The Past

1K 149 27
                                    

***

### Flashback On

18 Years Ago

"Jeno!...lempar bolanya... jeno lempar bolanya!", Jaemin berteriak riang sambil berlari-lari diruang tamu bersama dengan jeno.

Pagi hari di kediaman Jung So Man sudah diramaikan dengan Candaan Jeno dan Jaemin, sementara Krystal ikut membantu ibu dan bibi-bibinya membuat sarapan. Woo jae kesayangan sang kakek, setia ikut dengan sang kakek menanam tanaman dan Mark Ikut Ayahnya membeli beberapa camilan untuk anak-anak.

"Jaemin terima!", Jeno melempar bola yang ada ditangannya namun sayangnya bola itu justru mengenai vas bunga yang ada didekat jaemin.

Plangggg

"Ommaaaaa!!!! Huaaaaaa", Jaemin menangis histeris karena ada pecahan kaca yang mengenai kakinya.

"Jaemin!", Tiffany dengan cepat meraih putranya dan menjauhkan jaemin dari pecahan vas.

"Krystal ambilkan adikmu p3k", Titah soo yeon sementara dia berlari mencari sapu dan tempat sampah untuk membersihkan pecahan kaca.

"Omma... aku tidak sengaja... hiks...hiks... hiks... ", Yoona memeluk putranya dengan erat dan mengelus punggungnya dengan lembut.

"Iya sayang... jaemin akan baik-baik saja... nanti minta maaf ya?", Jeno mengangguk pelan tapi dia masih menangis dengan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher sang ibu.

"Ada apa ini?... kenapa 2 cucu kakek menangis?", Soo man dan woo jae masuk kedalam rumah, melepaskan boot dan juga topi yang mereka pakai.

"Woo Jae hyung!... Hyung!", Jaemin dengan cepat mengulurkan tangannya memberi isyarat agar woo jae menggendongnya. Woo Jae tersenyum kecil lalu mendudukan jaemin dipangkuannya.

"Aigoo kau lebih sayang kakakmu disbanding ibu", tiffany mengambil kotak p3k yang dibawa oleh krystal lalu mulai mengobati kaki jaemin.

"Inilah akibatnya kalau kalian main bola didalam ruangan. Besok-besok mainnya dihalaman ya?", Jeno dan jaemin mengangguk tanpa berani menatap sang kakek.

-

"Aku akan membawa cucu-cucunya liburan ke daegu... Kalau bisa kalian luangkan waktu untuk ikut", Kata Soo Man setelah selesai dengan sarapannya.

"Ayah, Aku dan tiffany sibuk... Jika woo jae dan Jaemin ikut siapa yang akan mengurus mereka?", Siwon tidak yakin soo man bisa menjaga kedua putranya. Woo jae mungkin lebih penurut dan sudah besar tapi jaemin tidak bisa diatur dan dia hanya akan menurut pada woo jae.

"Kau tenang saja siwon-ah..... Aku dan Soo Yeon bisa ikut dan kami akan menjaga anak-anak kalian", Yoon ho tersenyum menenangkan kekhawatiran sang adik.

"Yoona juga akan ikut hyung,.. Kalian tenang saja", Timpal Donghae.

"Woo jae akan menjaga jaemin ayah, ibu.... Kalian tenang saja", Woo jae ikut menenangkan orang tuanya. Tiffany tersenyum lalu memeluk woo jae dan mengecup keningnya.

"Putra ibu sekarang sudah besar... Kalau nanti jaemin nakal marahi saja ya?... jangan memanjakan jaemin", jaemin sontak mencebik mendengar ucapan ibunya.

"Jaemin tidak nakal omma!... Woo jae hyung kan sayang jaemin", Semua orang tertawa melihat tingkah menggemaskan jaemin. Sudah biasa bagi mereka melihat jaemin lebih sayang kakaknya disbanding ibunya. Berbeda sekali dengan mark dan jeno yang tidak terlalu dekat, Mark lebih dekat dengan woo jae sementara jeno lebih dekat dengan ibunya.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang