Stepbrother

38. Berbincang

Sejak hari itu, seorang Takata Mashiho jadi lelaki yang lebih diam. Tak banyak bicara, tak banyak tingkah, bahkan setiap harinya ia terlihat lesu.

Ingatan lelaki itu selalu tertarik ke belakang, saat dimana Arul dan Arin resmi berpisah, saat ia memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya, dan masih banyak lagi.

Mashiho juga berpikir, ia sudah melangkah sejauh ini, sampai titik ini. "Kalo dipikir-pikir, gue buang-buang tenaga banget ya?" gumamnya.

Ah, satu lagi. Mashiho sudah kembali ke kota tempatnya ia bertemu dengan kedua temannya itu. Junkyu masih di rumah sakit tapi ia menyuruh Mashiho untuk pulang. Ya, pulang ke tempat tinggalnya selama setahun terakhir.

Junkyu berpesan agar Mashiho sedikit lebih lunak pada Hyunsuk, Mashiho hanya mengangguk meski ia yakin kalau ia takkan pernah bisa.

Bahkan makanan yang dibelikan Hyunsuk saja ia sudah tak memakannya, ia memberikannya pada Asahi tanpa sepengetahuan kakak tirinya itu.

Lelaki itu mengambil ponselnya dan diwaktu yang bersamaan sebuah pesan dari Hyunsuk masuk.

Kak Hyunsuk
|Bisa kita ketemu?

Jaehyuk memberi kontak Mashiho pada Hyunsuk, awalnya Mashiho ingin marah. Tapi tak jadi karena..

"Jangan marahin Jaehyuk, dia bantu lo buat buka hati sama Hyunsuk."

Junkyu berkata seperti itu. Junkyu tahu tentang Mashiho yang susah untuk mencoba menyayangi Hyunsuk.

Me
Kapan?|

Kak Hyunsuk
|Besok, bisa?

Me
Gue usahain, ngapain ketemu gue?|

Kak Hyunsuk
|Ada yang mau gue sampaikan ke lo.
|Gue gak bisa bilang lewat chat.

Me
Ok. Jam berapa?|

Kak Hyunsuk
|Jam 7 malam

×××

Esok harinya jam 7 malam, mereka berdua bertemu disebuah kafe.

Hyunsuk menyadari perubahan pada adiknya setelah tahu kabar kalau Junkyu kecelakaan, bahkan Mashiho oke-oke saja saat Hyunsuk mengajaknya untuk bertemu.

Kini mereka dilanda kecanggungan.

Sampai Hyunsuk memulai percakapan.

"Gimana keadaan kakak lo?"

Mashiho menghela nafasnya, "Lebih baik dari sebelumnya. Cuma dia masih di rumah sakit, belum bisa pulang."

Hyunsuk mengangguk mengerti, "Lo terpukul tentunya. Gue mau bilang makasih sama lo karena lo udah berusaha buat sayang sama gue. Gue bener-bener menghargai keinginan lo dan tentunya gue seneng." jelasnya.

Mashiho tersenyum tipis, "Meski kadang gue kesel sama lo."

"Lama-lama juga nanti keselnya bakal hilang. Bahkan dengan lo manggil gue dengan embel-embel ‘kak’ udah bikin gue seneng, sesederhana itu. Dan.. sekarang lo ada peningkatan, mau ngobrol sama gue meski nyahut singkat." Hyunsuk berucap sambil menggaruk tengkuknya.

Mashiho mengaduk-aduk minuman yang ada dihadapannya, ia tak tahu harus menyahut apa karena ia jarang berbicara dengan Hyunsuk.