08. Akan Berjumpa

694 140 4
                                    

Mashiho terus memukul kursi yang ada di sana sampai tak sadar kalau tangannya merah bahkan hampir berdarah. Seseorang datang dan menghentikan kegiatannya, "Santai bro santai. Lo kenapa?" tanya orang itu.

Mashiho menepis tangannya dan berbalik, "Apaan sih lo ikut campur urusan gue? Pergi sana!" usir Mashiho. Orang itu bertubuh tinggi dan wajahnya tampak asing.

Ya iya lah, orang gak kenal.

"Loh? Lo ngusir? Ini roof top dibuka untuk umum dan untuk siapa aja. Lo yang siapa kok ngusir gue? Lagian lo ngapain sih mukul kursi kayak gitu? Sadar dong tangan lo merah itu." jelas orang itu.

Mashiho seketika melihat tangannya, ternyata benar saja merah-merah. Anehnya Mashiho baru merasakan sakit itu sekarang. "Lo siapa sih?" tanya Mashiho.

Orang itu mengulurkan tangannya, "Gue Guanlin. Lo?"

Mashiho menjabat tangan lelaki bernama Guanlin itu, "Gue Mashiho. Lo kakak tingkat?"

Guanlin tertawa, "Gue seangkatan sama lo. Lo gak pernah lihat gue ya? Padahal gue sering lihat lo main sama Jaehyuk Asahi, musuhan sama Yeonjun dan teman-temannya." ujar Guanlin.

"Berarti gue terkenal dong di kampus?"

"Lagian siapa sih mahasiswa yang baru pindah terus tiba-tiba bikin masalah sama kakak tingkat? Lo juga adiknya Hyunsuk, siapa yang gak kenal dia di kampus ini?" kata Guanlin.

"Oke. Kalo lo datang kesini buat pukul-pukul kursi, silahkan. Gue mau ngerokok dulu." Mashiho melotot mendengar ucapan Guanlin. Apa katanya? Merokok?

"Kenapa melotot? Lo mau coba ngerokok? Nih gue ada satu bungkus." tawar Guanlin. Mashiho menggeleng dengan cepat. "Gue gak bisa ngerokok. Gue bakal sakit parah kalo merokok." tolaknya. Guanlin menganggukkan kepalanya.

"Lo gak terlalu liar ternyata. Gue kira lo kayak anak nakal jaman sekarang, soalnya kemarin-kemarin gue lihat lo balapan sama musuh lo itu." ujar Guanlin membuka bungkus rokoknya.

Lalu lelaki itu duduk, menyalakan korek dan mengarahkannya pada rokok yang sudah ia apit diantara bibirnya. Saat asap rokok itu keluar, tanpa sengaja Mashiho menghirupnya dan ia langsung batuk-batuk.

"Anjir, beneran anti rokok ternyata. Jauh-jauh dari gue." ujar Guanlin. Tapi kenapa Mashiho malah diam menatap Guanlin yang sedang merokok.

Rokok itu terlihat menarik perhatiannya, tapi Mashiho langsung membuyarkan lamunannya dan menjauhkan pikiran itu. Ia pernah diam-diam menghisap rokok, dan yang terjadi adalah ia mengalami sesak nafas dan batuk tanpa henti.

Itu sangat sakit.

Mashiho berjalan menghampiri Guanlin dan duduk di sebelahnya, "Gue tau apa yang bikin lo kayak gitu. Lo pasti rindu kehidupan lo yang masih rapi itu kan? Sama, gue juga rindu kehidupan gue yang rapi dulu." jelas Guanlin.

"Maksudnya? Lo sama kayak gue?"

Guanlin menggelengkan kepalanya, "Gue gak diperhatikan di keluarga gue. Gue udah ngelakuin semuanya biar ayah sama mama gue ngelirik gue. Tapi mereka terus-terusan lirik kakak gue doang." jawab Guanlin.

"Karena gue capek ngelakuin ini itu biar dilirik, mending saat gue dikasih kebebasan kayak gini gue jadi anak nakal aja. Gue harus menikmati masa muda gue." sambung Guanlin.

Mashiho tersenyum, "Lo hebat. Gue mentalnya gak sekuat lo, gue pernah masuk ke club' dan ayah gue nampar gue. Sakit, sakit banget. Dan gue yang mau nakal pun susah karena jiwa positif itu udah lengket banget ke gue. Didikan ibu dari kecil bikin gue terbiasa dengan semuanya," sahut Mashiho lalu menatap langit cerah.

"Lo lagi musuhan sama Jaehyuk sama Asahi, ya?" tanya Guanlin.

"Nggak, gue gak musuhan. Cuma lagi marahan aja kali. Gue kalo marah suka jauhin orang itu dan tetep bakal jauhin dia selama dia belum minta maaf sama gue," jawab Mashiho.

Guanlin menganggukkan kepalanya, "Kalau dibanding sama gue. Kenakalan lo mah gak ada apa-apanya, gue pernah mabok, ciuman, permainan dewasa gue pernah coba," celetuk Guanlin.

Mashiho melotot, "Gila!"

"Salah satu korban seranjang gue Nako."

Mashiho seketika tersedak dengan ludahnya sendiri. "Gimana ceritanya lo bisa perawanin anak orang anjir?"

"Yang gue inget dia datang duduk di pangkuan gue, dia goda gue dan gue lupa lagi setelahnya." jawab Guanlin.

Oke, Mashiho memiliki alasan yang benar-benar baik untuk menolak perjodohan yang belum sepenuhnya dibatalkan itu. "Kenapa nanya begitu? Lo mau nyoba juga? Jangan deh, kasian wajah lo uwu gitu." ucap Guanlin.

Mashiho menggeleng cepat, "Nggak! Gue gak nyangka aja. Nako itu orang yang mau dijodohin sama gue tapi gue nolak. Liat wajahnya aja udah ogah banget anjir. Tuh anak kayak cuma cari muka doang," jawab Mashiho.

"Gue kalau jadi lo mau banget dijodohin sama Nako. Dia udah gak perawan lagi, tandanya dia udah berpengalaman. Pasti mantep." ucap Guanlin.

Mashiho menatap Guanlin datar, "Sinting lo awokwokwok. Ya itu kan elo, gue mah gak mau. Atau nanti gue lempar aja si Nako ke lo?" tawar Mashiho.

Guanlin sedikit tertawa, "Ogah juga sih gue. Gak mau dapet cewek yang hobinya main ke club."

"Tapi lo nya suka ke club', gak pernah ngaca emang lo. Tau gak? Kata guru gue dulu, jodoh kita adalah cerminan diri kita." kata Mashiho.

"Berarti jodoh gue yang keluarganya ancur juga dong?"

"Ya gak gitu juga."








...







"Mashiho udah gaul sama Guanlin, mantap banget ini Mashiho masuk zona merah anjir. Wajib dijauhkan oknum bernama Takata Mashiho dan Lai Guanlin itu." ucap Hyunsuk.

Sedari tadi ia menguping pembicaraan mereka semua. Memang benar, Mashiho masih memiliki lebih banyak sifat positif ketimbang sifat negatifnya.

Tapi kalau ia sudah bergaul dengan Guanlin, Hyunsuk jadi ragu kalau sifat positif Mashiho berkurang. Memiliki sedikit sifat negatif saja membuat Hyunsuk menangis, apalagi kalau sepenuhnya nakal?

"Gak gak gak! Pokoknya tuh dua orang harus jauh gimana pun caranya." ucap Hyunsuk lalu ia kembali ke kelas.

Sebenarnya ia izin ke toilet, tapi karena ada yang bilang padanya kalau Mashiho tak ada di kelas itu membuat Hyunsuk belok kemana saja untuk mencari adiknya.

Doyoung
|Kak, besok gue libur. maksud gue, gue absen dulu. Gue bolehkan nginep di rumah lo? Kak Yoshi gak ikut pulang soalnya. Kalo ikut pulang paling nanti tidur di rumah ayah.

Hyunsuk
Boleh|
Boleh banget malah|
Kakak tunggu besok ya|

Doyoung
|Tapi gue takut Mashiho galak ke gue. Secara sama lo aja dia galak, apalagi sama gue yang lebih muda dari dia?

Hyunsuk
Mashi gak galak, cuma sedikit cuek|
kalo galak juga gue gak bakal deketin dia kali. Maksud gue, berusaha akrab sama dia.

Doyoung
|Oke, besok jemput gue.
|Jangan kayak kemarin yang katanya mau nganter tapi datangnya telat. Nangis gue anjir.

Hyunsuk
Ya maap. Gue kelupaan|
Selamat berjumpa besok adikku!|

Doyoung
|Ok, selamat berjumpa besok juga.


Hyunsuk tersenyum gemas melihat pesan dari adiknya, besok Doyoung akan datang ke rumah dan ia akan kembali tertawa bersama dengan adik kandungnya.








×××
Love to hate me enak banget asik.
Yo semangat streaming MV ILY teman-teman🥺❤️

StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang