20. Truth or Dare

1.3K 141 48
                                    

Kini Atlanna dan Ruby sedang mengobrol tentang banyak hal, Atlanna menceritakan sesuatu kepada Ruby. Ia bahkan sudah bisa melupakan kejadian yang akhir-akhir ini terjadi.

"Gelang mu sangat indah." Mata Ruby melihat gelang yang tengah dipakai Atlanna.

Atlanna melihat arah pandang Ruby, ia baru sadar jika selama ini gelang pemberian Maverick masih ia pakai, ia memegang gelang itu.

"Allino yang memberikannya." Rasanya ingatan Atlanna kembali terlempar tepat saat Maverick memberikan gelang itu.

"Tidak usah dipikirkan, lupakan Mave!" Ruby memeluk Atlanna, ia tau Atlanna pasti kembali merasa sangat sedih.

"Aku tidak bisa, aku hanya mencintai Allino." Akhirnya Atlanna meneteskan air matanya.

"I know, tapi sekarang kau harus melupakannya. Kalian tidak bisa bersama lagi." Ruby melepaskan pelukannya, ia juga menghapus air mata Atlanna.

"Dengarkan aku Atlanna! Aku akan berusaha membantu mu mencari pria yang lebih baik daripada Mave." Atlanna berusaha tersenyum, walaupun hatinya sangat sakit.

"Kau sabahat terbaik ku." Atlanna memeluk erat Ruby lagi.

"Aku tau itu, sekarang jangan menangis lagi." Ruby berusaha untuk membuat Atlanna sejenak melupakan Maverick.

"Aku ingin ke bawah untuk mengambil sesuatu, kau tetaplah disini!" Atlanna menatap Ruby.

"Aku ikut!" Atlanna menggelengkan kepalanya.

"Kau disini saja, aku hanya ingin mengambil beberapa makanan ringan dan minuman."

"Kau bisa meminta maid untuk mengambilkan nya," ucap Ruby.

Atlanna berdiri dari duduknya, "aku masih punya kaki, tak apa biar aku ambil sendiri saja." Atlanna mengikat rambutnya sebelum pergi.

"Aku ingin kali ini kita menonton film horor," kata Ruby yang sudah merebahkan tubuhnya di tempat tidur Atlanna.

Atlanna menoleh ke arah Ruby, "sudah ku duga, baiklah jika begitu. Aku akan mengambil banyak makanan untuk kita begadang malam ini." Ruby tersenyum senang.

"Baiklah, cepat ambil sana!"

Atlanna pergi menuju dapur untuk mengambil beberapa makanan ringan.

Saat ingin menuju dapur ia melihat Athena yang tengah membawa sebuah berkas, Atlanna mengabaikannya. Mungkin itu adalah berkas Arvel.

"Atlanna." Panggil Athena.

Atlanna menoleh, ia menghampiri Athena yang tadi memanggilnya.

"Ya mom?" Atlanna sudah berdiri tepat di depan Athena.

"Tolong berikan ini kepada daddy di ruang tamu, mommy ingin ke toilet sebentar." Athena memberikan berkas tadi kepada Atlanna.

"Baiklah mom." Atlanna melaksanakan perintah Athena.

"Terimakasih sayang." Atlanna tersenyum, ia melihat Athena yang sudah pergi.

Atlanna akhirnya menuju ruang tamu untuk memberikan berkas tadi kepada Arvel, sepertinya tamu yang tadi datang masih belum pulang.

Benar dugaan Atlanna, saat tiba di ruang tamu. Ia melihat dua orang pria yang sedang berbicara dengan Arvel. Ia mendekati Arvel untuk memberikan berkas tadi.

"Daddy!" Semua orang yang berada di sana menoleh.

"Ini dad," kata Atlanna sambil memberikan berkas tadi.

"Dimana mommy?" Arvel menerima berkas itu.

"Mommy ke toilet tadi." Atlanna menatap dua orang tamu yang datang.

Love and Revenge (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang