29. Harusnya

544 106 16
                                        

Sang pemilik rumah keluar dari rumahnya, Guanlin ternyata sedang menyikat gigi. Lelaki itu keluar rumah dan membawa sikat giginya.

"Baru bangun lo jam segini?" tanya Mashiho.

Guanlin pun tersenyum dan membuka gerbang rumahnya, lalu Mashiho dan Jaehyuk membawa motornya untuk dimasukkan ke garasi.

Guanlin berjalan lebih dulu masuk kedalam rumahnya diikuti oleh Mashiho dan Jaehyuk. Lelaki itu tahu kalau maksud Mashiho datang kesini adalah menagih cerita. Padahal pesan yang ia kirimkan kemarin sudah menjelaskan semuanya.

Tanpa disuruh, Mashiho dan Jaehyuk duduk di sofa. Sementara Guanlin pergi ke kamar mandi untuk membersihkan busa odol yang ada disekitaran bibirnya.

Tak perlu menunggu waktu lama, Guanlin sudah keluar dari kamar mandi dan duduk diantara Jaehyuk dan Mashiho. Lelaki itu menatap dua temannya secara bergantian. "Mau ngapain kesini?" Guanlin bertanya pura-pura tak tahu.

Mashiho seketika menatapnya tajam, lelaki itupun mendorong Guanlin hingga temannya bersujud diatas karpet. "Gak usah pura-pura gak tahu lo, gak jadi traktiran."

Ting!

Hyunsuk: Masih pagi udah pergi aja...

Mashiho hanya melirik pesan yang dikirim oleh kakak tirinya itu. "Ceritain cepet, gue gak punya banyak waktu." desaknya.

"Oke-oke..

Pas lo udah pulang kemarin, tersisa gue, Kevin, sama keluarga Nako. Si ayahnya Nako itu kelihatan marah sama anaknya. Terus si ayahnya nengok ke temen gue, si Kevin.

Dia nanya—kalo bahasa gaulnya gini," Guanlin mempersiapkan suaranya agar mirip seperti ayahnya Nako.

"'Kenapa lo gituin anak gue? Salah anak gue apa sama lo?' gitu katanya." Guanlin berhenti sebentar untuk menarik nafas.

"Terus?" tanya Jaehyuk.

"Ya dengan gampangnya si Kevin jawab kalau dia gituin Nako karena dia suka sama Nako, pas di club juga si Nako goda dia. Cowok mana yang gak tergoda?" ucap Guanlin.

"Terus gak ada percakapan diantara kita semua buat beberapa saat, nah ayahnya Nako tiba-tiba bilang kalau minggu depan si Kevin sama Nako mau dinikahin. Tapi bukan acara besar-besaran, cuma sebagian orang yang bakal diundang." lanjutnya.

"Dia ngomong siapa aja yang bakal diundang?" tanya Mashiho.

Guanlin menganggukkan kepalanya, "Cuma beberapa orang. Gue, keluarga lengkap si Nako, keluarga lengkap si Kevin. Dan rencananya ayahnya Nako bakal ngundang keluarga lo."

Mashiho tersenyum miring, "Terus itu si Nako gimana kabarnya?" Ini bagian yang paling ia tunggu.

"Dia nangis kejer, sesenggukan, wajahnya udah merah, pas ayahnya bilang bakal nikahin dia minggu depan, si Nako langsung berlutut. Terus dia janji bakal ngurus anaknya tapi gak mau nikah sama si Kevin." jawab Guanlin.

"Kenapa gak mau sama si Kevin? Setahu gue dia dulu suka sama si Kevin. Dan si Kevin menurut gue baik, ganteng." Jaehyuk merasa heran.

"Mana ada orang baik gituin orang yang bukan istrinya?" sahut Mashiho menyenggol Jaehyuk.

"Nah, kan. Bahkan si Jaehyuk yang notabenenya anak cowok aja mengakui kalau gue ganteng." Guanlin berucap sambil menunjuk Jaehyuk.

"Gue kapan ngomong gitu, asu? Daripada mengakui lo ganteng mending gue ngaca terus gue bilang kalau gue cowok terganteng satu dunia." Jaehyuk berkata menahan emosi.

Guanlin terkekeh, "Mau olahraga sekalian? Mumpung masih pagi." tawarnya.

Mashiho dan Jaehyuk tampak berpikir sebelum mereka berdua menggeleng secara bersamaan.

StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang