Sesampainya di rumah sakit, Mashiho cukup kaget saat tiba-tiba ia ditonjok oleh Asahi. "Gara-gara ibu tiri lo yang gak berakhlak itu temen gue jadi ada disini, bangsat!" kata Asahi dengan tak santainya.
"Kok gue yang disalahin?! Yang salah si Novi! Bukan gue!" balas Mashiho.
"Ya tapi Tante Novi itu bagian dari keluarga lo! Jauh-jauh lo dari Jaehyuk, sejak ada lo Jaehyuk selalu kena sasaran kemarahan orang tua lo!" ucap Asahi.
Mashiho menatap Asahi tak menyangka, lelaki itu berjalan mundur dan duduk di kursi yang ada di sana. Lelaki itu memegang kepalanya yang sedikit terasa sakit karena tinjuan dari Asahi tadi. "Gue cuma punya ayah kandung disini, mereka bukan bagian dari keluarga gue." ucap Mashiho dengan pelan.
Asahi pun berdecak, "Kalau lo menerima keluarga baru lo itu, kejadiannya gak akan kayak gini!" ucapnya sambil berjalan mendekati Mashiho dan duduk disampingnya.
"Lo gak tahu apa-apa, Asahi! Lo gak tahu apa yang gue rasain saat gue ketemu sama Tante Novi!" sahut Mashiho.
Asahi diam, Mashiho pun ikut diam.
Tak lama kemudian, Mashiho terisak. "Yang lo bilang itu bener."
"Kalau gue ikut sama Kak Junkyu, kejadiannya gak bakal kayak gini. Kalau gue menerima Tante Novi, kejadiannya juga gak bakal kayak gini."
"Ikut Kak Junkyu? Kakak lo?" tanya Asahi.
Mashiho mengangguk, "Kak Junkyu milih buat tinggal di rumah nenek meskipun ibu udah nikah lagi. Tapi perlakuan nenek ke Kak Junkyu sama gue tuh beda. Cuma ayah sama ibu yang tulus sayang sama gue, sisanya? Sandiwara."
"Maksud nenek waktu itu baik, cuma karena gue yang selalu salah tangkap sama perlakuannya bikin gue gak nyaman ada di deket nenek sampai sekarang."
"Jangan diceritain, gue gak sanggup denger. Gue minta maaf karena gue nonjok lo tadi, gue gak terkontrol." kata Asahi lalu membawa temannya itu kedalam pelukannya.
Lalu lelaki itu menyadari kalau Mashiho datang kesini sambil membawa koper, "Lo kabur lagi?"
"Iya, rencananya gue mau ke rumah Guanlin dulu, mau numpang lagi. Tapi gue inget mulu sama Jaehyuk." jawab Mashiho.
"Daripada lo nginep di rumah Guanlin, mending lo ngekos bareng gue."
"Lo ngekos?"
×××
"Kok kayak rumah?" tanya Mashiho yang merasa aneh, tak lama dari rumah itu keluar dua anak lelaki yang Mashiho kira adalah anak seumurannya.
"Nah ini anak pemilik kos, baik-baik kok. Yang agak item namanya Jeongwoo, yang bongsor ini namanya Junghwan. Yang satu kelas 1 SMK, yang satu lagi kelas 9 SMP."
Deg
"Oooh, kelas 1 SMK sama kelas 9 SMP." batin Mashiho.
Tapi detik berikutnya lelaki itu melotot. Tinggi badan dua anak yang ada dihadapannya ini melebihi tinggi badannya. Tak terbayang tinggi badan mereka saat kuliah nanti, rasanya Mashiho ingin pingsan saja.
×××
"Di rumah Guanlin gak ada, tadi abis video call room tour sama dia gak ada Mashiho disana. Malah sampe rumah tikus juga Mashiho gak kelihatan." kata Hyunsuk menghampiri ayahnya.
"Coba ke rumah Jaehyuk.." usul sang ayah.
"Setahu Hyunsuk, buat masuk ke perumahan Jaehyuk itu agak susah. Kendaraan penduduk di sana pake nomor dan kalau bakal ada tamu pasti warga sana bakal bilang ke satpam yang jaga." ujar Hyunsuk.
"Ya udah kita bilang bakal bertamu ke ayah sama ibunya Jaehyuk.."
Hyunsuk tampak bingung, masalahnya satu keluarga ini tak memiliki nomor anggota keluarga Jaehyuk terkecuali Mashiho. Dan Mashiho sedang tak ada di rumah, berkali-kali Hyunsuk berusaha menghubungi adik tirinya itu tapi susah. Sosial media adik tirinya tak aktif.
Tapi tak lama Hyunsuk memetikkan jarinya, pertanda kalau ia menemukan ide.
"Kita ke rumah sakit tempat Jaehyuk dirawat aja, gimana?"
Arul pun menepuk tangannya dan langsung memeluk anak tirinya itu. Sementara Novi yang duduk bersantai di sofa ruang tengah hanya berdecak. Ada pertengkaran besar diantara mereka hingga malas untuk bertanya atau menyapa sekalipun.
"Eh tapi Jaehyuk dirawat di rumah sakit mana? Kan rumah sakit di kota ini gak satu atau dua. Terus kalo Jaehyuk ditabraknya diperbatasan kota terus dibawa keluar kota gimana?" tanya Hyunsuk dan menghela nafasnya. Kemudian lelaki itu berjongkok.
Arul pun ikut berjongkok disebelah anak tirinya. "Gara-gara ibu." kata Hyunsuk yang membuat Novi terkejut.
"Pergi dari sini aja yuk, Yah." ajak Hyunsuk.
Novi semakin terkejut, "Nggak. Kalian gak boleh pergi kemana-mana, kalau kalian pergi nanti ibu disini sama siapa? Yang bantuin ibu beres-beres rumah siapa?" tanya Novi.
Baik Arul maupun Hyunsuk menggedikkan bahunya, mereka berdua dengan kompak pergi ke kamarnya untuk membereskan barang-barang mereka. Novi yang melihat itu langsung menyusul dua lelaki berharga di hidupnya.
"Hyunsuk, jangan pergi, ya?" ucap Novi.
"Hyunsuk mau pergi dari sini, Hyunsuk capek sama ibu." kata Hyunsuk tanpa menoleh kearah sang ibu.
Novi pun berlari ke kamarnya dan menahan Arul, "Jangan pergi ya, Mas? Nanti Novi disini sama siapa? Siapa yang bantuin bersihin mobil?" tanya Novi.
Arul menoleh sebentar dan lanjut membereskan barangnya, "Bener yang dibilang Hyunsuk waktu itu. Kalau kamu gak menerima Mashiho."
"Ya karena Mashiho ngerepotin! Kenapa sih Mas mau aja jadiin Mashiho beban?! Udah mending aku, Mas, sama Hyunsuk aja yang ada di rumah ini." kata Novi.
Arul menatap istrinya dengan tatapan tajam, "Berapa kali Mas bilang kalau Mashiho itu anak yang paling deket sama Mas? Mashiho itu setengah dari hidup Mas, Novi! Kalau dibandingin sama Mashiho, kamu gak ada setitik pun jadi kehidupan Mas." tegas pria itu.
"Maksudnya?"
"Kehidupan Mas itu ada Mashiho, Junkyu, sama Hyunsuk. Kamu cuma titik kecil dihidup Mas."
"Terus kenapa Mas bertahan sama aku?!"
"Karena Mas nurutin permintaan Hyunsuk. Sebelum dia ketawa bareng sama adiknya, kita diharapkan buat gak cerai."
"Kapan Hyunsuk bilang kayak gitu?! Kenapa Hyunsuk gak bilang sama aku?!"
Lalu ada sahutan dari luar, "Kemarin. Ah, semalam maksudnya. Semalam Hyunsuk masuk ke ruang kerja ayah dan ayah ada di sana, terus Hyunsuk bilang gitu. Tapi kayaknya harapan Hyunsuk gak bakal tercapai. Jadi terserah kalian mau cerai atau nggak juga." ucap Hyunsuk dengan lemas.
Arul menghampiri anak tirinya dan langsung memeluk Hyunsuk, "Kalau ayah sama ibu cerai, nanti Hyunsuk ketawa sama siapa? Masa Hyunsuk sendirian? Sama ibu gak seru lagi sekarang." kata Hyunsuk.
"Kamu ikut ayah. Kita pulang ke rumah kita yang dulu, tapi sekarang kita cari Mashiho, ya?" tawar Arul melepaskan pelukannya, Hyunsuk mengangguk.
"Nggak, Hyunsuk ikut sama ibu!"
"Ibu aja sana pergi sendiri, jangan bawa-bawa Hyunsuk. Gara-gara ibu nempel sama Hyunsuk, Mashiho jadi ambekan sama Hyunsuk." sahut Hyunsuk.
"Nanti Mas kirim surat pengadilannya."
Lagi, takdir tak berpihak pada Hyunsuk. Permintaan Hyunsuk kembali tak terkabul.
×××
You're the only one treasure?👀

KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother
Fanfiction[COMPLETED] -Mashiho & Hyunsuk of TREASURE Cerita tentang Mashiho yang tak pernah menerima keluarga barunya. Dan cerita tentang Hyunsuk yang ingin bahagia dengan adiknya. Start: 6 September 2020 End: 6 Januari 2021