16

105 2 0
                                    

Dengan penuh nafsu Meka menggulirkan bola bowling, akibat rengekan melengking milik Meka yang memenuhi apartment, Gue berakhir di salah satu area bowling di area trans studio Bandung.

"Perfect game!!" triak Meka sambil bergoyang heboh, Gue memilih duduk di kursi panjang tak jauh dari bocah sableng itu.

"Lo yakin gak main Ndra?" tanya Meka, tangannya meraih bowling bersiap melempar menuju 10 pin yang tersusun.

"Boleh deh" meraih bola warna hijau, Gue memposisikan jari-jari.

"Ampe Beggar, Gue traktir dimsum favorit Lo deh Ndra!" kesempatan emas ini, oke harus fokus!!

Saking terlalu fokus bermain, Gue mengabaikan seseorang yang dari tadi berdiri gak jauh dari area bowling. Dan kampret nya, Meka tak menyadarai keberadaan 2 cowok dengan jaket denim khasnya. Begitu berbalik mata kami bertemu, Meka juga sudah asik dengan Rehan yang berdiri di sebelahnya.

"Ngapain Lo disini?" Gue memilih mengambil bola, sembari menunggu pin kembali di susun otomatis.

"Suka-suka Gue, tempat umum juga" di telinganya sudah terpasang earpod warna putih, kami sibuk dengan dunia masing-masing. Gue dengam bowling, dan dia dengan smartphone nya.

"Turkey, yes dikit lagi!" Gue mengepalkan tangan ke udara, dikit lagi dimsum gratis jadi punya Gue.

Bersiap melempar bola, seseorang menubruk tubuh Gue membuat bola gagal menggelinding lurus. Jangan kira Gue gak tau siapa pelakunya! Tanpa rasa bersalah, Gani sibuk dengan smartphone nya.

"Lo apa-apaan deh? Udah lah, Gue pulang!" hilang sudah mood Gue, berjalan mengambil tas selempang di atas kursi, Gue pergi tanpa repot memikirkan dengan apa pulang. Banyak Gocar di luar sana menanti, sesekali berbagi reski juga lah.

Belum sempat gue keluar dari area trans studio Bandung, lelaki dengan jaket denim dan bawahan celana cargo selutut hitam itu merangkul Gue menuju salah satu restoran. Mendudukan Gue di salah satu meja, Gani menatap datar tatapan mengintimidasi Gue.

"Apa-apan nih?"

"Anggap aja ajakan damai" Gue mengurutkan kening.

"Angkasa sama Kolos gak bisa perang dingin hanya karna Lo dan Gue have a bad relationship"

"Nyogok Gue?"

"Ya, Lo anggap aja gitu" Gani mengangkat tangan memanggil waiters.

Memberikan buku menu, Gue gak niat buat melirik sedikit pun. Tawaran perdamaian macam apa ini? Nyogok? Parah ya mental-mental pemuda jaman sekarang. Eh, kayak gue udah tua aja :D

Gani menatap Gue sebentar, kedua tangannya memberikan buku menu pada waiters tanpa bertanya pendapat Gue. Tuh kan, belum jadi teman aja udah semena-mena, apa lagi jadi pacar! Eh?

Membunuh suasana sunyi, Gue memilih sibuk melanjutkan nonton Ghibli dengan kedua telinga tersumpal earphone. Toh Gani juga gak niat buka percakapan, percayalah. Gue adalah manusia yang gak bisa diem kecuali pas tidur, horor lah pas tidur ngomong sendiri.

Smartphone Gue di ambil, Gani meletakan benda pipih dengan karakter monster inc warna hijau di atas meja. Gue mendengus, melepas earpod berwarna hitam dan langsung memasukan dalam slingbag, saking fokusnya, Gue sampe gak sadar kapan makanan dateng. Bravo Sandra, gimana si Gani gak kesel?

"Makan, baru smartphone Lo balik!"

Gak mau terlalu menciptakan atmosfer perang, Gue menurut. Susah ada dimsum berbagai rasa di hadapan Gue, aneh? Tapi bodo amat, lumayan. Toh, Gue juga lagi pengen dimsum.

ALGANI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang