05. Maverick's mission

1.6K 162 21
                                    

"Arvel Atlántico Erlio." Maverick merasa sangat asing dengan nama itu.

"Siapa dia?" Maverick harus bisa mencari tau siapa sebenarnya Arvel.

"Seorang pengusaha kaya sir, dia juga teman dari Noah Alerd McKenzie." Maverick semakin mengepalkan tangannya.

"McKenzie?" Jonathan mengangguk.

Kali ini Maverick harus bermain pintar, mengingat dua musuhnya menjadi satu. Tak apa, Maverick pasti akan membuat Arvel dan Noah hancur.

"Sudah lama kita tidak berhubungan dengan McKenzie, kita buat rencana untuk menghancurkan mereka besok." Maverick tersenyum misterius.

"Pergilah!" Jonathan kembali mengangguk, setelah itu ia meninggalkan kamar Maverick.

Drt......
Drt.......

Maverick menatap ponselnya, ternyata Atlanna menelfonnya. Dengan cepat Maverick  mengangkat panggilan itu.

"Hai Al," sapa Atlanna. Tentu itu membuat Maverick tersenyum.

"Hai juga sweetie." lebih baik besok ia mengajak Atlanna bertemu.

"Kenapa kau tidak mengabari ku sama sekali Al? Aku sangat khawatir," kata Atlanna dengan cepat, Maverick lagi-lagi hanya bisa tersenyum.

"Maaf sweetie, aku memang tidak mengaktifkan ponselku kemarin." Maverick mendengar Atlanna yang mengembuskan napasnya kasar.

"Bagaimana sweetie? Kau sudah sampai?" Maverick bahkan sampai melupakan janjinya untuk menjemput Atlanna di bandara.

"Sudah." Maverick melirik jam dinding, ternyata ini sudah hampir tengah malam.

"Tadi siapa sweetie?" Tanya Maverick memastikan jika yang tadi mengangkat telfon nya adalah daddy Atlanna.

"Oh tadi daddy, apa daddy mengatakan sesuatu tadi?" Benar dugaan Maverick.

"Tidak." Maverick sangat merindukan Atlanna, ia ingin memeluk Atlanna sekarang.

"Tidurlah sweetie, ini sudah hampir tengah malam." Lebih baik besok ia mengajak Atlanna bertemu.

"Lalu kenapa kau juga tidak tidur Al?" Maverick menghela nafasnya.

"Aku belum mengantuk sweetie, besok aku ingin bertemu denganmu."

"Baiklah, tapi bagaimana jika daddy dan mommy tau jika aku pergi dengan seorang pria? Aku takut Al."

"Aku bisa mengatakan yang sebenarnya kepada mereka sweetie." Bukankah lebih baik jika Maverick  meminta izin kepada kedua orang tua Atlanna?

"Jangan! Bisa-bisa daddy marah nanti." Maverick semakin penasaran seperti apa daddy Atlanna, kenapa Atlanna sangat takut?

"Percayalah padaku sweetie, aku bisa mengatasinya."

"Sekarang tidurlah! Aku mencintaimu sweetie." Maverick tidak ingin nantinya Atlanna akan begadang.

"Aku juga mencintaimu Al, aku ingin memelukmu." Maverick juga menginginkan hal yang sama.

"Aku juga sweetie, sekarang tutup telfonnya setelah itu kau harus tidur!" Sebenarnya Maverick masih ingin mengobrol dengan Atlanna, tapi ini sudah sangat larut dan Atlanna juga butuh istirahat.

"Baiklah, aku tutup dulu. Sampai jumpa besok Al." Maverick tersenyum mendengar itu, setelah itu panggilan terputus.

"Aku tidak akan membiarkan seseorang merebut mu dariku sweetie. Karena sampai kapanpun kau adalah milikku." Gumam Maverick sambil meletakkan ponselnya di meja samping tempat tidurnya.

Love and Revenge (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang