12. Pikirkan Perasaanku

660 131 10
                                    

Selesai mandi, Mashiho kembali memegang kepalanya yang sedikit pusing itu. Entah kenapa ia merasa pusing. Perut Mashiho pun mual dan Mashiho sedikit kedinginan saat mandi tadi.

"Mana mungkin aku sakit? Hei, hanya karena tidur di rumah orang lain aku langsung sakit? Begitu? Tapi kepalaku sangat pusing dan—argh!" batin Mashiho mengacak rambutnya frustasi.

Tok tok tok

Mashiho menoleh ke arah pintu, ia yakin itu Novi—

"Kak?"

Ah, dugaannya salah. Itu adik kandung Hyunsuk yang tak lain adalah Doyoung. Lelaki itu berjalan ke arah pintu dan membukanya lalu menunjukkan wajah datar. Hei tunggu, Doyoung ini.. lebih tinggi dari Mashiho!

Kenapa ia baru menyadarinya?!

"Aku membawakan makanan untukmu, sudah saatnya makan siang. Dan.. kau sakit? Wajahmu pucat." ucap Doyoung sambil menyodorkan seporsi makanan yang menggugah selera.

Mashiho menerimanya tanpa banyak bicara dan berucap, "Terimakasih." Setelah itu ia menutup pintunya. Saat lelaki itu akan berjalan ke kasur untuk makan, pintu kamar kembali diketuk.

Mashiho berdecak, ia menyimpan makanannya di nakas lalu membuka pintu. "Aku tahu kau sakit, ini obat nya. Aku cepat membawanya bukan?" tanya Doyoung menyodorkan obatnya.

"Aku tak menanyakan hal itu padamu, lagipula aku tak sakit," sahut Mashiho menyingkirkan obat itu dari hadapannya.

Rencananya Mashiho akan menutup pintu tapi Doyoung menahannya, "Kak Hyunsuk akan menangis kalau kau berakting baik-baik saja, kak." celetuknya yang membuat pergerakan Mashiho terhenti.

"Apa peduliku?"

"Eh? Aku tak sadar kalau kita berdua memanggil 'aku-kamu'."

Doyoung menggelengkan kepalanya. "Kau tentu saja harus peduli! Dia kakakmu yang selalu ingin meluluhkan hatimu yang sedingin es itu. Kalau kau akrab dengannya, aku yakin dia adalah orang yang seru sama seperti kak Junkyu." kata Doyoung.

"Jangan membawa nama Kak Junkyu dalam ucapanmu, ini tak ada sangkutannya." sahut Mashiho.

"Tapi Kak Junkyu dan Kak Hyunsuk itu sama-sama kakakmu, perlakukan Kak Hyunsuk sama seperti kau memperlakukan Kak Junkyu. Dia menyayangimu sejak pertama kali kalian bertemu, dia bercerita padaku." jelas Doyoung.

Mashiho membuka pintu kamarnya lebar-lebar, "Apa dia juga bercerita kalau aku akan menganggap keluarga kalian adalah orang asing? Kalian itu orang asing dan Kak Junkyu bukanlah orang asing! Jadi jangan samakan Kak Junkyu dengan kalian!" seru Mashiho lalu menutup pintunya dengan keras. Doyoung refleks menutup matanya lalu ia menghela nafas.

Hatinya cukup sakit saat Mashiho bilang kalau ia dan keluarganya tetap menjadi orang asing bagi kakak tirinya itu. Heran juga kenapa Hyunsuk mau bertahan dan kukuh pendirian untuk meluluhkan hati es milik Mashiho.

Tak lama Novi berjalan mendekat padanya, "Hei? Kamu diperlakukan kasar oleh Mashiho?" tanya Novi mengelus wajah anak bungsunya.

Baru saja Doyoung akan menjawab, tapi Novi buru-buru membuka pintu Mashiho yang membuat si pemilik kamar itu kaget. "Berani-beraninya kau memperlakukan kasar anakku! Kau itu hanya anak tiri disini! Tak ada yang membutuhkanmu! Salahku mau menerimamu begitu saja! Kau selalu menyakiti hati semua orang!" ucap Novi.

Mashiho berdiri dan berjalan mendekat ke arah Novi, "Kau mau aku pergi dari sini? Oke, aku akan pergi dari sini."

"Tidak! Jangan! Kak Hyunsuk akan mencari mu nanti!" cegah Doyoung begitu dengan cepat Mashiho memasukkan bajunya ke dalam koper.

StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang