06. Minta Maaf

820 141 7
                                    

"Bagaimana? Kamu mau kan punya ibu baru?" tanya seorang lelaki pada anaknya, panggil saja lelaki itu Simon. Dan anaknya Haruto.

Oh ternyata bukan kebohongan.

Haruto tersentak dari lamunannya, "Gimana ya? Haruto kurang nyaman sama Tante Arin, Haruto lebih suka sama mama." jawabnya. Haruto mengayunkan kakinya dan menunduk, ia teringat mendiang ibunya.

Simon mengelus punggung anaknya, "Seiring waktu kamu bakal nyaman sama Tante Arin, anaknya Tante Arin juga baik kok." ucapnya.

Haruto menoleh pada ayahnya, "Ayah tau anaknya Tante Arin?"

Simon mengangguk dan tersenyum, "Dia salah satu murid ayah. Anaknya baik kok, pinter juga. Kamu bisa belajar bareng sama dia kalau ayah lagi sibuk." jawabnya.

Haruto hanya memberikan sebuah senyuman kecil, dari ucapan ayahnya membuat lelaki berumur 16 tahun itu merasa sedikit lega.










...









"TELAAAAAT!!!!!! AYAAAAH!!! KENAPA GAK BANGUNIN MASHI?!" Beginilah kebiasaan Mashiho, ia masih nyaman memanggil dirinya Mashi sampai lupa kenakalannya.

Mashiho turun dari kasurnya tapi pertama-tama ia terjatuh, untung bisa bangkit lagi. Dengan grasak-grusuk jedag jedug Mashiho membuka pintu kamar dan di ruang makan ada Hyunsuk, Novi dan Arul. Ketiganya menatap ke arah Mashiho.

Aw Mashiho jadi malu. "Kenapa gak bangunin gue?" tanya Mashiho dengan wajah galaknya. Hyunsuk sedikit tertawa tapi Novi menepuk kecil pundaknya.

"Kamu bukannya kelas siang ya?" tanya balik Arul yang membuat Mashiho meneguk ludahnya. Malu banget ini maluuuuuuuuuuuuuu.

"Terus Hyunsuk kenapa belum berangkat?"

"Kelasnya sama kelas kamu barengan, kan?"

Mashiho melengos dan menutup pintu kamarnya lalu mendengus kesal, setelah grasak-grusuk jedag jedug ditambah malu pula. Udah lah, kalau ada wajah lain yang ganteng Mashiho mau tukar wajah aja.

"Eh tapi jangan tukar wajah, nanti Jaehyuk sama Asahi gak kenal sama aku." Random banget tadi bilang Mashi, 'gue', sekarang aku. Heran.

Ting.

Jaehuyk
[ P for pun10 ]

[ Apakah tuan muda Takata Mashiho sudah bangun? Ini gue sama Asahey mau balap nih, lo ikutan dong. Biar rame. ]

[ WOI ANJIM ]

Mashiho
[ Tapi gue ga pernah balapan ]

[ Gue takut nub anjrot. ]

Jaehuyk
[ Gue juga dulu nub kali, santuy aja lur. Buru ah, cemen banget lo. ]

Mashiho
[ Jamber? ]

Jaehuyk
[ Hah? ]

[ Ember? ]

Mashiho
[ ASU ]

[ Jam berapa? ]

Jaehuyk
[ Sebelum ngampus. Nambah pengalaman sebelum ke kampus kita keluyuran bareng, gue sama Asahi pernah. Tapi sama lo belum ]

Mashiho
[ Ok ]

Mashiho mengambil handuk dan pakaiannya untuk mandi nanti, iya siap-siap doang. Mandinya ntar aja kalo udah kepepet sama waktu.

StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang