DAY 33: MARK

962 148 27
                                    

***

Jaemin termenung sendirian di teras halaman rumahnya. Setelah pergi dari rumah sakit, jaemin mengantar, Hina, Krystal dan yeri pulang. Jaemin hanya sebentar disana karena perasaannya tidak enak. Rasanya jaemin masih tidak percaya, dia tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikan jaehyun pergi.

3 Hari

Bisakah jaemin mengubah pikiran jaehyun dan memintanya jangan pergi?, Jaemin pasti akan membebaskan jungwoo secepatnya. Dia bisa melakukan itu.

"Benar... Jika aku membebaskan Kim Jungwoo, Jaehyun hyung pasti tidak jadi pergi", Jaemin mengangguk dengan senyuman antusias. Jaemin tahu mungkin jaehyun akan marah, tapi itu lebih baik disbanding jaehyun pergi meninggalkannya.

"Sayang", Jaemin spontan menoleh. Ternyata ibunya sudah pulang.

"Omma", Tiffany memeluk putranya dengan lembut dan seperti biasa menghadiahi jaemin sebuah kecupan kecil di keningnya.

"Kau sudah makan?",

"Belum... Aku tidak mau makan sendirian.. Ayah juga belum pulang", Tiffany tersenyum kecil sembari mengusap wajah putranya lembut.

"Kita makan setelah ayahmu pulang?"

"Iya... aku juga belum terlalu lapar", Tiffany mengangguk pelan. "Omma lebih baik mandi dan berganti pakaian dulu", usul jaemin.

"Iya sayang... ibu akan mandi dulu", Jaemin tersenyum memandang tubuh ibunya yang mulai menjauh.

"Sebaiknya aku menelfon kakek", Disaat seperti ini, jaemin merasa beruntung memiliki keluarga yang kaya tapi masih tetap saling menyayangi satu sama lain. Kakeknya itu pasti akan mengabulkan apa yang jaemin minta.

"Yoboseyo sayang" sapa sang kakek begitu hangat dan antusias. Dia pasti tak menyangka jaemin akan menelfonnya.

"Kakek aku merindukanmu", Pekik jaemin begitu riang.

"Aigoo cucuku ini sudah tidak marah dengan kakek?.. atau ada yang kau inginkan sayang?", Tebak sang kakek. Sangat mustahil jaemin akan bersikap manja dan riang pada kakeknya lagi. Semua itu sudah hilang sejak jaemin akan pergi ke Amerika.

"hmm.. ada yang aku inginkan kakek", Soo Man menghela nafas pelan. Dia sudah bisa menebak hal itu.

"Apa itu sayang?",

"Janji kakek akan mengabulkannya?", tanya jaemin harap-harap cemas.

"Tentu saja... Apapun untukmu", Jaemin berseru pelan saking bahagianya. "Jadi apa yang kau inginkan sayang?", Tanya soo man penasaran.

"Kakek ingat dengan Hina?",

"Tentu saja",

"Kakaknya yang bernama jung jaehyun, Koma karena kecelakaan beruntun... Aku juga tidak tahu bagaimana ceritanya tapi tiba-tiba kakak hina yang lain justru menjadi tersaksa kasus tabrakan itu... Aku yakin dia menerima tawaran untuk dipenjara karena dia tidak memiliki biaya rumah sakit untuk merawat jaehyun hyung-"

"Jadi?... Kau ingin kakek membebaskan Kakak hina?",

"Tepat sekali kakek", Jaemin beruntung punya kakek yang pintar. Kenyataannya keluarganya memang memiliki gen yang bagus.

"Kau melakukan ini karena begitu mencintai Hina?... Kau yakin?", tanya sang kakek penuh selidik.

"Aniyo... tidak sepenuhnya", Jawab jaemin sedikit ragu. "Kakek"

"Iya sayang"

"Aku mengenal jaehyun hyung sebelumnya... aku tidak pernah merasa nyaman dengan orang asing sebelumnya... Aku... aku seperti mendapatkan kasih sayang seorang kakak darinya... Aku tidak ingin jaehyun hyung sedih dan aku ingin dia kembali dan tetap bersamaku... aku melakukan ini untuknya", Untuk sesaat tidak ada suara baik dari soo man maupun dari jaemin. Soo Man hanya merasa sedikit terkejut dengan ungkapan hati jaemin.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang