Epilog: MarkMina

663 72 0
                                    

***

Mark Jung. CEO resmi Rumah Sakit Haneul yang sebentar lagi usianya akan menginjak 25 tahun. Setelah Jaehyun kembali ke dalam keluarga Jung, Mark merasa sangat lega. Jika dulu selama jaehyun tidak ada, mark selalu dibayangi kekhawatiran jika sewaktu-waktu kakeknya memilih mark untuk menjadi pewaris sah keluarga jung. Menjadi pewaris sah keluarga jung bukanlah hal yang mudah. Ada banyak usaha yang dimiliki keluarga jung, ada banyak musuh yang selalu siap untuk menjatuhkan bisnis keluarga jung dan bahkan mengancam nyawa seperti apa yang dialami jaehyun. Jikapun mark benar-benar terpilih, mark harus pintar dan bisa menjaga image dan juga sanggup menghadapi segala tekanan. Dan mark berpikir dia tidak akan bisa, mengurus rumah sakit saja sudah cukup membuat mark sakit kepala apalagi mengurus seluruh usaha keluarga jung.

Bukan hanya masalah kemampuan dan juga keamanan yang membuat mark khawatir, tapi juga karena mark tidak mau merebut apa yang seharusnya menjadi miliki jaehyun. Meskipun mark dulu percaya jaehyun sudah tidak ada, tapi dia tetap berpikir bahwa hanya jaehyun yang pantas menjadi pewaris sah keluarga jung. Bukan dia, bukan jeno maupun jaemin.

"Kau terlihat sangat sibuk", Mark yang tengah memeriksa beberapa dokumen sontak mendongak. Senyuman manis muncul diwajahnya melihat sang kakak sepupu datang berkunjung ke rumah sakit.

"Wajahmu sangat cerah hyung... seperti yang diharapkan dari pengantin baru", Jaehyun terkekeh pelan lalu duduk diatas sofa ruangan mark.

"Kau tahu menikah itu rasanya sangat bahagia... kau tidak tidur sendirian lagi dan setiap pagi kau akan mendapati wajah cantic istrimu", Mark tertawa kecil mendengar cerita kakaknya.

"Iya..iya hyung... jangan membuatku iri", Mark menelfon sekretarisnya untuk menyediakan kopi dan cemilan untuk mereka.

"Kau bagaimana?... kau dulu sering bercerita tentang gadis bernama mina... kenapa sekarang tidak pernah lagi?", Senyuman diwajah mark perlahan memudar. Untuk sejenak dia lupa jika sudah sangat lama dia dan mina tidak bertukar kabar. Mina yang sudah naik pangkat dan mark yang begitu sibuk dengan pekerjaannya.

"Wae?.. kalian sudah tidak berkomunikasi lagi?", tebak jaehyun.

"Kami terlalu sibuk.. lagi pula mina tidak menyukaiku hyung... kami hanya teman", mark tersenyum kecil lalu duduk didekat jaehyun.

"Kau menyukainya... kenapa tidak memperjuangkan perasaanmu?", Mark terdiam sebentar sebelum menatap jaehyun dengan senyuman lebih lebar.

"Jika berjodoh pasti kami bertemu kembali"

"Ada kalanya takdir itu terjadi karena usaha bukan sebuah kebetulan... tuhan mungkin menggariskan takdir cintamu dengan kau yang berjuang... sama seperti aku dan chaeyeon... chaeyeon berjuang untukku", Mark mengangguk pelan, tidak berniat menanggapi ucapan kakaknya.

"Hyung perlu sesuatu?.. bukankah seharusnya hyung mempersiapkan keberangkatanmu?.. kalian akan berangkat 1 minggu lagi kan?", Mark memang sengaja mengalihkan pembicaraan dengan jaehyun.

"Hanya ingin berkunjung... nanti juga aku akan ke kantor ayah dan makan malam dengan kakek", Jaehyun dan Chaeyeon sudah menikah 1 bulan yang lalu dan mereka memutuskan untuk tetap tinggal di kediaman siwon mengingat mereka akan pergi ke luar negeri.

"Hyung sudah menghabiskan waktu dengan jaemin?",

"Jaemin meminta agar aku tidur dengannya selama 3 hari sebelum keberangkatanku"

"Mwo?... aiss jinja... anak itu.. dia tidak seharusnya-"

"Mark... Jaemin tidak meminta hal yang keterlaluan", mark mendesah pelan. Jaehyun benar, mark seharusnya mengerti jika jaemin sudah terlalu lama berpisah dengan kakaknya dan kali ini mereka harus kembali berpisah untuk waktu yang juga tak kalah lama.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang