25. A dream or reality?

1.1K 166 72
                                    

Semua kejadian yang ada di part ini hanya karanganku semata, kalian jangan samakan dengan di kehidupan nyata. Karena mungkin akan terdengar mustahil jika terjadi di dunia nyata.
Mau kalian mau percaya atau enggak itu terserah kalian.
.
.
.
.
.

"Terserah denganmu sweetie, tapi aku akan tetap membebaskan mu dari sini! Setelah itu kita akan kembali ke Perancis!"

"Aku tidak bisa, Al." Maverick mengembuskan napasnya kasar, kenapa sekarang Atlanna menjadi keras kepala?

"Kenapa sweetie? Apa kau tidak ingin bersamaku lagi?" Atlanna diam mendengar itu, apa yang dikatakan Maverick?


"Apa maksudmu? Hubungan kita sudah berakhir." Cicit Atlanna pelan.

"Tidak, hubungan kita tidak akan pernah berakhir. Aku sudah bilang sebelumnya, kalau aku akan melakukan apapun agar hubungan kita bisa kembali seperti dulu."

Atlanna menatap tak percaya ucapan Maverick. "Tidak Al, lebih baik kau pergi dari sini." Dia mencoba untuk membuat Maverick pergi dari hadapannya.


"Aku tidak akan pergi tanpamu, sweetie." Maverick kembali menggelengkan kepalanya, harus bagaimana lagi ia membujuk Atlanna?

"Ayolah sweetie, jangan seperti ini. Kau tidak ingin ikut denganku?" Maverick menggapai tangan Atlanna, ia memegangnya erat.

"Bukan begitu Al, hanya saja sekarang aku harus menjalani hukumanku."

"Ini bukan salahmu sweetie! Jangan terus mengatakan jika kau bersalah disini! Aku sudah sangat muak mendengar itu!" Suara Maverick meninggi.."Aku kesini karena aku ingin menjemputmu sweetie, lupakan semuanya dan kita akan mulai yang baru."


"Allino!" Deru nafas Atlanna sudah tidak bisa dikendalikan, ia menatap sekelilingnya.

Tidak ada Maverick sama sekali, tapi kenapa ia sekarang yakin jika Maverick sungguh akan menemuinya? Setelah itu terdengar suara helaan nafas dari Atlanna.

Ia hanya bermimpi

Sungguh mimpi itu rasanya seperti sangat nyata. Apakah Maverick akan menemuinya? Atlanna menggelengkan kepalanya, apa yang ia pikirkan?

Atlanna mengambil air minum di sebelahnya, gara-gara mimpi itu Atlanna kembali teringat Maverick. Ia kembali merebahkan tubuhnya, mungkin saja Maverick sudah bahagia dengan gadis lain.

"Aku mencintaimu, Al." Gumam Atlanna pelan, kepalanya sungguh sangat pusing jika harus disuruh untuk memikirkan kejadian-kejadian kemarin.

Di pagi harinya Atlanna menjalani hari-hari tanpa semangat sama sekali, ia menatap makanan di depannya. Perutnya sangat lapar, tapi entah kenapa ia tidak nafsu makan sekarang.

Atlanna rindu semuanya, ia ingin pulang dan memeluk erat Arvel, Archio, bahkan Ethan dan Esther. Ia kembali mengingat permintaannya kepada Athena kemarin, tidak mungkin permintaannya itu akan terwujud.

Arvel tidak akan sudi menemuinya, apalagi gara-gara ia Arvel kehilangan sosok ibu. Atlanna merasa sangat tidak pantas menjadi seorang anak, ia sudah terlalu banyak mengecewakan Arvel dan Athena.

Love and Revenge (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang