42

59 3 0
                                    

Hai-hai apa kabbsss? I will back nih😂😂

Dandelion-ruth b🎵
Gak tau, pas nulis nge feel aja, but guys don't judge part ini bakal melankolis!!!

Baca aja!! Tinggalin jejak juga perlu!!!

Enjoy yaos!!
************"
Membanting pintu apartemen kasar, gue melemparkan diri di atas sofa. Tanpa berniat melepas sepatu convers warna abu, gue menyalakan tv lalu asik dengan smartphone.  Aneh memang, tapi hal ini biasa gue lakuin untuk mengusir rasa bosan. Yaa, setidaknya apartment lebih rame walau tak ada Anggun cs. 

Bosam melanda, gue berjalan menenteng sepatu yang sudah terlepas dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri sibuk membuka kancing seragam putih, membiarkan tang-top berpotongan rendah warna hitam terlihat. Akibat lupa mengambil loundry, gue terpaksa gak pake kaos oblong di balik seragam.

Meletakan sepatu di rak, lanjut mencuci tangan. Gue berjalan ke kulkas, meraih sebotol air dingin dan langsung minum di tempat. Suara bel apartment mengganggu ke khusukan gue menikmati air dingin, dengan malas gue menyeret langkah tanpa memperhatikan layar interkom.

Dan kesialan menimpa gue, harusnya tadi gue cek dulu siapa yang dateng akh!!

Gani berdiri dengan seragam urakan, tanpa jaket denim khasnya. Tatapan kami bertemu, jangan kira gue tipikal cewek gampang flashback! Salah besar!

"Ngapain Lo disini?" menatap Gani tajam, gue berusaha mengintimidasi.

Cowok itu mendengus kasar, tangan nya terjulur ke arah gue. Spontan gue mundur, dan cowok ini berhasil masuk ke apartemen gue. "Get the fuck out of here!" gue membuka pintu apartemen lebar-lebar.

Gani berjalan menuju pantry, meletakan bungkusan yang baru gue sadari keberadaan nya ke atas meja. Ia berbalik lalu medekat, gue tetap kekeh berdiri di pintu dengan tangan masih memegang botol air.

Jarak gue dan Gani menipis, hangat nafas nya makin kerasa di wajah gue. Dengan cepat, gue memukul kepalanya dengan botol air minum. Gani bergerak mundur, sambil memegang kepalanya, suara berat yang teredam mengalihkan pikiran gue. Sesakit itu kah? Nggak, Sandra lo gak boleh luluh!

"Gue udah bilang kan? Mending lo pergi!"

"Ndra" dengan tangan kanan yang masih memegang bekas pukulan botol air dan tangan kiri yang berusaha meraih tangan gue, Gani mendekat.

"Dengerin gue dulu ndra"

"I don't give a fuck about it!" gue menggeleng sambil menatap mata Gani. "Gak ada yang bisa gue denger dari lo selain kebohongan, bualan manis Lo udah gak berlaku" gue menyentakan tangan Gani.

"Sekarang Lo bisa keluar dari apartemen gue? Atau gue panggil satpam?"

Gani menatap gue, lalu pergi tanpa bersuara. Terserah, gue gak peduli! Menutup pintu kasar, gue buru-buru ke hadapan cermin besaar di kamar mandi. Ada luka goresan dan jejak merah di bahu gue, selain hati Lo juga bakal lukain fisik gue?

💸💸💸

"Nona, pesawat tuan Troy sudah mendarat." suara Reza dari interkom memecahkan konsentrasi gue yang asik dengan tumpukan kertas-kertas di depan meja.

"Nona?"

Berdecih, gue bangkit berjalan keluar. Tepat di depan meja Reza, gue berhenti dan menatap sekretaris keturunan Tionghua itu datar.

"Siapkan mobil, kita berangkat!"

Reza berjalan mengikuti gue dengan smartphone menempel pada telinganya, memasuki lift, gue sedikit memandang pantulan cermin. Setelan kantor, atasan blous warna hitam senada dengan rok pensil hitam diatas lutut.

ALGANI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang