28. An unexpected plan

1.2K 147 128
                                    

"Aku pernah mendengar dia pernah membahas tentang kasus pembunuhan berantai di New Jersey bersama seseorang di telfon."

"Maksudmu Naomi terlibat dalam kasus itu? Apa kau tidak tau jika kasus itu adalah ulah salah satu psikopat berdarah dingin yang sangat berbahaya di Amerika."

Bagaimana bisa Naomi yang seorang wanita manja adalah salah satu dalang dalam suatu pembunuhan berantai?

"Maybe, jangan tertipu dengan wajah lugunya itu." Maverick sama sekali tidak memperdulikan itu.

"Aku tidak perduli, jika saja dia tidak dekat dengan mama. Dari dulu aku sudah menghabisinya." Maverick sungguh tidak berminat dalam perbincangan yang berhubungan dengan Naomi.

"Kita lihat saja nanti, aku yakin seratus persen jika Naomi terlibat dalam kasus itu." Juliette meninggalkan Maverick begitu saja.

"Cih.... Bagaimana bisa? Naomi?" Maverick menggelengkan kepalanya tidak percaya.

Maverick memilih untuk ke kamar, ia butuh istirahat. Apalagi kepalanya sangat pusing, hampir setengah jam ia berdebat dengan Atlanna hanya gara-gara rambut.

1.19 a.m

Maverick terbangun, ia haus. Matanya melirik arah kirinya, minuman di mejanya sudah habis. Mau tak mau ia harus turun dan mengambil air minum, dengan wajah berantakannya pun ia pergi menuju dapur.

Saat sudah sampai lantai dua ia mendengar suara sesuatu, ia pun mendekati arah dapur yang berada di lantai dua.

"Siapa di sana?" Maverick mendekati dapur itu, bukannya ia takut hanya saja ia takut ada seorang penyusup.

"Arghhhhh........" Seharusnya Maverick yang kaget melihat ada Atlanna yang berada di dapur, tapi nyatanya malah Atlanna yang berteriak kaget melihatnya.

"Kecilkan suaramu!" Maverick membekap mulut Atlanna dengan tangannya.

Ternyata Atlanna lah yang membuat keributan di dapur, Atlanna menatap Maverick dengan wajah merahnya, Atlanna kehabisan nafas karena Maverick membekap mulutnya.

"Lepaskan!" Sontak Atlanna mendorong kasar tubuh Maverick.

"Apa kau tidak tau ini jam berapa? Kenapa kau berteriak hah?" Maverick menatap Atlanna.

"Arghhhhh....... Kau gila! Kenapa kau tidak memakai baju mu hah?" Seketika Maverick menatap tubuhnya, ia baru sadar jika ia sedang telanjang dada.

"Kenapa memangnya? Ini rumahku, jadi mau aku telanjang mau tidak bukan urusanmu!" Atlanna tidak munafik, matanya terus saja menatap perut Maverick. Ia mengakui jika Maverick sangatlah sexy.

"Apa yang kau lihat?" Atlanna yang mendengar itu pun langsung mengalihkan pandangannya kearah lain, ia malu sekarang. Bisa-bisanya pipinya malah memerah hanya dengan melihat tubuh sexy Maverick.

"Bukan apa-apa!" Atlanna kembali melakukan kegiatannya yang tertunda tadi, ia sangat lapar. Jadi ia kini ingin membuat sandwich.

"Kau terpesona?" Tanya Maverick dengan tatapan mata yang misterius.

"Terpesona apa? Kau bukanlah Justin Bieber, kenapa kau harus terpesona denganmu?"

Maverick sungguh tidak suka Atlanna memuji pria lain, tanpa sadar ia kembali membekap mulut Atlanna agar tidak bersuara lagi.

"Jangan memuji pria lain di depanku!" Mata Atlanna menatap dalam mata biru safir Maverick.

"Terserah aku, mau memuji siapa. Lagipula itu bukanlah urusanmu. Terserah aku ingin memuji siapa." Atlanna mencubit lengan Maverick.

Love and Revenge (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang