Maverick menggendong Atlanna, ia meletakkan Atlanna di jok belakang. Naomi hanya menatap tak suka kearah Atlanna, seharusnya Atlanna tiada tadi.
"Duduk dibelakang!" Maverick memerintahkan Naomi untuk duduk dibelakang dan menjaga Atlanna.
"Tidak! Aku duduk di sini!" Naomi tidak mau, lagipula kenapa Maverick tidak membiarkan Atlanna tiada saja.
"Duduk dibelakang, atau kau keluar dan pulang sendiri?" Naomi melototkan matanya mendengar itu.
"Ahhh...... Menyusahkan saja. Apa susahnya kau meninggalkannya saja? Kau akan akan mendapat pahala jika memberikan makanan segar kepada para serigala liar tadi."
Maverick mengeratkan giginya tak suka dengan ucapan Naomi, ia pun menatap Naomi tajam.
"Baiklah, aku akan memberikan makanan kepada serigala tadi. Tapi bukan Atlanna yang menjadi makanan mereka melainkan dirimu!" Suara Maverick meninggi.
"Aku? Maaf rasa daging ku pahit, serigala tidak akan mau makan daging ku. Mereka lebih tertarik dengan daging Atlanna." Lebih baik Maverick tidak usah meladeni ucapan Naomi, keselamatan Atlanna lebih penting sekarang.
"Duduk di belakang atau keluar dari mobil sekarang? Aku hitung sampai tiga, kau harus pilih salah satu?"
1
2
"Fine fine, awas!" Naomi mau tak mau harus duduk dibelakang, daripada nyawa melayang.
"Menyusahkan saja, lagipula siapa yang perduli jika kau tiada? Tidak ada yang perduli!" Gerutu Naomi sambil menatap Atlanna tidak suka.
"Aku yang perduli!" Suara Maverick kembali meninggi.
Maverick pun langsung masuk mobil, ia tidak mungkin menyuruh Naomi yang menggantikannya menyetir. Bisa-bisa nyawa Atlanna malah melayang saat dalam perjalanan.
Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi, untung jalanan sekarang sepi. Jika tidak Maverick akan sedikit kesulitan nanti, jam pun sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam.
"Hai Mave! Pelan-pelan!" Naomi kaget bukan main saat kecepatan mobil melebihi rata-rata.
"Diam!" Maverick fokus ke arah jalanan sekarang, jarak rumah sakit masih sekitar 10 km lagi.
"Ahh..... Mave! Kita bisa tiada." Naomi menutup matanya, Maverick mengendarai mobil dengan sangat gila.
Maverick hanya membutuhkan waktu lima menit untuk sampai, kini ia menggendong Atlanna ala bridal style. Maverick masuk ke dalam rumah sakit, keringat dingin terus mengucur dari pelipisnya.
"Suster!!!" Teriak Maverick kencang, membuat para suster pun langsung membawa Atlanna dengan menggunakan brankar.
Maverick terus menunggu didepan ruangan UGD, ia tidak tau lagi harus apa? Bagaimana jika Atlanna memang tidak bisa diselamatkan?
"Dia tidak akan selamat." Celotehan Naomi membuat Maverick semakin pusing.
"Kau yang tidak akan selamat setelah ini!" Maverick menyeringai tajam kearah Naomi.
"Sebelum kau menghabisi ku, aku yang akan lebih dulu menghabisi Atlanna." Kali ini Naomi tidak ingin kalah dari Maverick.
"Cih.... Habisi saja jika kau bisa." Maverick kembali menatap ruangan UGD didepannya.
Pintu ruangan UGD terbuka, Maverick pun berdiri. Ia menatap dokter yang baru saja keluar dengan tajam.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Maverick tanpa basa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Revenge (Tahap Revisi)
RomanceSEQUEL PLEASE DON'T HATE ME BUAT KALIAN YANG ENGGAK SUKA CERITA BANYAK KONFLIK AKU SARANIN ENGGAK UDAH BACA, SOALNYA CERITA INI KONFLIKNYA BERAT DAN ALURNYA AGAR RUMIT. 17+++ Berbahaya, itulah yang mendeskripsikan sosok Maverick Avellino Lorenzo. Ma...