"Sir, saya sudah menemukan tempat tinggal orang yang membunuh tuan besar."
"Dimana?" Akhirnya Maverick menemukan titik terang siapa pembunuh papanya.
"New York sir," jawab Jonathan.
"Tapi maaf sir, saya masih belum bisa mencari identitasnya." Tak apa, yang terpenting Maverick sudah menemukan sedikit titik terang.
"Urus penerbangan ke New York malam ini juga." Lebih baik Maverick sendiri yang mencari tau semuanya.
"Baik sir." Setelah itu Maverick mematikan panggilannya secara sepihak.
Maverick kembali menatap Atlanna yang masih saja melihat-lihat fotonya saat masih kecil.
"Siapa yang menelfon Al?" Tanya Atlanna yang melihat Maverick yang mendekatinya.
"Jonathan sweetie," jawab Maverick.
"Oh aku kira siapa." Maverick menggenggam tangan Atlanna.
"Aku tidak akan bermain dibelakang mu sweetie, jadi kau tenang saja." Atlanna tau itu, karena Maverick bukanlah Archio yang suka bermain-main dalam sebuah hubungan.
"Aku tau itu."
"Tadi Jonathan memberikan informasi tentang pembunuh papa." Atlanna menatap Maverick.
"Oh ya? Syukurlah jika kau sudah menemukan pembunuhnya." Atlanna merasa kasihan dengan Maverick yang selama ini selalu saja gagal untuk menemukan siapa pembunuh itu.
"Aku belum tau siapa sweetie, tapi dia tinggal di New York." Maverick mengajak Atlanna menuju meja makan.
"Lalu apa yang akan kau lakukan Al?"
"Aku akan ke New York malam ini." Maverick menarik sebuah kursi untuk Atlanna duduki.
"Secepat itu?" Maverick mengangguk, ia menatap beberapa maid untuk menyiapkan makan siangnya bersama Atlanna.
"Apa pembunuh itu sangat berbahaya Al? Kenapa selama bertahun-tahun kau belum juga menemukan identitasnya?" Maverick mendudukkan dirinya di samping Atlanna.
"Aku tidak tau, tapi dia sepertinya orang yang sangat pintar. Bahkan aku tidak bisa mendapatkan informasi apa-apa, dia menghapus semua rekaman cctv saat kejadian penembakan papa."
Maverick yakin yang ia hadapi kali ini bukanlah orang biasa saja, kemungkinan ia harus ekstra hati-hati dalam menemukan identitas orang itu dan tentu saja melawan pembunuh itu untuk membalaskan dendam nya.
"Sekarang makanlah sweetie! Tidak usah pikiran itu, biar aku yang mengurusnya." Para maid menyajikan makanan yang sangat banyak kepada Atlanna.
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, itu tandanya Maverick harus mengantarkan Atlanna pulang. Ia juga harus berangkat ke New York setelah itu, semoga saja ia cepat menemukan pembunuh itu.
"Jaga dirimu baik-baik sweetie, aku mencintaimu." Maverick mencium kening Atlanna.
"Aku juga mencintaimu Al, kau yakin akan ke New York malam ini?" Maverick mengangguk, keputusannya sudah bulat.
"Iya, jika nanti kau sudah sampai New York. Aku akan menjemputmu." Untung saja Atlanna juga pergi ke New York tiga hari lagi, jadi Maverick bisa bertemu Atlanna di sana.
"Iya, hubungi aku jika nanti kau sudah sampai." Maverick tersenyum kearah Atlanna.
"Sekarang masuklah! Elian pasti sudah menunggumu di dalam." Saat Atlanna ingin membuka pintu mansion, Maverick menahan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Revenge (Tahap Revisi)
RomanceSEQUEL PLEASE DON'T HATE ME BUAT KALIAN YANG ENGGAK SUKA CERITA BANYAK KONFLIK AKU SARANIN ENGGAK UDAH BACA, SOALNYA CERITA INI KONFLIKNYA BERAT DAN ALURNYA AGAR RUMIT. 17+++ Berbahaya, itulah yang mendeskripsikan sosok Maverick Avellino Lorenzo. Ma...