15. Rindu II

625 126 9
                                    

Guanlin terus mondar-mandir di sisi brankar Mashiho, dia khawatir pada teman barunya itu. Sampai ia berhenti karena Mashiho membuka matanya perlahan, "Nah, sadar juga lo." ucap Guanlin.

"Pusing," kata Mashiho sambil memegang kepalanya lalu beranjak duduk. Tapi Guanlin menahan bahu Mashiho dan menggeleng.

"Lo rebahan aja dulu, bentar gue ambil makanan buat lo."

5 menit kemudian Guanlin datang membawa satu kantong kresek jajanan yang membuat Mashiho melotot. "Lo ngapain beli sebanyak ini, Lin? Lo kalo ada uang mending buat nabung aja tuh beli rokok." ujar Mashiho.

Guanlin tertawa dan memberikan selembar kertas yang dipotong dari buku tulis dan terdapat sebuah pesan singkat disana.

Hai, kalo lo lagi sakit, jangan balapan jangan berantem. Gue sama Asahi sebenarnya khawatir, gue ga bisa jenguk lo ke UKS. Maaf.

-Jaehyuk

Mashiho tersenyum kecil. Ia merindukan Jaehyuk, dia masih sangat ingat saat ketika Jaehyuk mengatainya homo. "Anak random. Btw makasih udah mau bawain makanan ini, kalo lo mau ambil aja." ucap Mashiho menyimpan kereseknya.

Guanlin menggeleng, "Itu buat lo. Bukan buat gue atau buat kita berdua."

Mashiho menganggukkan kepalanya. Lalu Guanlin duduk dan menatap Mashiho. Yang ditatap pun mengernyitkan dahinya heran, ada apa dengannya hingga Guanlin menatapnya seperti itu?

"Apa?"

"Rencana."

Mashiho menepuk jidat, ia lupa dengan rencana untuk mengungkap kebusukan Nako. Si anak sok polos itu. Mashiho pun mendekatkan bibirnya ke arah telinga Guanlin dan mengucapkan rencananya disana.

Guanlin pun mengangguk, "Emang perjodohan itu kapan? Maksudnya, tunangannya gitu?" tanya Guanlin.

Mashiho menggedikkan bahunya, "Gue gak tau pasti kapan. Yang gue tau cuma perjodohan itu yang gak dibatalkan. Gue harap dibatalkan, sih. Males gue sama dia." jawab Mashiho.

Sedikit aneh, Mashiho malas kepada Nako? Apa sebelumnya mereka pernah bertemu sebelum perjodohan itu? Dia mengatakannya seperti sudah mengenali Nako.

Sampai ada suara berisik mendekat ke arah UKS, saat orang-orang itu masuk ke tempat dimana Mashiho dan Guanlin berada, keduanya kaget.

Hyunsuk babak belur.

Tapi dengan wajah datarnya Mashiho menatap Hyunsuk dengan tatapan tajam dan Hyunsuk pun menatap Mashiho begitu. Guanlin yang menyadari apa yang terjadi antara mereka berdua pun menutup mata Mashiho dan mulai mengajaknya berbicara, "Mau ke kelas?" tanya Guanlin.

Mashiho mengangguk. "Eh, jangan! Lo masih sakit!" ucap Guanlin.

"Lah terus lo ngapain nawar gue masuk ke kelas, bego?" tanya Mashiho menoleh ke arah Guanlin dengan tatapan malasnya. Yang ditatap hanya terkekeh.

"Akh!"

Mashiho menatap ke arah Hyunsuk yang sedang diobati temannya, tanpa sadar lelaki itu terus menatap kakak tirinya. Tiba-tiba pikirannya tertarik ke belakang, saat dimana Junkyu dipukuli karena mengadukan temannya kepada guru BK. Junkyu bukan anak yang lemah, tapi urusan itu memang harus diurus oleh guru.

StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang