DAY 23: Don't Die

1.4K 161 20
                                    

DAY 21

SKIP

***

DAY 22

SKIP

***

DAY 23

***

"Hari ini kita pulang", Jaemin hanya diam mendengarkan ucapan ibunya sambil memperhatikan pemandangan taman rumah sakit yang terlihat jelas dari jendela ruang rawatnya. Jaemin sudah mau bicara meskipun tidak banyak, dokter juga menyarankan agar jaemin tidak diajak bicara mengenai masa lalunya dulu. Jaemin mengalami gejala serangan panic saat dia mengingat masa lalunya. Sebisa mungkin perhatian jaemin harus dialihkan agar jaemin tidak mengingat masa lalunya.

"Kita pulang ke rumah ya sayang"

"Tidak... Aku akan tinggal di apartemen", Tiffany dan siwon sontak terdiam. Mereka hanya khawatir jika membiarkan jaemin tinggal sendirian tapi jika mereka memaksa jaemin, mungkin semuanya akan berujung pada pembicaraan tentang Woo Jae.

"Kalau begitu ibu juga akan tinggal disana untuk menemanimu-"

"Tidak... Aku ingin sendirian-"

"Jaemin itu berbahaya-" Siwon dengan cepat menyentuh lengan tiffany agar dia tidak mengajak putranya berdebat.

"Baiklah sayang... bagaimana kalau jeno saja yang tinggal denganmu?" tawar siwon.

"Tidak... aku tidak ingin" Siwon dan tiffany terdiam lalu mencoba berpikir, siapa yang mungkin bisa menjaga jaemin saat jaemin sendirian di apartemen.

"Kalau begitu Hina akan tinggal denganmu", putus tiffany. Hanya hina yang bisa tiffany pikirkan saat ini karena hanya hina yang bisa membujuk jaemin saat dia tidak mau makan. Selama 3 hari ini juga hina yang selalu menemani jaemin saat makan. Jika hina berhalangan datang maka jaemin tidak mau makan.

Jaemin diam, itu artinya dia setuju jika hina tinggal bersamanya. Jaemin tahu bahwa itu sama saja dengan membiarkan dirinya jatuh lebih dalam dengan pesona hina, tapi hanya hina yang bisa membuatnya nyaman. Jaemin menunggu kedatangan jaehyun, tapi jaehyun tidak datang menemuinya sampai saat ini, mungkin jaehyun marah padanya karena menyukai hina.

"Jika mark hyung pulang, aku ingin mark hyung tinggal denganku",

"Iya sayang... ayah akan membujuk mark pulang lebih cepat", Siwon tersenyum menenangkan tiffany. Itu berarti jaemin hanya ingin mark yang menjaganya tapi karena mark belum datang jaemin membiarkan hina bersamanya.

-

Jaemin melangkahkan kakinya perlahan sembari sesekali meneliti setiap detail dari Rumah Sakit Haneul. Jaemin sebenarnya tidak mau berhenti bekerja tapi melihat riwayat kesehatan dan juga penjelasan dokter lee ik joon. Jaemin akhirnya hanya menerima dengan pasrah. Dia harus berhenti sebelum keadaannya membahayakan orang lain.

"Jaemin-ah", Jaemin menghentikan langkahnya dan menoleh. Siwon dan tiffany yang berjalan didepan jaemin ikut menoleh dan tersenyum menyapa Dokter Yoo yang kini berdiri dihadapan putra mereka.

"Ada apa sunbae?... apakah ada sesuatu yang aku tinggalkan?", Jin Goo menggeleng lalu tersenyum hangat.

"Maaf aku tidak sempat menemuimu... sungguh maafkan aku", Jaemin menautkan alisnya tak mengerti. Sejak kapan dia dan jin goo berteman sangat dekat hingga jin goo bisa menatapnya penuh dengan penyesalan bahkan rasa bersalah?, apa jaemin tidak salah lihat?

"Sunbae aku baik-baik saja.. Sunbae tidak perlu minta maaf", elak jaemin masih dengan wajah bingung. Ada apa dengan sunbaenya yang satu ini?, Meskipun jin goo tidak pernah menunjukkan rasa tidak suka padanya tapi jaemin tahu jika jin goo menjaga jarak dengannya, sama seperti yang jaemin lakukan.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang