue?" Gue bersedekap dada, songong amat nih orang.

"Let's we see Sandra." wajahnya mendekat.

Sorry nih ya! Gue bukan tipikal cewek-cewek drama yang bakal diam dengan legowo terima gitu aja. Dengan keras Gue mendorong wajahnya dengan telunjuk.

"Pendirian Gue tetep ya, ALGANI ATMANEGARA!" Gue sengaja menekan nada di nama pelaku, dia tersenyum miring.

Bodo amat, Gue memilih masuk dan membanting pintu mobil agak keras. Memasang sabuk pengaman, dan memastikan semua tetap prima.

Gue gak panik kok, let it flow! Lampu sudah berganti hijau, dengan cepat Gue menginjak pedal gas.

Melirik spion tengah, Gue melaju terdepan di susul mobil Anggun, sedangkan Lydia dengan santai menyalip mobil-mobil di hadapannya.

"Buck up geng, just relax!" suara Lydia terdengar di HT yang sengaja kami pasang.

"Jerk!!" umpat Anggun saat mobilnya berhasil di salip.

Gue kembali fokus ketika mobil warna merah berhasil menyalip, gede juga nyalinya.

Tanpa takut mobil lecet, Gue menggencet mobil merah terus ke pagar pembatas sebelah kiri.

Setelah puas, menubruk mobil yang mengambil kesempatan nyalip di sebelah kanan, mobil putih berhasil keluar arena. Gue kembali menubruk mobil merah sampai berputar di tengah arena, sambil terus menginjak pedal gas.

"Bastard, Lo terlalu bar-bar Bangsat!" umpatan Lydia membuat Gue tertawa, ini yang Gue butuhkan semenjak Bibi meminta untuk menemui Papa.

Tinggal satu putaran lagi, mobil anak Casablanca hanya 2 tepat di antara kami ber 3.

Memutar roda kemudi penuh, arah mobil Gue berbalik. Tepat di saat itu Gue menginjak rem, bagian belakang mobil berputar dan langsung menyenggol mobil warna biru keluar area.

Gak mau kalah, Anggun dan Lydia menggencet mobil yang melaju di antara mereka, meski ini ajang kecepatan, kami bebas bermain kasar.

Mobil Gue melewati garis Finish duluan, Gue langsung memarkirkan mobil ke back stage. Di sana beberapa teknisi langsung menangani penyok dan lecet.

ALGANI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang