Kini Atlanna dan Juliette sudah selesai berbelanja, mereka semakin lama semakin dekat. Belum lagi sifat cerewet Atlanna membuat Juliette juga mau tak mau juga harus banyak bicara.
"Apa Allino tidak akan marah?" Tanya Atlanna yang takut Maverick akan marah, mengingat ia dan Juliette membeli banyak sekali barang-barang mewah.
"Tenang saja, dia tidak akan marah." Juliette membuka belanjanya.
"Ini terlalu berlebihan," kata Atlanna yang melihat Juliette banyak sekali memberikannya pakaian dan juga sepatu bermerek.
"Tenanglah Atlanna, sekarang kau tinggal disini. Jadi kau juga membutuhkan banyak pakaian." Juliette sangat senang akhirnya ia memiliki teman perempuan.
"Tapi, kemarin Allino sudah membelikan pakaian untukku." Atlanna menolak dengan halus.
"Tak apa, simpan ini!" Juliette memberikan paper bag berisi banyak sekali barang.
"Apa kau juga mengenal Naomi?" Tanya Atlanna tiba-tiba, tentu itu membuat Juliette menatap Atlanna.
"No! Kita hanya bertemu beberapa kali saja, dia saja yang sok kenal denganku." Juliette mendudukkan dirinya di tempat tidur Atlanna.
"Aku kira kalian berteman," ucap Atlanna yang kini juga mendudukkan dirinya di samping Juliette.
"Kau teman perempuan pertama ku Atlanna." Mendengar itu membuat Atlanna tersenyum.
"Lalu apa memang benar jika Allino berhubungan dengan Naomi?" Atlanna juga sebenarnya tidak percaya jika Naomi benar-benar kekasih Maverick.
"Tidak, Mave hanya ingin membuat kau cemburu Atlanna. Aku tidak pernah melihat dia dekat perempuan selain kau dan aku." Atlanna sungguh sangat lega mendengar itu.
"Tapi kenapa Allino membalas ciuman Naomi?" Tanya Atlanna pelan, Juliette terkekeh mendengar itu.
"Tentu saja alasannya cuma satu, dia ingin membuatmu cemburu dengan melakukan sandiwara itu bersama Naomi." Atlanna menatap Juliette yang tertawa.
"Kau sangat cantik jika sedang tersenyum dan tertawa seperti ini." Atlanna mengembangkan senyumnya.
"Baru kali ini aku bisa tersenyum dan tertawa." Atlanna tiba-tiba memeluk Juliette.
"Mulai sekarang aku ingin melihatmu terus seperti ini." Juliette tersenyum dan membalas pelukan Atlanna.
"Akan ku usahakan."
"Sekarang kita adalah sahabat, jadi kau harus selalu tersenyum saat bersamaku." Juliette mengangguk, ia sampai lupa jika harus mengurus sesuatu hal.
"Oh iya aku sampai lupa, aku harus pergi." Juliette berdiri dari duduknya.
"Ada apa?" Tanya Atlanna ingin tau.
"Aku harus mengurus beberapa musuh Maverick di perbatasan Jerman." Bisa-bisa Maverick akan memarahinya jika ia sampai lupa tugasnya kali ini.
"Kau akan pergi lama?" Tanya Atlanna, jika Juliette akan pergi, ia tidak memiliki teman berbicara.
"Hanya dua hari, maybe." Juliette mengenakan jaket nya.
"Jangan lama-lama, aku tidak mempunyai teman disini."
"Kau masih mempunyai Mave, lagipula dia tidak akan ikut denganku kali ini. Jadi dia akan menjagamu disini." Bagaimana bisa? Bahkan sekarang Atlanna tidak begitu dekat dengan Maverick.
"Tap--"
"Maverick masih mencintaimu Atlanna, dia hanya butuh waktu saja untuk menghilangkan dendamnya." Juliette menatap lekat mata Atlanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Revenge (Tahap Revisi)
RomanceSEQUEL PLEASE DON'T HATE ME BUAT KALIAN YANG ENGGAK SUKA CERITA BANYAK KONFLIK AKU SARANIN ENGGAK UDAH BACA, SOALNYA CERITA INI KONFLIKNYA BERAT DAN ALURNYA AGAR RUMIT. 17+++ Berbahaya, itulah yang mendeskripsikan sosok Maverick Avellino Lorenzo. Ma...