Drama? Apa sedrma itu hidup Gue? Tersenyum miring, Gue menikmati semilir angin membiarkan mereka menerbangkan rambut yang sudah lewat sepundak. Bunga beraneka macam warna ikut menari tertiup angin, tapi anehnya mereka tak pernah menentang. Membiarkan sang angin meniup mereka sampai menunduk, mereka tak mengeluh, apa Gue kurang bersyukur?
"Bangun ndra" memutar kepala ke kiri dam kanan, suara siapa?
"Ntar kita bunuh paman Lo, jasadnya Gue beli deh. Pasti lumayan organnya!" suara ini, di mana mereka semua?
Samar-samar rasanya mulai hangat, tapi sunyi. Gak ada suara orang-orang yang berbicara, rasanya menenangkan, nyaman tepatnya.
Satu cahayan menelan Gue, dan setelahnya rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuh. Menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina, suasana kamar inap dengan nuansa yang cukup homy. Menoleh, ada Anggun dan Novita yang sedang asik dengan smartphone masing-masing. Gak khawatir apa sama Gue?
"Heh, kurang ajar! Sini lo semua!" dengan sedikit usaha Gue bangkit, bersandar dengan bantuan bantal.
"Ga di tolong, Lo juga bisa jaga diri ndra" kekeh Anggun, lalu menyodorkan segelas air putih.
"Gue kira Lo gak bakal bangun lagi"
"Doa Lo sat!"
"Candaa" Novita memamerkan salam damai.
Mengidarkan pandangan, ada sedikit rasa kecewa. Eh, apaan sih Gue? "Meka sama Lydia lagi beli makanan kalo Lo mau nanya mereka"
"Ta, Lo gak peka deh" Anggun terkekeh, menepuk bahu Gue singkat. "Gani tadi izin pulang, Dia yang jagain Lo semaleman kalo Lo mau tau"
"Gue gak peduli"
"Eh ndra, dalam cerita ini tuh yang karakter tsunder Gue, bukan Lo!"
"Jangan sama-samain Gue sama kartu-kartu menjurus Lo itu!" suara pintu terbuka, Lydia dan Meka meletakan makanan di coffe table.
"Gak ada sambutan hore-hore gitu, mending Gue tidur lagi" mereka serentak ber 'heh' menahan tangan Gue yang bersiap menarik selimut.
"Gani bilang Lo gak apa-apa kok, lagian nih Ndra, lo gak bakal mati sebelum kontrak emak Lo selesai"
Lydia mencubit lengan Anggun. "Bibir lo minta di giles tronton ya Nggun? Umur mana ada yang tau?"
"Lama-lama si Anggun Gue pretelin juga"
Gue menatap Meka, ada yang aneh. Gadis yang biasanya ceria tampak murung, memberikan kode mendekat, tanpa ba-bi-bu Meka berhambur dalam pelukan Gue.
"Gue khawatir sama Lo Ndra" ucapnya, sedikit tersentuh, bahu gue basah karna air mata Meka.
"Bukan cuma Gue, mereka juga nangis pas Lo keluar ruang oprasi. Gayanya aja gak respect, Novita sampe minum obat penenang 2 kali dari dosis biasa" ucap meka sambil menyeka air mata.
"Gue tau, mereka aja ngira Gue kelewat tolol!" mereka serentak mencubit dan menyerang membabi-buta, gak ingat Gue abis oprasi apa?
"Eh bentar, emang Gue operasi apa?" setelah acara hajar-menghajar dengan derai air mata, mereka menatap Gue nanar.
"Goblok nya kentel bener""Oprasi urat malu"
"Gue serius sat!!"
"Oprasi angkat beling di tangan Lo, sekalian transfusi darah. Udah gue bilang, lo sama Gani cocok, tipe darah aja sama-sama AB+" cengo, separah itu ya luka Gue. Eh, tapi tunggu dulu!
"Berarti sebagian dari diri Gani ada di Sandra dong?" tanya Meka riang, Gue menatap meka horor.
"Sini Gue Tampol, biar otak Lo yang miring bisa lurus lagi"
💸💸💸
Sorenya Gue masih berada di ruang inap, berdasar info dari kak Anggi Gue bisa pulang besok pagi kalo udah stabil, saat ia bertanya masalah wali, Gue gak mau keluarga Sudibyo yang terpandang jadi tersandung kasus penganiayaan, baik kan Gue? Jadi untuk sementara Nyokap Anggun yang jadi wali, ah mengingat wanita baik itu gue jadi iri sama Anggun.
Gue dan Anggun udah sahabatan dari jaman zigot, pas banget tetanggan dan tuhan kembali menemukan sebagai teman sebangku saat SD, otomatis Gue sering main ke rumah Anggun. Anggun yang notabene anak tunggal juga senang, yang gue liat sih.
Mumpung lagi bahas Anggun, sekalian aja Gue beberin tingkah cewek dengan rambut panjang warna coklat itu. Selain hobi nonton kartun Jepang, Anggun juga hobi balapan baik mobil atau motor. Pecinta hidup sehat, benci dan suka ngamuk sendiri kalo kumpulan anime yang udah 1 tera bait itu ngeleek, ngambek gak bisa di buka.
Dan Gue merasa beruntung punya temen sebaik Dia, meski terlihat cuek bebek. Anggun punya cara tersendiri untuk menunjukan perhatian, Gue sempet kaget ketika Anggun ikut nangis diam-diam pas kecil, masalah sepele. Gue kan badung banget, jadi pas maling jambu rumah tetangga yang lain, gue jatuh. Di lain hari pas gue mau maling jambu lagi, dengan repot Anggun pergi ngajak Gue ke supermarket buat beli jambu.
"Selagi bisa beli kenapa enggak? Duit Gue banyak, Lo gak perlu majat-manjat ampe jatuh kayak gitu" kata-kata Anggun saat kami masih kelas 6 SD.
Suara pintu terbuka mengagetkan Gue, Anggun menentang plastik yang bisa Gue tebak berisi makanan. Gimana Gue gak makin sayang sama manusia menara suntet satu ini?
"Udah mendingan?"
"Asal ada Lo dan yang lainnya, Gue gak bakal mati kok" Anggun tersenyum,duduk di kursi samping bangkar.
"Gak akan gue biarin Lo mati dengan mudah"
"Udah jangan ceramahin Gue kaya gitu" mencabik plastik karna terlalu malas membuka ikatan, membuka kotak sterofoam tersaji bubur Manado kesukaan Gue. "Keluar rumah sakit Gue lanjut latian, Lo ikut?"
"Sembuhin dulu tangan Lo sat!"
"Tangan Gue udah oke" menunjuk perban di salah satu jari yang sudah di lepas kak Anggi, meski masih ada jahitan, tangan Gue kuat kok.
"Berani macem-macem, Gue suruh Novita pasung Lo mau?" suara pintu terbuka, kali ini wanita bersahaja yang Anggun copy datang. Berjalan tergesa segera mendekap Gue, kapan terakhir Gue di peluk Dia ya?
"Kamu gak papa Ndra?"
"Gak papa kok bu, Ibu tenang aja. Sandra kan punya Anggun" kata-kata yang selalu Gue keluarkan ketika melihat nyokap Anggun khawatir, baik sekali beliau mau khawatir ke Gue yang notabene bukan siapa-siapa.
"Ibu sampe kaget loh pas Anggun buru-buru ke apartment Kamu, memang ya koneksi kalian udah kuat, kaya sodara kandung" nyokap Anggun menarik Anggun untuk ikut pelukan, di perlakuan sama seperti putrinya. Hanya hal kecil yang mampu membuat jantung bergemuruh senang, tapi kapan ada seseorang yang mengharapkan keberadaan Gue?
Holaaaa i am back😁😁
Don't forget vote and comen!!
![](https://img.wattpad.com/cover/250203739-288-k704567.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANI (TAMAT)
Roman pour AdolescentsWARNING⚠ BERLOGO 18+ KARNA BANYAK KATA² KASAR! yang gak cukup umur, ganti cerita dulu🔞 Awalnya semua baik-baik saja, gue udah biasa menjalan kan aktifitas sebagai anggota Angkasa. Tapi semenjak hari itu, semua berubah, gedek? Pasti lah, gue jadi...