Doyoung tersenyum sambil melihat kearah Hyunsuk dan Mashiho secara bergantian. Lelaki berumur 19 tahun itu merasa gemas kepada kedua kakaknya.
Doyoung bahagia mendengar Hyunsuk dan Mashiho yang sudah akur, bahkan mereka berdua tak segan untuk bercanda seperti tadi.
"Apa sih ngeliatin kayak gitu?" tanya Hyunsuk merasa heran.
Tiba-tiba Doyoung melepaskan tawanya, membuat kedua kakaknya merasa heran. "Nggak, gak papa." jawabnya lalu melahap makanan yang ada dihadapannya.
"Aneh."
Doyoung berhenti mengunyah dan kembali menatap kedua kakaknya dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Mata berbinar terpampang jelas di sana.
Mashiho yang melihat itu menaruh sendok nya dan menatap balik kearah Doyoung. Membuat lelaki kelahiran 2003 itu merasa malu dan tanpa sadar mengembangkan senyumnya.
"Jangan-jangan adik lo kebanyakan main sama Kak Yoshi jadi menular gilanya." ucap Mashiho menyenggol Hyunsuk.
Membuat pentol yang ia makan kembali jatuh ke mangkok. "Kampret lo." sahut Hyunsuk menutup matanya karena kuah pentol yang meloncat.
"Enak aja, Kak Yoshi gak bar-bar kayak kamu, Kak. Dia mah orangnya kalem. Cuma kalo lagi bobrok susah disuruh buat berhenti." ujar Doyoung.
Hyunsuk membeli pentol, Mashiho membeli cilok, sedangkan Doyoung membeli seblak.
Mereka sedang ada dipinggir jalan, Doyoung bilang kangen jajan jajanan yang ada dijalan. Mereka sedang ada di bangku yang ada dipinggir jalan.
Kebetulan tukang pentol, tukang cilok, sama tukang seblak nya sebelahan. Jadi mereka bisa berkumpul seperti ini.
"Andai ada Haruto sama Kak Junkyu, pasti lebih seru." kata Mashiho yang diangguki oleh Hyunsuk.
"Gue belum terlalu dekat sama Haruto, siapa tahu dia bobrok, kan?"
Bobroknya sampe ke ubun-ubun Haruto mah, Suk.
"Sama temen-temen. Jihoon, Jaden, Jaehyuk, Asahi, Jeongwoo, Junghwan, siapa lagi yang belum kesebut?" tanya Mashiho sambil menghitung dengan jarinya.
"OH YEDAM!" Mashiho memetikkan jarinya begitu ingat Yedam, salah satu teman Junkyu.
"Pasti seru tuh." kata Hyunsuk sambil melahap pentolnya.
Tak lama Doyoung terbatuk-batuk karena rasa pedas yang tiba-tiba menusuknya, bahkan sampai lelaki itu mengeluarkan air mata.
"Hadeuh, minum dong, Doy." tegur Mashiho sambil memberikan air minum yang ada disampingnya.
Doyoung tampak kesusahan untuk berbicara, karena sibuk terbatuk. Lelaki itu sudah seperti orang yang menangis akibat rasa pedas seblak yang ia beli.
Hyunsuk pun menaruh mangkok pentolnya dan membantu Doyoung minum. Posisinya Hyunsuk yang ada ditengah, jadi Mashiho tak langsung membantu Doyoung untuk minum.
Selesai acara batuk-batuknya, Doyoung menghela nafas dan menutup telinganya. "Pedes banget, argh!" Lelaki itu berucap sambil terus mengerjap.
Bukannya khawatir, Mashiho dan Hyunsuk malah tertawa melihat Doyoung yang sibuk menutup telinganya karena rasa sakit yang diakibatkan makanan yang ia beli itu.
Tidak patut dicontoh ya teman-teman.
"Duh." keluh Doyoung begitu melihat seblak yang bisa dibilang masih banyak.
"Sok-sokan beli yang level 4 sih awokwokwok." Bahkan Hyunsuk sampai merosot kebawah bangku saking lemasnya karena banyak tertawa.
Sedangkan Mashiho, lelaki itu sampai kehabisan nafas karena tawanya yang tak henti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother
Fanfiction[COMPLETED] -Mashiho & Hyunsuk of TREASURE Cerita tentang Mashiho yang tak pernah menerima keluarga barunya. Dan cerita tentang Hyunsuk yang ingin bahagia dengan adiknya. Start: 6 September 2020 End: 6 Januari 2021