10. Menginap

662 134 5
                                    

Dari siang sampai sore ini, Mashiho tak keluar dari kamarnya. Ia hanya mengurung diri sambil mengemil makanan yang tersisa, sengaja Mashiho membawa makanannya ke kamar agar ia tak bertemu dengan keluarga barunya itu.

Mashiho pernah berkata kalau Novi dan Hyunsuk akan tetap menjadi orang asing baginya dan benar, Mashiho masih asing dengan mereka. Kini lelaki itu beranjak dari kasur dan berjalan ke meja belajar.

Ia membuka laci dan membawa selembar foto yang ia cetak satu tahun lalu, untungnya Hyunsuk mengingatkannya waktu itu. Kalau tak diingatkan, mungkin fotonya tertinggal di rumah yang dulu.

Mashiho mengusap foto itu, "Dulu kita bahagia bareng, kan? Sekarang kita bahagia masing-masing. Kak Junkyu, Mashi rindu dipeluk." batin Mashiho lalu ia tersenyum pahit.

"Jangan-jangan senyum ibu dan ayah itu bohong? Mereka cuma akting di depan kita dan mereka bertengkar saat kita tak ada di rumah?" Mashiho bertanya pada dirinya sendiri.

Tapi Mashiho menggelengkan kepalanya dan menyimpan foto itu, ia berdiri lalu menyambar jaket yang tergantung. Ia memutuskan untuk mencari udara segar.

"Mashiho, sudah mandi?" tanya Hyunsuk saat Mashiho lewat.

"Hm," jawab Mashiho singkat, ia membuka pintu rumah lalu pergi dari sana setelah menutup kembali pintunya.

Doyoung yang melihat itu langsung menoleh ke arah Hyunsuk, "Dia emang judes ya? Padahal wajahnya jauh tuh dari kata judes." tanya Doyoung.

Hyunsuk terkekeh, "Nggak kok, dia gak judes. Cuma agak.. cuek aja." jawabnya lalu mengacak rambut Doyoung. Mereka lanjut menonton tv. Novi dan Arul sedang ada di kamar, entahlah katanya mereka membahas sesuatu dimana mereka tak perlu mengetahuinya.

Sementara diluar sana Mashiho sedang berjalan kaki, kemanapun asal pikirannya bisa tenang sekarang. Sejak ia memiliki musuh, sejak ia pindah kesini, ia jadi susah untuk tenang. Tak ada Junkyu yang bisa menenangkannya.

Setengah jam Mashiho berjalan, ia menemukan sebuah taman yang cukup sepi. Dan Mashiho berbelok ke taman itu lalu duduk di salah satu bangku. Semilir angin menerpa wajah manisnya dan ia menutup matanya.

Ia merasa nyaman ada disini.

"Mashiho?" tanya seseorang menepuk pundak Mashiho dari belakang, itu suara perempuan. Saat Mashiho menoleh, wajah yang sedikit tenang itu kembali menjadi wajah dinginnya.

"Ngapain lo disini? Kalo lihat gue mending langsung pergi aja, gak usah sok nyamperin." Mashiho berdiri dari tempatnya dan menatap perempuan itu tajam.

Nako.

"Loh? Aku cuma mau bilang kalau perjodohan kita masih berlanjut, belum batal. Udah lama aku nyari kamu dan akhirnya ketemu," ujar Nako yang membuat Mashiho tersenyum miring.

"Masih berlanjut? Oke, it's ok. See what I do later. Sekarang lo pergi dari hadapan gue dan jangan nyamperin gue lagi." Mashiho awalnya agak kaget, jadi perjodohannya dengan Nako belum batal? Jadi itu semua hanya kebohongan Hyunsuk?

Ucapan itu membuat Nako bertanya-tanya, Mashiho akan melakukan apa padanya? Nako harap bukan hal negatif yang akan dilakukan.

Saat Nako telah pergi dari hadapannya, Mashiho langsung membuka ponsel dan mencari akun Instagram milik Guanlin. Ia akan mengirim pesan singkat pada teman barunya itu.

Dan ketemu.

guanlin_opisyal

Gayanya make bahasa Tagalog.

Dalam bahasa Inggris, official. Tapi dalam bahasa Tagalog, opisyal. Gak percaya? Cek Google.

P|

StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang