"Aku akan membebaskannya dan aku akan membuat Atlanna kembali menderita karena ulahku."
"Apa maksudmu Mave?" Alex masih tidak mengerti dengan kalimat yang baru saja diucapkan Maverick.
"Aku akan kembali menahan Atlanna, dan membuatnya tersiksa." Maverick tersenyum miring, ini adalah keuntungan yang sangat besar untuknya. Ia bisa dekat sekaligus menyakiti Atlanna lagi, sudah lama Maverick tidak mendengar celotehan Atlanna.
"Kau gila, aku sudah bilang berapa kali? Jangan buat dirimu menyesal nantinya." Maverick tidak memperdulikan ucapan Alex, ia akan merencanakan sesuatu untuk membebaskan Atlanna.
Bom atau api
Ia akan mengebom kantor polisi itu dan memalsukan kematian Atlanna nantinya, dengan begitu Arvel akan mengira jika Atlanna sudah tiada. Padahal Maverick yang menyembunyikannya, ia harus mempersiapkan semuanya dengan baik.
"Mave!!!" Alex mengejar Maverick yang sudah pergi keluar kamar.
***
Atlanna kembali dikurung jeruji besi, ia kembali mengingat kejadian dimana semua orang menatapnya dengan tatapan benci. Hatinya sungguh sangat sakit mendengar saat semua orang menyuruhnya untuk pergi, setetes air matanya kembali jatuh.
Ia memeluk tubuhnya dengan erat, udara di sini sangatlah dingin. Bibir Atlanna bahkan sampai menggigil, tidak ada selimut sama sekali disini. Untung saja Atlanna dipindahkan di ruangan lain, ia tidak lagi bersama wanita kemarin yang menatapnya dengan tatapan anehnya.
Kesepian
Itulah yang dirasakan Atlanna sekarang, tidak ada siapa-siapa yang bisa Atlanna ajak berbicara. Hanya suara angin yang masuk melalui jendela-jendela ventilasi.
Kenapa Tuhan sepertinya tidak menginginkan Atlanna untuk bahagia sebentar saja? Baru kemarin ia sangat bahagia bisa berkumpul dengan keluarganya, tapi sekarang musibah kembali mendatanginya.
"Andai waktu bisa diulang atau aku bisa melihat masa depan, semua ini tidak akan terjadi " Atlanna menggelengkan kepalanya, ia sudah terlalu banyak berfikir.
Atlanna merebahkan tubuhnya di salah satu tempat tidur yang hanya muat untuk satu orang, tidak seperti tempat tidurnya di mansion, tempat tidur itu sangat keras bahkan punggung Atlanna rasanya sangat sakit.
"Tenanglah Atlanna, lama-kelamaan nanti kau akan terbiasa." Atlanna mencoba menutup matanya, walaupun ia tidak bisa tidur dengan tempat tidur yang sangat tidak nyaman untuk ditiduri.
"Tutup matamu dan berfikiran positif," kata Atlanna lagi, ia berusaha mencari posisi yang tepat untuk tidur.
Miring ke kanan
Miring ke kiri
Terlentang
Semua posisi sudah dicoba Atlanna, tapi semua itu tidak bisa membuatnya nyaman dan bisa menutup matanya. Akhirnya ia memutuskan untuk tidur miring ke kanan, ia memaksa matanya agar tertutup.
Saat tertutup pun matanya malah mengeluarkan air mata, dengan kasar Atlanna menghapus air matanya. Ia sungguh membenci dirinya sendiri, ia telah membuat Arvel sedih karena kehilangan Alia. Dia benci dirinya yang cengeng dan lemah, kapan dia bisa kuat dan berani?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Revenge (Tahap Revisi)
RomanceSEQUEL PLEASE DON'T HATE ME BUAT KALIAN YANG ENGGAK SUKA CERITA BANYAK KONFLIK AKU SARANIN ENGGAK UDAH BACA, SOALNYA CERITA INI KONFLIKNYA BERAT DAN ALURNYA AGAR RUMIT. 17+++ Berbahaya, itulah yang mendeskripsikan sosok Maverick Avellino Lorenzo. Ma...