36. Bahaya

564 112 5
                                    

Mashiho dan Asahi pun berjalan ke kantin, Mashiho tiba-tiba berhenti membuat Asahi ikut berhenti dan menoleh kearahnya. "Kenapa?" tanya Asahi.

Mashiho menolehkan kepalanya kearah lapangan, hanya ada Soobin dan satu temannya yang tak Mashiho kenali. "Lah? Yeonjun kemana? Gue gak lihat dia akhir-akhir ini." tanyanya tiba-tiba.

Asahi ikut menolehkan kepalanya kearah lapangan, lalu menggedikkan bahu. "Gak tahu, tanyain aja tuh sama Soobin." jawab Asahi.

"Ogah, ngapain gue nanyain si Yeonjun? Gak ada kerjaan, mending jajan." ucap Mashiho lalu berjalan kembali.

Asahi yang mendengar itu merasa heran, daripada penasaran mending menanyakan hal itu pada Soobin, temannya Yeonjun. Asahi pun merasa aneh karena hampir sebulan Yeonjun tak terlihat di kampusnya.

Tapi daripada bertanya pada Soobin, Asahi kembali menggedikkan bahunya tak peduli dan berjalan menyusul Mashiho.

Kantin penuh dan berdesakkan, membuat Asahi dan Mashiho yang melihatnya merasa malas untuk jajan kesana. "Beli ke sebrang aja yuk?" ajak Asahi.

"Ide yang bagus."

Sementara Hyunsuk yang diam-diam mengikuti mereka langsung menyuruh Jeongin untuk memberikan makanan yang ia bawa. "Hadeuh, kenapa gue jadi kurir pribadi kayak gini, elah." keluh Jeongin lalu berjalan kearah Asahi dan Mashiho.

"WOI!" panggil Jeongin. Asahi dan Mashiho pun menolehkan kepalanya. Sama seperti tadi pagi, Jeongin menyodorkan kantong kresek yang ia bawa. Asahi yang menerimanya, setelah itu Jeongin pergi dari hadapan mereka berdua.

Hyunsuk pun mengacungkan jempolnya, "Cakeep. Nih buat lo jajan di kantin." ucapnya lalu memberikan Jeongin uang yang cukup untuk jajan di kantin.

"Makasih, Bang. Gue ke kantin dulu. Kalau ada apa-apa panggil gue aja." kata Jeongin.

Hyunsuk pun tertawa kecil, "Iya deh iya, udah sana lo ke kantin, perut lo bunyi."

Jeongin jadi menyesal karena ia telah mengeluh.

Mashiho dan Asahi menatap isi kantong kresek itu. Lagi, terdapat secarik kertas di sana, Mashiho pun mengambilnya dan membacanya dengan suara nyaring agar dapat didengar oleh Asahi.

"Inget, ya, gue emang gak bakal muncul dihadapan lo. Tapi setiap hari Jeongin bakal ngasih paket dari gue ke lo, siapa tahu lo luluh dengan cara kayak gini. Gue bingung caranya biar lo buka hati buat gue dan lo bisa sayang balik sama gue, kayak lo sayang sama Junkyu." ucap Mashiho.

Asahi menatap jahil pada sahabatnya itu. "Kakak lo udah ngelakuin banyak cara biar lo sayang sama dia." ujarnya dengan senyum yang tak tertahankan.

Mashiho menggedikkan bahunya dan membuang secarik kertas itu ke tong sampah, "Yuk ke rumah sakit, jenguk Jaehyuk. Btw ini nanti dimakannya di mobil aja." ajak Mashiho menarik tangan Asahi pergi dari kampus.

Hari ini Asahi membawa mobil, karena Mashiho malas untuk mengendarai motornya.

Begitu sampai di parkiran, kedua lelaki itu langsung berjalan kearah dimana mobil Asahi berada. Mereka pun langsung masuk, Mashiho membuka kantong kresek itu dan memakan makanan yang ada di dalamnya.

"Enak nih, Kak Hyunsuk beli darimana? Buat dibawa jenguk Jaehyuk mantap kali." ucap Mashiho.

Asahi pun ikut membawa makanan yang ada di kantong kresek itu, "Kakak lo copot mereknya. Gue gak tahu pasti ini darimana, kalau lo kekeuh mau bawa ini buat jenguk Jaehyuk, biar gue chat Kak Hyunsuk." sahut Asahi lalu membuka ponselnya.

Asahi
Kak|
Ping|
Btw ini makanan yang lo kasih beli|
darimana? Gue sama Mashiho mau bawain Jaehyuk ini

StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang