Stepbrother

23. Keinginan

Takata Mashiho, seorang anak lelaki yang memiliki postur tubuh pendek tapi memiliki nyali yang lebih tinggi dari badannya. Siapapun orang yang dibencinya, ia selalu berani pada orang itu. Memang itu tak dididik oleh Arin dan Arul, sifat itu muncul sendiri dari dalam dirinya.

Berbeda jauh dengan kakaknya, Kim Junkyu. Lelaki dengan dunia yang penuh warna dan cerah itu memiliki sifat yang lemah lembut, bahkan ia tak membenci siapapun di dunia ini. Jika Junkyu berkata benci, itu hanyalah candaannya.

Sekarang dua kakak-beradik itu sedang menyiram tanaman yang ada dihalaman rumah nenek. Keheningan menyelimuti mereka, ada yang merasa tenang mendengar suara gemericik air dan ada yang merasa tenang melihat bunga-bunga indah tertata rapi.

"Cantik," celetuk Junkyu lalu berjongkok untuk melihat bunga itu lebih dekat.

Sementara adiknya Mashiho, menghirup bau yang menguar dari tanah. Lalu menghembuskan nafasnya sambil berkata, "Aaaaah.. andai hidup gue setenang ini."

"Hidup lo gak susah, cuma lo yang bikin susah hidup." sahut Junkyu lalu lanjut menyiram tanaman.

"Maksudnya?"

"Hidup lo bakal tenang kalau menghargai keluarga baru lo, kayak gue yang nerima papa sama Haruto."

Bahu Mashiho pun merosot, "Itu karena papa punya sifat lembut kayak lo juga, lah Tante Novi? Dari awal kebaca dari matanya kalau dia cuma mau ayah doang. Salah gue dulu malah ikut sama ayah daripada sama lo."

"Nah itu tahu, sekarang terima keadaan aja. Nikmati semuanya dan jangan hiraukan mereka yang benci sama lo."

Mashiho menganggukkan kepalanya.

Posisi mereka sekarang membelakangi pagar. Maksudku, mereka kini menghadap ke arah pintu. Di dalam ada Haruto dan Doyoung yang sedang membereskan bagian dalam rumah. Interaksi keduanya cukup baik dan mereka pun sudah akrab satu sama lain.

"Lihat tuh Haruto sama Doyoung, akrab gitu kan mantep." Junkyu berkata tanpa menoleh ke arah adiknya.

Mashiho berdecak, "Ck, iya-iya. Kita juga akrab kali."

Junkyu sebenarnya ingin membalas, tapi ia memilih untuk diam. Kalau Junkyu membalasnya yang muncul nanti adalah mereka berdua yang berdebat.

×××

"Kira-kira taksi yang pernah dinaikin ayah yang mana, ya?" gumam Hyunsuk sambil melihat satu persatu taksi.

Sampai sebuah taksi berhenti dihadapannya, sopir tersebut menurunkan kaca dan tersenyum lebih dulu. "Mau kemana, dek?"

"Ke rumahnya.. Tante Arin. Bapak tahu?"

Sopir tersebut mengangguk, "Yang anaknya lucu-lucu itu kan tingkahnya?"

Hyunsuk mengernyitkan dahi heran. Jangan-jangan yang dimaksud si bapak ini Arin yang anaknya masih kecil? Dih Hyunsuk apa si kan yang namanya Arin gak satu di kota ini.

"Eeeeeeee.. bapak tahu gak sama Kim Junkyu? Nama ibunya Arin." ucapnya.

Sopir itu terkekeh dan mengangguk, "Iya maksud saya Kim Junkyu, jangan lupain adiknya juga yang namanya Takata Mashiho. Masuk aja."

Lucu?

Maksudnya apa nih, Pak?

"Pak sopir tahu darimana nama lengkap Junkyu sama Mashiho?" tanya Hyunsuk begitu ia sudah duduk didalam mobil. Tapi sopir malah keluar dan membuka pintu belakang.