Day 20: Jaemin-Hina

1.1K 160 21
                                    

Seperti hari-hari biasanya, hina terbangun saat jam masih menunjukkan pukul 5 pagi. Hina harus membuatkan sarapan untuk dirumah dan juga untuk jaemin. Meskipun Jaemin masih dirumah sakit, hina tetap harus membuatkan sarapan karena hina tahu jika jaemin tidak terlalu suka masakan rumah sakit. Setidaknya selama hampir tiga minggu mengenal, hina tahu apa yang jaemin sukai ataupun tidak.

"Kau membuatkan jaemin sarapan?", Tanya krystal sembari mecicipi masakan hina.

"Iya onni... oppa tidak suka masakan rumah sakit", Krystal mendudukan tubuhnya dengan sedikit kasar diatas kursi. Tatapannya menerawang dan ada kesedihan teramat dalam dimatanya.

"Kau benar... tapi mungkin jaemin tidak akan mencicipi masakanmu", Hina menatap krystal penuh Tanya hingga krystal tersenyum kecil.

"Jaemin tidak mau bicara dan makan apapun sejak sadar... dia hanya diam dan sesekali menangis", hina terdiam mendengar penjelasan Krystal. Sedikit tidaknya hina merasa khawatir dengan keadaan jaemin.

"Onni", Panggil hina pelan.

"Hmmm",

"Aku tahu jika aku lancang... tapi... sebenarnya jaemin oppa sakit apa?... kenapa sepertinya sangat serius?", Krystal hanya menghela nafas pelan. Setiap kali menceritakan masa lalunya, rasanya ada beban berat yang menekan pundaknya.

"Jaemin pernah diculik dan mengalami kecelakaan... dia hampir mati tapi tuhan masih memberikan keajaiban... Semua kejadian itu meninggalkan trauma mendalam dipikirannya... Sekarang mungkin jaemin sudah sehat secara fisik tapi jaemin masih sakit secara mental.... Jaemin... Dia kehilangan kakak kesayangannya", Krystal mengusap wajah sedikit kasar, helaan nafas berat kembali keluar.

"Jadi... adik yang onni dan mark oppa-"

"Maja.... Dia adik sepupu ku, kakak kandung jaemin", Hina mengangguk paham. Dia tidak berani bertanya lebih banyak lagi. Dia tidak boleh mencari tahu lebih banyak, karena dia hanyalah seorang gadis yang menumpang dirumah krystal.

"Aku juga akan pergi ke rumah sakit... kita berangkat bersama",

"Ne onni"

***

Suho Sudah Mencari keberadaan Jaehyun dimana-mana tapi dia masih belum bisa menemukan jaehyun. Chaeyeon memberi tahunya jika jaehyun langsung pergi setelah menemui jungwoo di kantor polisi. Jaehyun benar-benar menghilang.

"Dia ingin membuat masalah denganku?... astaga... anak ini tidak berhenti membuatku khawatir", Gerutu suho sembari menelfon beberapa senior dan juga malaikat maut, untuk mencari keberadaan jaehyun.

"Kau benar-benar bodoh... kenapa bisa roh yang kau jaga menghilang?", Umpat taeyeon ketika tiba-tiba muncul dihadapan suho.

"Setiap roh punya urusannya masing-masing sunbae, aku kan tidak bisa menjaga mereka setiap saat", suho mencebik kesal.

"Telfon dia!... kenapa kau bodoh sekali", umpat taeyeon

"Kalau dia mengangkat telfonku, aku tidak akan kebingungan mencarinya", suho memutar matanya malas sembari memainkan ponsel ditangannya.

"Kau bisa melacaknya dengan ponselmu... ponselmu terhubung dengan Kalungnya", Kedua mata suho seketika melebar. Kenapa dia melupakan hal itu?

"Bodoh!", Umpat taeyeon

"Hehehe... aku hanya lupa sunbae... l.u.p.a", kata suho mengeja kata lupa.

"Terserah...", gerutu taeyeon. "tapi... kau memberi tahu jaemin jika dia dan jaehyun terikat?... apa yang kau pikirkan?", Tanya taeyeon penuh selidik. Suho terdiam, dia sendiri juga tidak mengerti kenapa dia memberi tahu jaemin, dia bahkan sangat khawatir dengan keadaan jaemin dan jaehyun.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang