17. Tsundere

663 125 7
                                    

Dua orang pemuda di sebuah rumah itu terus berganti posisi karena bosan. Terhitung sudah dua jam mereka melakukan hal seperti itu, bermain game pun mereka bosan. Mereka harus apa? Menyalakan musik dan berjoget ria?

Tidak, mereka tak ingin dimarahi oleh Novi.

Ceklek

"Mashiho tak ada di rumah Guanlin, dan Guanlin pun tak tahu Mashiho pergi kemana." kata Arul begitu masuk ke rumah dan melonggarkan dasinya.

Hyunsuk dan Doyoung seketika duduk tegap layaknya bapak bos, apalagi Doyoung. Memang aura bos dalam dirinya sudah tertanam.

"Mashiho itu lelaki, kalaupun Mashiho kenapa-kenapa dia pasti melawan. Ayah jangan terlalu khawatir, kesannya ayah seperti overprotektif padanya." sahut Hyunsuk dengan ketus.

Arul pun menghela nafas, "Kamu jadi sedikit ketus kalau membicarakan Mashiho. Kamu dan Mashiho ada masalah? Selesaikan, jangan seperti ini." tanya Arul.

"Kata siapa aku memiliki masalah dengan Mashiho? Iya. Setiap hari aku memiliki masalah dengannya, jauh sebelum dia pergi dari sini, jauh sebelum kita pindah kesini." jawab Hyunsuk.

Arul tersentak, apa yang dilakukan anak kandungnya sampai Hyunsuk berucap seperti itu? Hyunsuk adalah anak yang baik dan bukan anak pemarah, tapi kalau sudah begini tandanya ada masalah yang cukup buruk.

"Coba telepon?" usul Doyoung. Arul pun mengangguk dan langsung menelpon Mashiho.

Tak lama ia menurunkan ponselnya dari telinga dan mendengus, "Tak aktif. Jangan-jangan ponselnya hilang? Atau.. ganti nomor telepon?"

Mendengar itu Doyoung pun menepuk tangannya satu kali, "Kalau ayah Arul masih memiliki nomor Tante Arin coba telepon dia. Atau telepon nomor kakaknya."

Arul pun memetikkan jari, adik kandung Hyunsuk benar.

Pria paruh baya itu kembali membuka ponselnya dan mengirim pesan singkat pada mantan istrinya. Beberapa menit kemudian Arin membalas kalau ia tak tahu Mashiho ada dimana dan ia mengetik seolah ia sedang panik.

Hal yang sama terjadi saat Arul menanyakan itu pada Junkyu, malah jawaban Junkyu lebih parah.

Junkyu:
|Harusnya Mashiho sama aku aja
|Tau Mashiho ilang gini aku gak bakal biarin ayah bawa Mashiho jauh dari aku.
|Ga cukup ayah ga bisa jaga hubungan? Sekarang ayah gak bisa jaga Mashiho. Maaf ayah, Junkyu sakit hati beneran.

Dan itu membuat Arul berpikir lalu duduk di sofa sambil meremas rambutnya, "Argh! Ayah bukanlah lelaki yang becus menjaga anaknya! Ayah benci ini!" ucapnya sedikit berteriak.

Doyoung sudah panik, sedangkan Hyunsuk tetap santai menonton tv. Lelaki itu sejak tadi berpikir, kalau Hyunsuk hilang juga pasti Mashiho takkan mengkhawatirkannya. Jadi ia tetap bersantai.

"Ini pendapat dari aku, kalau ayah gak percaya sama jawaban mereka berdua mending ayah datengin ke rumahnya. Pekerjaan cuti dulu aja beberapa hari atau ayah bisa cari kak Mashiho sambil kerja disana." usul Doyoung, lagi.

Sial, mendengar ini kuping Hyunsuk jadi panas. Ia harus mencari tempat yang adem.

Lelaki berumur 21 tahun itu mengambil kunci mobilnya tanpa berucap dan langsung pergi entah kemana. Arul dan Doyoung dengan kompak mengernyitkan dahinya. Arul berpikir apa yang dibuat Mashiho pada anak tirinya sampai dia bersikap seperti itu?

Sementara Doyoung berpikir apakah Hyunsuk kini membenci Mashiho? Awalnya ia berpikir kalau Hyunsuk hanya marah biasa pada Mashiho, tapi ini seperti membuktikan kalau Hyunsuk membenci Mashiho.

Doyoung kembali berpikir, ia datang kesini untuk membayar rasa rindunya pada Hyunsuk. Tapi yang ia dapatkan adalah masalah seperti ini, entah kapan akan berakhir.

StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang