25. Rahasia

565 115 6
                                    

Setelah hari itu, keesokan harinya mereka harus pulang. Tentu saja Mashiho, Jaehyuk, Hyunsuk, dan Doyoung. Oh tambahan juga Jihoon dan Yoshi.

"Sebenarnya gue males buat pulang kesana, gue mau pindah universitas aja jadi disini." ujar Mashiho dengan nada dinginnya.

"Lagian ngapain ayah pertahanin gue yang suka bikin ayah sendiri naik darah? Mending urus aja Kak Hyunsuk yang masa depannya cerah itu," gumam Mashiho.

Sekarang posisinya mereka sedang ada di bandara, Mashiho ada ditengah-tengah. Lelaki itu duduk antara Doyoung dan Arul. Meskipun hanya bergumam, Doyoung dan Arul mendengarnya.

Jadi keduanya saling melempar tatapan jahil dan tersenyum lebar. "Ya ayah maunya kamu tetap di samping ayah sampai ayah menghembuskan nafas terakhir."

"Iya, habis itu gue bebas gak ada yang ngatur." ujar Mashiho.

"Emosi banget gue denger lo ngomong kayak gitu ke ayah," sahut Hyunsuk.

Sontak Mashiho menoleh dengan tatapan tajam dan wajah marahnya itu, "Gue gak lagi ngomong sama lo. Lo gak usah nyahut ya asu."

Sementara Hyunsuk hanya meledeknya dengan mencebikkan bibir sambil berkata, "Nyenyenye."

Sementara Jihoon dan Yoshi dari kemarin tak banyak berbicara. Padahal Arul, Doyoung, dan Hyunsuk sudah memaafkannya. Sebenarnya Arul juga kaget karena ternyata dalang dibalik semua ini ada istrinya sendiri.

Sementara Jaehyuk, dia bukan bagian dari keluarga ini. Jadi ia memilih untuk diam dari kemarin.

×××

Sesampainya di rumah, tak ada satupun orang yang mulai pembicaraan lebih dulu. Tapi Novi cukup kaget karena Jihoon dan Yoshi datang ke rumahnya bersamaan dengan keluarganya.

"Bisa-bisanya gue lupa kalau Hyunsuk datang kesana dan Yoshi Jihoon lagi beraksi." pikir Novi saat ini.

Tanpa banyak bicara, Mashiho tersenyum miring lalu berjalan ke kamar dengan langkah sombongnya. Tentu saja Novi geram akan hal itu dan menegur Mashiho, "Kalau jalan tuh gak usah sombong."

Sarkas, Mashiho menyahut, "Siap, Ratu."

Novi mengepalkan tangannya. Tapi tangan itu dipegang oleh Arul dan suaminya itu mengelusnya hingga kepalan di tangan Novi melemas.

"Sekarang jelasin ke Mas kenapa kamu nyuruh Jihoon Yoshi buat bikin Junkyu sama Mashiho celaka." bisik Arul yang membuat Novi terkejut.

Doyoung kini mengerti, tapi ia sedikit lemot untuk menyaring keadaan hingga ia menatap sepasang suami istri itu dengan tatapan polos. Beda jauh dengan kakaknya yang sudah menahan emosi.

Sementara Jihoon dan Yoshi, jantung mereka berdua sudah berdegup dengan kencang.

"Kemarin aku nangkap Jihoon sama Yoshi yang udah ngangkat pisau dan arahnya ke punggung Junkyu sama Mashiho." Hyunsuk mulai bercerita.

"Aku nyuruh sopir buat berhenti terus turun dari taksi. Finalnya aku nanya sama mereka siapa yang nyuruh dan jawabannya ibu. Maksud ibu apa nyuruh mereka buat bikin celaka dua kakak adik yang lagi bahagia itu?" kata Hyunsuk panjang lebar.

"Kalau ibu bikin celaka Junkyu sama Mashiho, bukan hati ayah doang yang sakit. Tapi hati Hyunsuk juga ikut sakit, Bu. Ibu tahu kan kalau Hyunsuk sayang sama Mashiho?" tanya Hyunsuk, air mata sudah tak bisa ia tahan hingga ia menangis.

StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang